Apa Misi Lupus Foundation of Minnesota Dibentuk

Apa Misi Lupus Foundation of Minnesota Dibentuk

Apa Misi Lupus Foundation of Minnesota Dibentuk – Mencermati semua kebutuhan aspek kesehatan bagi penderita lupus pastinya cukup kompleks. Lupus dikenal sebagai penyakit auto imun, sehingga dari penanganannya terbilang sulit dan butuh waktu lama. Maka dari itu dengan mencermati semua kebutuhan penderita lupus di seluruh dunia khususnya di kawasan Minnesota dibentuklah Lupus Foundation.

Dari beberapa kejadian soal penyakit lupus di negara berkembang masih belum banyak dilayani secara tepat. Bahkan penderita lupus merasakan perlakuan berbeda, sehingga mereka butuh pendampingan untuk bisa menjalani hidup seperti biasa. Gangguan lupus masih terus dicari cara-cara untuk menyembuhkannya. Karena itulah bagi penderita lupus di seluruh dunia akan mengalami masalah sama yakni kesulitan berbaur dengan orang lain.

Misi Lupus Foundation of Minnesota

Dibentuknya sebuah organisasi nirlaba yakni Lupus Foundation of Minnesota telah menjadi aksi nyata bahwa penderita lupus butuh bantuan besar untuk bisa berkembang dan bisa memberi kontribusi bagi lingkungan. Bukan jadi masalah besar di dalam pengembangan sarana dan prasarana bagi penderita lupus. Dari sinilah ada banyak sistem dan pengembangan fasilitas bisa dicermati kembali, hingga nantinya memaksimalkan semua potensi dari pengembangan ide dan kreatifitas bagi penderita lupus masih bisa dicermati kembali.

Misi Lupus Foundation of Minnesota akan terus dikembangkan karena bantuan besar bagi penderita lupus masih harus dikembangkan secara tepat. Menggunakan ide-ide lebih kreatif dan teknologi inovatif bisa dipastikan ada banyak sarana bisa diberikan secara nyata oleh Lupus Foundation of Minnesota.

Karena itulah, semakin banyak harapan dan bantuan kepada penderita lupus, diharapkan akan ada banyak manfaat bisa dirasakan hingga akhirnya mampu membuahkan manfaat secara nyata untuk penderita lupus. Ada banyak polemik seringkali dialami oleh penderita lupus di kehidupan sehari-hari. Sehingga ada beberapa komponen penting yang dihadirkan oleh Lupus Foundation of Minnesota sebagai media utama untuk mengembangkan semua potensi terbaik dari setiap penderita lupus.

Lupus bukanlah hambatan besar bagi penderita untuk bersosialisasi dan mengembangkan diri. Pendampingan dan penanganan penyakit lupus harus cepat dikembangkan untuk menambah rasa percaya diri dan terus ditingkatkan dengan mencermati segala macam pilihan modal ide-ide kreatif untuk bisa mempertahankan solusi terbaik dalam mencermati kehidupan di penderita lupus.

Mengandalkan bantuan dari pendonor dana dari berbagai instansi pendidikan dan beberapa yayasan hingga masyarakat umum kini Lupus Foundation of Minnesota berhasil menyematkan beragam program menarik untuk pengembangan pribadi penderita lupus. Tentu ada banyak harapan penting terus dikumandangkan Lupus Foundation of Minnesota yang nantinya berguna untuk pengembangan diri penderita lupus ketika terjun di masyarakat.

Semua fasilitas dan juga beberapa pendanaan dari organisasi agen bola https://multibet88.online untuk Lupus Foundation of Minnesota pastinya berguna dan seringkali membuahkan manfaat luas dan penting untuk penderita lupus. Jumlah organisasi ataupun yayasan untuk fokus ke penanganan lupus masih harus dikembangkan terutama di negara berkembang.

Berbagai Fakta Menarik Tentang Penyakit Lupus di Dunia

Berbagai Fakta Menarik Tentang Penyakit Lupus di Dunia
Berbagai Fakta Menarik Tentang Penyakit Lupus di DuniaLupus merupakan penyakit inflamasi kronis yang terjadi akibat kinerja sistem imun tubuh yang salah. Jika sistem imun tubuh dalam keadaan normal, maka seharusnya dapat memberikan perlindungan kepada tubuh dari serangan infeksi bakteri maupun virus. Akan tetapi, orang dengan penyakit lupus sistem imun tubuhnya justru menyerang jaringan dan organ mereka sendiri. Umumnya penyakit ini bisa meniru beberapa gejala pada penyakit lain sehingga sulit untuk didiagnosis. Simak berbagai fakta menarik mengenai penyakit lupus di dunia berikut: 1. Memiliki Banyak Jenis Tidak banyak orang yang mengetahui bahwa penyakit lupus memiliki banyak jenis. Tidak hanya itu, setiap jenis tersebut juga memiliki gejala yang bermacam-macam. Dengan mengetahui jenisnya, maka akan lebih mudah untuk melakukan tindakan yang paling tepat. Oleh sebab itu, usahakan untuk berkonsultasi dengan dokter terbaik Anda. Untuk beberapa jenis lupus sendiri seperti discoid lupus, drug-induced lupus, neonatal lupus, dan masih banyak lagi penyakit lupus yang lainnya. 2. Belum Diketahui Apa Saja Penyebabnya Hingga saat ini, masih belum diketahui apa saja penyebab penyakit lupus secara pasti. Akan tetapi, terdapat dugaan bahwa penyakit tersebut terjadi akibat faktor keturunan atau genetik. Tidak heran jika penting untuk melakukan pengecekan lebih lanjut. Tidak hanya itu saja, terdapat pula beberapa faktor penyebab lainnya yang diduga. Seperti paparan sinar matahari hingga penggunaan obat-obatan tertentu yang dikonsumsi oleh seseorang dalam jangka waktu cukup panjang. 3. Sulit Untuk Didiagnosa Tahukah Anda, bahwa penyakit lupus termasuk penyakit autoimun yang cukup sulit untuk dideteksi. Pasalnya, pada setiap orang bisa saja mengalami gejala yang masih-masing berbeda satu sama lain. Padahal mereka menderita penyakit yang sama. Tidak heran jika dalam beberapa kasus terdapat salah diagnosa sehingga memperlambat penanganan penyakit tersebut. Oleh sebab itu, sangat penting bagi Anda untuk mencari banyak informasi tentang penyakit lupus satu ini. 4. Bisa Menyerupai Kondisi Lain Penyakit lupus juga dapat menyerupai kondisi lainnya. Hanya saja beberapa kondisi memang bisa terlihat cukup mirip. Akan tetapi, beberapa kondisi lainnya juga bisa terlihat berbeda. Oleh karena itu, usahakan untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Tidak hanya itu, seseorang juga perlu melakukan tes darah agar bisa menunjukkan secara jelas bahwa kondisi yang mereka alami adalah akibat dari penyakit lupus. Terlebih untuk mendiagnosanya sendiri terbilang tidak mudah. 5. Lebih Rentan Diderita oleh Perempuan Penyakit lupus dipercaya lebih rentan diderita oleh perempuan dibandingkan dengan laki-laki. Tidak heran jika risiko pada perempuan jauh lebih besar untuk tersedang penyakit yang sulit didiagnosa dengan gejala berbeda-beda tersebut. Untuk usia yang rentan mengalami penyakit lupus pada wanita sendiri mulai 14 sampai dengan 45 tahun. Akan tetapi, bisa saja penyakit ini terjadi pada siapa saja tanpa mengenal rentang usia. Itulah mengapa jangan menganggap remeh soal penyakitnya. 6. Memiliki Tindak Pengobatan yang Berbeda-beda Sebagian dari Anda mungkin masih belum mengetahui bahwa ada banyak tindakan pengobatan yang perlu dilakukan bagi seorang penderita lupus. Umumnya hal ini dilakukan tergantung gari gejala yang mereka rasakan nantinya. Salah satu tindak pengobatan tersebut adalah NSAID. Tindakan ini dapat dilakukan saat seseorang mengalami gejala seperti nyeri otot, nyeri sendi, sampai ruam pada kulit. Jika penyakit lupus menyerang organ dalam tubuh maka diberikan obat penekan imun. Berbagai Fakta Menarik Tentang Penyakit Lupus di Dunia 7. Belum Ada Obatnya Sebenarnya, masih belum diketahui secara pasti tentang obat dari penyakit lupus itu sendiri. Terlebih jenis penyakit lupus juga sangat beragam dengan gejala yang berbeda-beda satu dengan lainnya. Akan tetapi, tetap dilakukan pengobatan di masa sekarang. Dengan begitu, dapat menurunkan tingkat kematian akibat penyakit lupus secara efektif. Hal ini berarti angka harapan hidup bagi penderita penyakit tersebut dapat terus mengalami peningkatan. Tentu perlu diimbangi dengan gaya hidup sehat. 8. Penderita Tetap Dapat Hidup Normal Lupus menjadi salah satu jenis penyakit yang tidak dapat disembuhkan. Meski begitu, para penderitanya tetap bisa menjalani kehidupan mereka dengan normal seperti pada umumnya. Dengan begitu, mereka tetap bisa beraktivitas sehari-hari seperti biasanya. Akan tetapi, tetap perlu dilakukan pemantauan dan pengobatan secara rutin. Sayangnya, apabila penderita tidak memiliki harapan dan semangat dalam menjalani hidup maka bisa saja penyakit mereka akan semakin parah kedepannya. 9. Diperingati Per Tanggal 10 Mei 10 Mei merupakan hari lupus sedunia. Hal ini karena kesadaran masyarakat tentang penyakit lupus terbilang masih rendah. Dengan adanya hari lupus tersebut akan membantu meningkatkan kesadaran seseorang terhadap penyakit ini. Terlebih penyakit lupus dapat seolah-olah menjadikan penderitanya seperti baik-baik saja. Akan tetapi, sebenarnya kondisi mereka cukup lemah dari dalam. Tentu sangat penting untuk tetap melakukan pengobatan secara berkala jika menderita penyakit ini. 10. Terdapat Organisasi Lupus Foundation of Minnesota Lupus Foundation of Minnesota merupakan organisasi lupus dunia yang menjadi wadah untuk membantu menangani dan mengatasi orang dengan penyakit lupus. Organisasi ini dikenal juga dengan sebutan LFM dengan banyak program yang dijalankan. Berbagai program juga dilakukan untuk mendukung orang-orang yang terkena penyakit lupus. Mereka juga memberikan layanan secara langsung bagi para penderita. Termasuk membantu penderita untuk menghadapi masalah mengenai fisik dan mental. Itulah fakta menarik lupus yang ada di dunia. Kini Anda bisa mengetahui tentang sebuah penyakit yang cukup unik karena sulit untuk didiagnosa jika dibandingkan dengan penyakit-penyakit lainnya. Soal penyebab pastinya juga masih belum diketahui hingga sekarang.

Link Slot Gacor Terbaru: Rahasia Memenangkan Jackpot Besar!

link slot gacor terbaru

Halo pembaca yang budiman! Apakah kamu salah satu penggemar slot online yang sering bermain tetapi masih merasa sulit untuk memenangkan jackpot besar? Jangan khawatir, karena di artikel ini kami akan memberikan rahasia tentang link slot gacor terbaru yang dapat membantu kamu meningkatkan peluangmu untuk meraih kemenangan besar.

Jangan lewatkan artikel ini! Kami akan memberikan rahasia terbaru tentang link slot gacor yang akan membantu kamu meningkatkan peluangmu untuk meraih kemenangan besar. Yuk, simak terus artikel ini untuk mendapatkan informasi terbaru dan menjadi pemenang di dunia slot online!


Cara Menemukan Link Slot Gacor Terbaru

Mencari link slot gacor terbaru bisa menjadi tantangan tersendiri, terutama jika Anda tidak tahu harus mulai dari mana. Namun, jangan khawatir! Ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk menemukan link slot gacor terbaru dengan mudah.

Pertama, Anda bisa menggunakan mesin pencari seperti Google atau Bing untuk mencari informasi tentang link slot gacor terbaru. Cukup ketik kata kunci yang relevan seperti “link slot gacor terbaru” atau “link slot terbaik” pada kolom pencarian dan klik tombol cari. Dalam beberapa detik, mesin pencari akan menampilkan daftar website yang relevan dengan kata kunci tersebut. Anda bisa mengunjungi beberapa website tersebut dan mencari informasi terbaru mengenai link slot yang gacor.

Kedua, Anda bisa bergabung dengan komunitas slot online untuk berbagi tips dan trik. Komunitas slot online adalah tempat yang tepat untuk bertemu dengan pemain slot lainnya dan berbagi pengalaman tentang cara menemukan link slot gacor terbaru. Di sana, Anda bisa bertanya kepada anggota komunitas mengenai link slot gacor terbaru yang mereka tahu. Selain itu, Anda juga bisa berbagi pengalaman Anda sendiri tentang link slot yang berhasil membuat Anda menang besar.

Ingatlah bahwa menemukan link slot gacor terbaru membutuhkan waktu dan kesabaran. Jangan cepat menyerah jika Anda belum menemukan link slot yang tepat. Teruslah mencari dan jangan ragu untuk bergabung dengan komunitas slot online agar bisa mendapatkan informasi terbaru tentang link slot gacor. Dengan cara ini, Anda bisa meningkatkan peluang Anda untuk menang besar dan meraih jackpot yang menggiurkan.

link slot gacor terbaru


Strategi Bermain Slot Online Agar Selalu Gacor

Bermain slot online dapat menjadi aktivitas yang menyenangkan, namun memenangkan hadiah besar juga bisa menjadi tantangan. Oleh karena itu, diperlukan beberapa strategi agar dapat bermain slot online dengan sukses dan selalu gacor. Berikut ini adalah dua strategi penting untuk memenangkan hadiah besar dalam permainan slot online.

1. Memilih Slot Yang Tepat Untuk Dimainkan

Ada ratusan bahkan ribuan jenis slot online yang tersedia di internet. Namun, tidak semua slot cocok untuk setiap pemain. Beberapa slot memiliki volatilitas tinggi, yang berarti mereka memberikan pembayaran besar namun jarang, sedangkan slot lainnya memiliki volatilitas rendah, yang memberikan pembayaran kecil namun lebih sering. Memilih slot dengan volatilitas yang sesuai dengan preferensi Anda adalah kunci untuk memaksimalkan peluang Anda untuk memenangkan hadiah besar. Selain itu, pastikan juga untuk memilih slot yang memiliki RTP yang tinggi, karena semakin tinggi nilai RTP, semakin besar peluang Anda untuk memenangkan maxwin.

2. Menentukan Batas Waktu & Kerugian Sebelum Mulai Permainan

Menentukan batas waktu dapat membantu Anda menghindari kecanduan perjudian dan juga memastikan bahwa Anda tidak terlalu lama bermain slot online sehingga tidak mempengaruhi kesehatan dan kehidupan sosial Anda. Sementara itu, menentukan batas kerugian dapat membantu Anda menghindari kehilangan uang lebih banyak dari yang seharusnya dan juga membantu Anda mengelola bankroll Anda dengan lebih baik. Jangan pernah bermain dengan uang yang Anda tidak mampu untuk kehilangan, dan selalu menghormati batas waktu dan batas kerugian yang Anda tetapkan sebelumnya.

Dalam bermain slot online, strategi memilih slot yang tepat dan menentukan batas waktu serta batas kerugian adalah kunci untuk berhasil. Dengan menerapkan strategi ini, Anda dapat memaksimalkan peluang Anda untuk memenangkan hadiah besar dan juga menghindari kecanduan perjudian serta kerugian finansial yang tidak perlu. Selalu bermain dengan santai dan nikmati permainan, dan siapa tahu, mungkin kali ini adalah kali keberuntungan Anda.


Keuntungan Besar yang Dapat Diperoleh dengan Link Slot Gacor Terbaru

Siapa yang tidak ingin menang jackpot besar dalam permainan slot online? Dengan menggunakan link slot gacor terbaru, peluang Anda untuk meraih jackpot semakin besar. Link slot gacor terbaru dapat memberikan akses ke mesin slot yang memiliki payout rate tinggi dan fitur bonus yang menguntungkan. Ketika Anda bermain slot online dengan link slot gacor terbaru, maka Anda bisa memasang taruhan dengan lebih percaya diri dan yakin bahwa peluang menang Anda semakin besar.

Selain menang jackpot besar, link slot gacor terbaru juga dapat membantu Anda mengumpulkan poin reward dan mendapatkan bonus yang menarik. Beberapa situs slot online menawarkan program reward yang memungkinkan pemain untuk mengumpulkan poin setiap kali mereka bermain dan memasang taruhan. Poin tersebut dapat ditukarkan dengan bonus yang bervariasi, seperti free spins, cashback, dan hadiah menarik lainnya.

Dalam beberapa kasus, link slot gacor terbaru juga memberikan akses ke turnamen slot online. Turnamen ini biasanya diadakan secara reguler dan memberikan kesempatan untuk memenangkan hadiah besar. Pemain yang berhasil mencetak skor tertinggi akan memenangkan hadiah uang tunai dan hadiah menarik lainnya. Dengan menggunakan link slot gacor terbaru, peluang Anda untuk memenangkan turnamen semakin besar.

Tidak hanya itu, beberapa situs slot online juga menawarkan program VIP yang memberikan bonus dan promosi eksklusif kepada anggota VIP. Biasanya, pemain dapat bergabung dengan program VIP dengan memenuhi persyaratan tertentu, seperti memainkan sejumlah putaran slot atau memasang taruhan dalam jumlah tertentu. Dengan menggunakan link slot gacor terbaru, Anda bisa memperoleh status VIP lebih cepat dan mendapatkan akses ke bonus dan promosi eksklusif yang tidak tersedia untuk pemain biasa.

Kesimpulannya, link slot gacor terbaru tidak hanya membantu Anda memenangkan jackpot besar. Akan tetapi, juga membuka kesempatan mengumpulkan poin reward, memenangkan turnamen, dan memperoleh status VIP. Pastikan untuk menggunakan link slot gacor terbaru dengan bijak dan benar agar Anda bisa merasakan keuntungan-keuntungan yang ditawarkan tanpa merugikan diri sendiri.

Tanda-tanda Gejala Lupus pada Wanita

Tanda-tanda Gejala Lupus pada Wanita – Lupus adalah penyakit autoimun yang dapat menyebabkan nyeri dan peradangan di seluruh bagian tubuh. Meskipun pria dapat mengembangkan penyakit ini, penyakit ini jauh lebih sering terjadi pada wanita. Faktanya, 90% dari semua kasus yang didiagnosis terjadi pada wanita. Namun sulit untuk mendiagnosisnya, karena gejala lupus pada wanita dapat sangat bervariasi dari orang ke orang.

Tanda-tanda Gejala Lupus pada Wanita

lupusmn – Sebagai penyakit autoimun, lupus menyebabkan sistem kekebalan Anda salah mengira sel dan jaringan sehat sebagai virus, bakteri, dan kuman lainnya. Akibatnya, sistem kekebalan tubuh menyerang dan menghancurkan sel-sel sehat tersebut. Lupus dapat menyerang bagian tubuh mana pun, tetapi paling sering merusak kulit, persendian, jantung, dan ginjal.

Gejala lupus pada wanita dapat menyerupai gejala penyakit lain, sehingga sulit untuk didiagnosis. Selain itu, tidak semua orang mengalami gejala yang sama.

Baca Juga : Cara Mengenali Tanda-Tanda Umum Penyakit Lupus

Beberapa tanda penyakit lupus antara lain:

  • Nyeri dada saat bernapas dalam-dalam
  • Kelelahan ekstrim
  • Rambut rontok
  • Nyeri sendi dan bengkak
  • Nyeri otot
  • Jari tangan dan kaki ungu atau pucat karena kedinginan atau stres
  • Kepekaan terhadap sinar matahari dan/atau cahaya lainnya
  • Ruam kulit, paling sering berupa ruam kupu-kupu di pipi dan pangkal hidung
  • Luka di hidung atau mulut
  • Demam yang tidak dapat dijelaskan

Lupus adalah kondisi kronis seumur hidup. Namun, gejalanya bisa kambuh, atau datang dan pergi. Kekambuhan lupus bisa ringan atau parah, dan gejala baru bisa muncul kapan saja.

Jika Anda menduga Anda menderita lupus, bicarakan dengan dokter Anda tentang mendapatkan tes lupus AVISE ® CTD . Tes darah diagnostik lanjutan ini dapat memberikan informasi diagnostik yang lebih terperinci daripada tes laboratorium tradisional dan membantu dokter Anda dalam membuat diagnosis yang akurat.

Jenis Lupus

Ada empat jenis utama lupus. Ini termasuk:

Lupus eritematosus sistemik (SLE). Ini adalah bentuk lupus yang paling umum. Meskipun bisa ringan atau parah, penyakit ini dianggap sebagai bentuk penyakit yang paling serius, karena dapat menyerang bagian tubuh mana pun. SLE dapat mengancam jiwa dan membutuhkan perawatan khusus.

Lupus eritematosus kulit (CLE). Ini adalah penyakit kulit yang dapat menyerang orang dengan atau tanpa SLE. Ada dua bentuk utama CLE2: Discoid lupus erythematosus menyebabkan ruam merah, biasanya pada wajah atau kulit kepala, yang menjadi bersisik atau coklat tua. Ruam dapat menyebabkan jaringan parut. Lupus eritematosus kulit subakut menyebabkan lesi kulit lupus setelah paparan sinar matahari.

Lupus akibat obat. Ini adalah bentuk penyakit yang kurang serius yang dipicu oleh penggunaan obat-obatan tertentu, seperti yang digunakan untuk tekanan darah tinggi, artritis reumatoid, dan kejang. Gejala lupus yang diinduksi oleh obat biasanya tidak terlalu parah, dan pada kebanyakan kasus, penyakit ini sembuh setelah pengobatan dihentikan.

Lupus neonatus. Ini adalah kondisi langka yang dapat terjadi pada bayi, terjadi ketika seorang wanita penderita lupus menularkan antibodi tertentu kepada bayinya. Namun, sebagian besar wanita penderita lupus memiliki bayi yang sehat. Gejala lupus neonatal sering hilang dalam beberapa bulan.

Faktor Risiko Lupus

Penyebab lupus sebagian besar masih belum diketahui. Para peneliti percaya bahwa gen memainkan peran penting, tetapi orang yang membawa gen terkait hanya memiliki peluang kecil untuk mengembangkan penyakit ini. Penyebab lain yang mungkin termasuk masalah dengan sistem kekebalan tubuh; faktor lingkungan, seperti paparan sinar matahari, stres, merokok dan virus tertentu; dan hormon, seperti estrogen.

Sekitar 90% orang yang didiagnosis lupus adalah wanita usia subur (usia 15-44). Selain itu, wanita kulit hitam tiga kali lebih mungkin terkena lupus daripada wanita kulit putih. Wanita Hispanik, Asia, Amerika Asli, dan Asli Alaska juga berisiko lebih tinggi.

Wanita kulit hitam dan Hispanik sering terkena lupus pada usia yang lebih muda dan memiliki gejala yang lebih serius daripada wanita di kelompok lain. Wanita kulit hitam juga lebih cenderung mengalami kejang, stroke, dan peradangan jantung yang berbahaya, sementara wanita Hispanik berisiko lebih tinggi mengalami masalah jantung. Meskipun para peneliti masih berusaha memahami perbedaan ini, mereka yakin gen berperan.

Komplikasi Lupus

Lupus dapat menyebabkan kondisi kesehatan serius lainnya. Ini termasuk:

Penyakit jantung. Lupus dapat menyebabkan peradangan di jantung, meningkatkan risiko penyakit arteri koroner, bentuk penyakit jantung yang paling umum. Orang dengan lupus sering memiliki faktor risiko penyakit jantung tambahan, seperti tekanan darah tinggi dan diabetes tipe 2, dan kelelahan dapat menyebabkan kurangnya aktivitas fisik yang semakin meningkatkan dampak penyakit pada kesehatan jantung. Satu studi menemukan bahwa wanita dengan lupus 50 kali lebih mungkin mengalami nyeri dada atau serangan jantung daripada wanita pada usia yang sama tanpa lupus.

Penyakit ginjal. Lebih dari 50% orang yang didiagnosis lupus memiliki masalah ginjal, disebut juga lupus nephritis. Karena radang ginjal tidak selalu menimbulkan gejala, banyak orang tidak tahu mereka mengidapnya. Orang dengan lupus harus melakukan tes urin dan darah secara teratur untuk memeriksa masalah ginjal, yang dapat diobati lebih efektif bila ditemukan lebih awal.

Gangguan darah. Lupus dapat menyebabkan masalah pada darah, termasuk rendahnya sel darah merah (anemia) dan pembekuan darah yang berlebihan (trombosis). Dalam beberapa kasus, transfusi darah atau pengujian sumsum tulang mungkin diperlukan untuk mengatasi kondisi ini.

Osteoporosis. Obat lupus dapat menyebabkan keropos tulang, yang dapat menyebabkan osteoporosis pada wanita. Tetap aktif secara fisik dapat membantu mencegah keropos tulang.

Cara Mengenali Tanda-Tanda Umum Penyakit Lupus

Cara Mengenali Tanda-Tanda Umum Penyakit Lupus – Lupus bisa sulit untuk didiagnosis karena gejalanya bervariasi dari orang ke orang. Anda harus berkonsultasi dengan penyedia layanan kesehatan jika Anda merasa memiliki tanda-tanda umum penyakit tersebut.

Cara Mengenali Tanda-Tanda Umum Penyakit Lupus

lupusmn – Lupus adalah penyakit autoimun yang menyerang berbagai bagian tubuh. Systemic lupus erythematosus (SLE) adalah jenis lupus yang paling umum, menurut Johns Hopkins Medicine .

Lupus membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk didiagnosis karena gejala penyakit autoimun ini dapat menyamar sebagai penyakit lain.

Lupus tidak jarang sekitar 1,5 juta orang Amerika, kebanyakan wanita, terpengaruh, menurut Lupus Foundation of America . Lupus dapat dengan mudah salah didiagnosis sebagai artritis reumatoid atau sebagai kondisi lain. Selain itu, gejala yang tampak seperti lupus terkadang bisa disebabkan oleh virus.

Baca Juga : Bagaimana Lupus Dapat Mempengaruhi Tubuh

Menurut Lupus Foundation of America , jika seorang pasien memiliki setidaknya empat dari 11 gejala lupus ini (walaupun tidak harus semuanya bersamaan), mereka mungkin didiagnosis menderita lupus.

Ruam kupu-kupu

Ruam terus-menerus di pipi dan hidung, dalam bentuk umum kupu-kupu, “sangat khas” lupus, kata Gary Gilkeson, MD , seorang profesor kedokteran di Medical University of South Carolina di Charleston.

Sementara sekitar 30% pasien lupus biasanya mengalami ruam kupu-kupu ini , bisa juga karena rosacea atau kondisi kulit lainnya, dan gejala ini saja tidak cukup untuk mendiagnosis lupus.

Ruam yang dipicu sinar matahari

Paparan sinar matahari atau sumber sinar ultraviolet lainnya (bahkan buatan) dapat memperburuk ruam kupu-kupu pasien lupus. Ini juga dapat memicu luka pada bagian tubuh lainnya, biasanya di area yang terpapar sinar matahari, menyebabkan nyeri sendi dan kelelahan. Pasien berkulit putih cenderung paling terpengaruh.

Namun, gejala ini dapat digunakan secara berlebihan dalam diagnosis: “Ini membingungkan,” kata Dr. Gilkson. “Banyak orang mengatakan bahwa mereka sensitif terhadap sinar matahari.”

Luka Mulut atau Hidung

Ulkus mulut adalah salah satu gejala lupus yang paling umum. Tapi yang membuat sariawan lupus unik, kata Dr. Gilkeson, adalah biasanya tidak menimbulkan rasa sakit. Dan bukannya berkembang di sisi mulut atau gusi, luka ini biasanya berada di langit-langit mulut. Bisul terkait lupus juga bisa muncul di dalam hidung.

Pembengkakan sendi

Sendi yang merah, hangat, lunak, dan bengkak mungkin merupakan tanda lupus. Sakit dan kaku saja tidak cukup; persendian harus dipengaruhi oleh artritis dan “tanda utama peradangan” lainnya ini, kata Michael Belmont, MD, direktur klinik lupus di Rumah Sakit Bellevue dan direktur medis di Rumah Sakit Universitas New York untuk Penyakit Sendi di Kota New York.

Dr Belmont mengatakan bahwa setidaknya dua sendi, biasanya yang lebih kecil, harus terus-menerus terpengaruh selama setidaknya enam minggu agar gejala memenuhi syarat sebagai salah satu dari empat diagnostik.

Peradangan pada Selaput Jantung atau Paru-paru

Peradangan selaput di sekitar jantung ( perikarditis ) atau paru-paru ( pleuritis ) bisa menjadi tanda lupus. Namun kedua kondisi tersebut lebih sering disebabkan oleh penyakit virus, kata Dr. Belmont.

Meskipun peradangan jarang memengaruhi fungsi jantung atau paru-paru, namun dapat menyebabkan nyeri dada yang tajam terutama saat seseorang batuk atau menarik napas dalam-dalam—dan kadang-kadang dapat memicu sesak napas .

Kelainan Urin

Sel darah mikroskopis dan protein yang biasanya tidak ditemukan dalam urine dapat muncul dalam sampel urine beberapa pasien lupus. Sekali lagi, banyak penyakit lain yang bisa disalahkan, termasuk infeksi saluran kemih dan batu ginjal .

Ginjal yang sehat menyaring protein dari darah saat menghasilkan urin, kata Dr. Belmont. Tetapi jika ginjal meradang dan tidak berfungsi dengan baik, seperti yang terjadi pada lupus, protein dapat menyelinap ke dalam urin.

Kelainan ini biasanya tidak menimbulkan gejala. Namun, jika kehilangan protein (khususnya albumin) sangat banyak, kaki bisa membengkak . Dan jika seseorang telah berkembang menjadi gagal ginjal, mereka mungkin mengalami mual dan kelemahan.

Kejang atau Psikosis

Lupus dapat memicu berbagai masalah otak dan sistem saraf, termasuk gejala nonspesifik seperti kecemasan, sakit kepala, dan masalah penglihatan . Namun, dua gejala konkret tambahan masuk dalam daftar: kejang dan psikosis, yang merupakan pemutusan dari kenyataan dan dapat mencakup delusi dan halusinasi.

Untuk gejala yang kurang spesifik seperti sakit kepala, mungkin sulit untuk mengetahui apakah itu disebabkan oleh lupus, obat yang digunakan untuk mengobatinya, atau stres akibat hidup dengan penyakit tersebut.

Anemia

Anemia , atau jumlah sel darah merah yang tidak mencukupi, sangat umum terjadi, terutama pada populasi sasaran lupus: wanita. Anemia defisiensi besi , misalnya, sering muncul selama siklus menstruasi. Namun, yang lebih spesifik untuk lupus adalah kelainan yang disebut anemia hemolitik.

“Ini bukan hanya jumlah darah yang rendah. Kondisi ini secara aktif menghancurkan sel,” jelas Dr. Gilkeson, menambahkan bahwa tes laboratorium tertentu dapat membedakan jenisnya.

Ruam Diskoid

Ruam diskoid adalah gejala lupus yang “cukup klasik”, kata Dr. Gilkeson. Bercak berbentuk cakram tampak merah dan terangkat dan biasanya berkembang di wajah, kulit kepala, dan leher. Mereka sering meninggalkan bekas luka.

Meskipun relatif umum pada SLE, ruam diskoid juga dapat berdiri sendiri dalam mendiagnosis lupus diskoid, jenis yang hanya menyerang kulit.

Tes ANA Positif

Tes antibodi antinuklear (ANA) adalah tes skrining untuk lupus, menurut National Library of Medicine. Jika hasilnya negatif, kata Dr. Gilkeson, Anda “hampir dapat menjamin” bahwa seorang pasien tidak menderita lupus. Di sisi lain, hasil positif jauh lebih tidak jelas; 90 hingga 95% orang yang memiliki tes ANA positif tidak menderita lupus.

ANA adalah protein yang dibuat tubuh yang dapat menempel pada DNA dan zat lain di dalam sel. Tetapi hanya karena mereka ada di dalam tubuh tidak berarti mereka akan menyerang zat-zat ini. Antibodi ini ditemukan pada setidaknya 5% populasi umum, jadi “lebih banyak orang berjalan-jalan dengan ANA yang sangat sehat atau memiliki penyakit yang tidak ada hubungannya dengan lupus,” kata Dr. Belmont.

Tes Antibodi Lainnya

Untuk mengungkap orang dengan tes ANA positif yang menderita lupus, pemeriksaan darah tambahan dapat dilakukan. Penyedia layanan kesehatan mencari antibodi lain yang berpotensi menyusahkan, sehingga mereka akan menguji DNA anti-double-stranded dan antibodi anti-Smith.

Antibodi anti-Smith adalah ribonukleoprotein yang ditemukan di inti sel, ditemukan hampir secara eksklusif pada penderita lupus, menurut Johns Hopkins Medicine . Tes-tes ini cenderung positif kecuali pasien menderita lupus. Namun, seseorang dengan hasil tes negatif masih bisa menderita lupus, meskipun tidak demikian dalam kasus tes ANA.

“Antibodi konfirmasi ini sangat penting untuk keakuratan dan keandalan diagnosis,” kata Dr. Belmont. Rangkaian tes yang dipadukan dengan ANA, tambah Dr. Belmont, biasanya akan memberikan jawaban yang cukup bisa diandalkan.

Bagaimana Lupus Dapat Mempengaruhi Tubuh

Bagaimana Lupus Dapat Mempengaruhi Tubuh – Pada penderita lupus, sistem Imun kemudian akan melakukan adaptasi pengenalan selanjutnya akan menyerang jaringan tubuh. Peristiwa seperti ini mirip dengan “friendly fire” dan menyebabkan peradangan di berbagai bagian tubuh.

Bagaimana Lupus Dapat Mempengaruhi Tubuh

lupusmn – Namun, penting untuk disadari bahwa lupus dapat mempengaruhi orang yang berbeda dengan cara yang berbeda dan bahwa tanda dan gejala dapat datang dan pergi, menghasilkan periode kambuh dan remisi. Artikel berikut memberikan pengenalan tentang bagaimana lupus dapat mempengaruhi bagian tubuh yang berbeda.

Antibodi Antifosfolipid Antibodi antifosfolipid adalah antibodi yang diarahkan terhadap komponen lemak fosfor membran sel Anda yang disebut fosfolipid, protein darah tertentu yang berikatan dengan fosfolipid, dan kompleks yang terbentuk saat protein dan fosfolipid berikatan.

Kira-kira 50% orang dengan lupus memiliki antibodi ini, dan selama periode dua puluh tahun, setengah dari pasien lupus dengan salah satu antibodi ini antikoagulan lupus akan mengalami penggumpalan darah.

Baca Juga : Apakah Lupus Berakibat Mematikan?

Radang Sendi “Radang Sendi” adalah istilah luas yang digunakan untuk menggambarkan radang sendi. Ada banyak subset artritis, tetapi artritis yang terlihat pada lupus sangat mirip dengan artritis reumatoid

Sistem Kardiovaskular Lupus dapat mempengaruhi sistem kardiovaskular, yang meliputi jantung dan pembuluh darah. Faktanya, penyakit kardiovaskular, bukan lupus itu sendiri, adalah penyebab kematian nomor satu pada penderita SLE.

Oleh karena itu, sangat penting bagi Anda untuk mengambil langkah-langkah untuk menjaga kesehatan jantung yang optimal. Sistem Imun Pada lupus dan penyakit autoimun lainnya, sistem imun mulai mengenali dan menyerang “diri sendiri”.

Dengan kata lain, sel-sel sistem kekebalan mulai merusak jaringan tubuh sendiri. Fenomena ini mirip dengan “friendly fire” dan dapat menimbulkan luka permanen yang pada akhirnya membahayakan fungsi organ dan sistem tertentu di dalam tubuh. Sel dan proses tertentu dari sistem kekebalan telah diidentifikasi berperan dalam lupus.

Ginjal Sekitar setengah dari orang dengan lupus mengalami keterlibatan ginjal, dan ginjal telah menjadi organ yang paling banyak diteliti terkena lupus.

Paru-paru Sekitar 50% orang dengan SLE akan mengalami keterlibatan paru-paru selama perjalanan penyakit mereka. Lima masalah paru-paru utama yang terjadi pada lupus: pleuritis, lupus pneumonitis akut, lupus pneumonitis kronis (fibrotik), hipertensi pulmonal, dan sindrom “paru-paru menyusut”.

Sistem Saraf Lupus dapat mempengaruhi sistem saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang) dan sistem saraf tepi. Lupus dapat menyerang sistem saraf melalui antibodi yang mengikat sel saraf atau pembuluh darah yang memberi makan mereka, atau dengan mengganggu aliran darah ke saraf.

Kondisi yang terkait dengan atau terkadang terlihat pada lupus termasuk disfungsi kognitif, fibromyalgia, sakit kepala, sindrom otak organik, dan vaskulitis SSP. Kulit Kebanyakan orang dengan lupus mengalami semacam keterlibatan kulit selama perjalanan penyakit mereka.

Faktanya, kondisi kulit terdiri dari 4 dari 11 kriteria yang digunakan oleh American College of Rheumatology untuk mengklasifikasikan lupus. Ada tiga jenis utama penyakit kulit khusus untuk lupus dan berbagai manifestasi kulit non-spesifik lainnya yang terkait dengan penyakit ini.

Bagaimana lupus didiagnosis?

Karena lupus dapat menghasilkan berbagai gejala pada individu yang berbeda, mungkin diperlukan waktu bagi dokter untuk benar-benar membuat diagnosis. Seringkali seorang dokter akan mengatakan bahwa lupus mungkin ada, tetapi gejala saat ini tidak cukup untuk menandakan diagnosis yang tegas.

Dalam hal ini, dia kemungkinan akan memantau gejala, tanda, dan tes laboratorium pasien dengan cermat dari waktu ke waktu dan memintanya kembali untuk kunjungan rutin. Tidak ada temuan tunggal yang memenuhi syarat seseorang memiliki SLE.

Sebaliknya, American College of Rheumatology (ACR) telah menyusun kriteria klasifikasi tertentu, dan empat atau lebih dari kriteria ini harus ada untuk klasifikasi lupus. [Istilah “klasifikasi” tidak identik dengan “diagnosis.” “Klasifikasi” berarti ada kepastian yang masuk akal untuk diagnosis lupus untuk tujuan penelitian.] Meskipun, kriteria ini saat ini sedang diperbarui, namun diyakini sekitar 90% efektif.

Kriteria ACR meliputi ruam malar; ruam diskoid; fotosensitifitas (berkembangnya ruam setelah paparan sinar matahari); ulkus mulut atau hidung; radang sendi banyak sendi; serositis: (radang selaput di sekitar paru-paru atau jantung); penyakit ginjal yang ditandai dengan protein atau gips dalam urin; gangguan neurologis seperti kejang dan psikosis; dan kelainan darah seperti anemia hemolitik, leukopenia, dan limfopenia.

Tanda-tanda lain yang umum tetapi tidak termasuk dalam kriteria klasifikasi adalah rambut rontok atau patah, terutama di sekitar dahi, dan Fenomena Raynaud, perubahan dua atau tiga warna pada ujung jari saat terpapar dingin.

Meskipun tidak ada satu gejala pun yang membuat seseorang dinyatakan menderita lupus, teknik klinis tertentu dapat digunakan untuk mempersempit diagnosis. Misalnya, tes antibodi antinuklear (ANAs) dalam darah mungkin merupakan alat pertama yang akan digunakan dokter.

Tes ANA positif tidak selalu berarti seseorang menderita lupus; faktanya, satu dari lima wanita normal memiliki ANA positif. Namun, tes ANA negatif sangat mengurangi kecurigaan.

Indeks penyakit

Kumpulan kriteria lain, yang dikenal sebagai indeks aktivitas penyakit, ada untuk pemantauan lupus. Formulir ini memungkinkan seorang dokter memeriksa pasien untuk memeriksa perbaikan atau memburuknya penyakit.

Formulir ini termasuk BILAG (British Isles Lupus Assessment Group Index), SLEDAI (Indeks Aktivitas Penyakit Lupus Erythematosus Sistemik), SLAM (Ukuran Aktivitas Lupus Sistemik), ECLAM (Pengukuran Aktivitas Lupus Konsensus Eropa), dan Indeks Aktivitas Lupus (LAI). Kadang-kadang indeks ini tidak menunjukkan tanda-tanda lupus, bahkan saat pasien merasa tidak enak.

Ini karena beberapa masalah yang terjadi pada lupus, seperti kelelahan dan nyeri kronis, tidak terlacak oleh indeks. Sebaliknya, gejala-gejala ini mewakili masalah yang terjadi bersamaan yang disebut fibromyalgia.

Kondisi serupa lainnya

Karena penyakit dan kondisi lain tampak mirip dengan lupus, kepatuhan terhadap klasifikasi dapat sangat berkontribusi pada diagnosis yang akurat. Namun, tidak adanya empat kriteria ini tidak serta merta mengesampingkan kemungkinan lupus.

Ketika dokter membuat diagnosis SLE, ia harus mengecualikan kemungkinan kondisi dengan gejala serupa, termasuk artritis reumatoid, sklerosis sistemik (skleroderma), vaskulitis, dermatomiositis, dan artritis yang disebabkan oleh obat atau virus.

Apakah Lupus Berakibat Mematikan?

Apakah Lupus Berakibat Mematikan? – Dalam kebanyakan kasus, lupus tidak berakibat fatal. Faktanya, 80% hingga 90% orang yang memiliki penyakit autoimun ini kemungkinan besar akan hidup normal.

Apakah Lupus Berakibat Mematikan?

lupusmn – Namun, beberapa orang meninggal karena penyakit tersebut, di mana sistem kekebalan menyerang organ dan jaringan tubuh Anda.

Apakah Lupus Ada Obatnya?

Belum, meskipun penelitian terus berlanjut. Ada lebih banyak kemajuan dalam penelitian lupus dalam 10 tahun terakhir dibandingkan 100 tahun sebelumnya. Itu sebabnya beberapa ahli percaya penyembuhan mungkin terjadi di tahun-tahun mendatang. Sementara itu, Anda dan dokter Anda dapat bekerja sama untuk menghasilkan rencana perawatan terbaik untuk mengatasi gejala Anda dan membatasi kerusakan pada organ Anda.

Mengapa Beberapa Orang Meninggal Karena Lupus?

Gejala lupus dapat sangat bervariasi dari ringan hingga sedang hingga sangat buruk. Kasus dengan sering kambuh serius adalah kasus yang menurut dokter paling sulit untuk diobati. Mereka juga yang paling mungkin mempersingkat masa hidup. Namun, penting untuk dicatat bahwa kebanyakan orang dengan lupus jarang mengalami gejolak yang cukup serius sehingga memerlukan rawat inap.

Bentuk Lupus Apa yang Paling Mungkin Mempersingkat Umur?

Penyebab umum kematian akibat lupus adalah komplikasi dari:

  • Kerusakan ginjal: Bentuk lupus yang paling umum, lupus eritematosus sistemik (SLE), dapat menyebabkan kerusakan serius pada ginjal yang dapat memperpendek umur. Dokter Anda mungkin menyebut nefritis lupus ini
  • Kerusakan jantung: Lupus dapat mengobarkan arteri serta otot jantung dan jaringan lainnya. Hal ini meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular serta serangan jantung.
  • Infeksi: Karena merupakan penyakit autoimun, lupus dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh Anda. Dan obat-obatan yang digunakan untuk mengobati penyakit tersebut dapat semakin melemahkannya. Bersama-sama faktor-faktor ini meningkatkan risiko infeksi yang bisa menjadi lebih serius karena bahkan setelah Anda mendapatkannya, tubuh Anda (untuk alasan yang sama) kurang mampu melawannya.

Baca Juga : Panduan Bagaimana Cara Mengatasi lupus

Meskipun mungkin untuk melakukan semuanya dengan benar dan tetap mengembangkan komplikasi lupus yang serius ini, ada beberapa hal yang meningkatkan risiko komplikasi seperti:

  • Diagnosis terlambat: Lebih sulit untuk mengontrol lupus jika gejala dibiarkan berkembang tanpa diobati selama beberapa tahun.
  • Akses perawatan kesehatan yang buruk: Anda mungkin tidak menyadari lupus Anda tanpa kunjungan rutin ke dokter. Dan Anda tidak dapat mengobati penyakit tersebut sampai Anda dan dokter mengetahui bahwa Anda mengidapnya.
  • Tidak minum obat Anda: Anda lebih mungkin mengalami gejolak serius yang menyebabkan komplikasi jika Anda tidak mengikuti langkah-langkah perawatan yang ditentukan oleh dokter Anda.

Apa Yang Dapat Anda Lakukan Untuk Memperlambat Perkembangan Lupus Anda?

Pertama-tama, cobalah perhatikan gejala penyakit apa pun dan bicarakan dengan dokter Anda tentangnya. Ini membantu dalam dua cara:

  • Anda mendapatkan diagnosis dini sehingga Anda dapat memulai pengobatan sesegera mungkin.
  • Setelah Anda memiliki diagnosis lupus , Anda dan dokter Anda akan dapat mengatasi gejolak dan mengobatinya segera setelah Anda melihat tanda dan gejala pertama.

Setelah Anda memiliki diagnosis lupus, hal terbaik yang dapat Anda lakukan adalah mengikuti pengobatan yang diresepkan dokter Anda baik untuk pengobatan umum maupun untuk kambuh. Anda berisiko kambuh lebih serius dan bahkan komplikasi jika Anda tidak mengikuti rencana perawatan Anda.

Selain itu, Anda dan dokter Anda dapat bekerja sama untuk mengidentifikasi dan menghindari pemicu kambuhnya Anda. Meskipun setiap orang berbeda, pemicu lupus yang umum meliputi:

  • Terlalu banyak sinar matahari atau lampu neon
  • Terlalu banyak bekerja tanpa istirahat yang cukup
  • Infeksi
  • Obat-obatan tertentu (tanyakan kepada dokter Anda yang mana)

Di luar itu, Anda dapat mencoba makan makanan yang seimbang dan sehat, berolahraga secara teratur, dan tidur nyenyak antara 7-9 jam per malam.

Bagaimana Anda Mengelola Kasus Lupus yang Paling Serius?

Dalam kasus langka di mana lupus memburuk, Anda mungkin ingin mempertimbangkan untuk berbicara dengan dokter Anda tentang perawatan paliatif, meskipun dapat dimulai kapan saja selama penyakit kronis seperti lupus. Kadang-kadang disebut “perawatan kenyamanan”, perawatan paliatif membantu mengatasi masalah seperti tingkat nyeri, kelelahan, masalah tidur, dan kesejahteraan emosional Anda.

Ini bukan hanya untuk orang dengan penyakit yang cenderung menyebabkan kematian. Siapa pun dengan penyakit serius dapat memperoleh manfaat dari perawatan paliatif. Tujuannya adalah untuk memberikan kualitas hidup yang terbaik. Dalam kasus lupus stadium akhir, Anda mungkin masih mendapatkan perawatan “rutin” dari tim perawatan kesehatan Anda saat perawatan paliatif dimulai.

Bahkan, Anda mungkin mendapatkannya dari tim perawatan kesehatan yang sama. Tetapi dalam beberapa kasus, terutama pada tahap terakhir, Anda mungkin menerima perawatan rumah sakit, yaitu perawatan kenyamanan yang ditawarkan kepada orang yang sakit parah.

Pada titik ini, Anda biasanya menghentikan perawatan pencegahan dan berkonsentrasi pada kenyamanan. Ini mungkin melibatkan tidak hanya profesional medis, tetapi juga ahli gizi, pekerja sosial, terapis, dan pendeta.

Bagaimana Lupus Didiagnosis?

Lupus sulit didiagnosis karena gejalanya bisa samar-samar. Dan tidak seperti penyakit lainnya, dokter tidak dapat mendiagnosanya dengan satu tes laboratorium saja. Tetapi dokter Anda dapat melihat gejala dan riwayat keluarga Anda dan kemudian menggunakan tes laboratorium untuk memastikan diagnosis lupus. Tes darah dan tes lainnya juga dapat membantu memantau penyakit dan menunjukkan efek pengobatan.

Waspadai Gejalanya

Langkah pertama dalam diagnosis lupus adalah mengetahui gejala Anda.

Gejala lupus sangat bervariasi di antara orang-orang. Yang membingungkan, banyak gejala juga bisa disebabkan oleh kondisi lain seperti diabetes atau radang sendi. Mereka bahkan dapat “menyala” dan kemudian pergi tanpa alasan yang jelas. Ini adalah beberapa alasan mengapa lupus bisa sangat sulit didiagnosis. Meski begitu, ada beberapa gejala yang tampaknya lebih umum terjadi pada lupus.

Salah satu gejala umum adalah ruam atau ruam. Anda mungkin memiliki “ruam kupu-kupu” khas yang menutupi setiap pipi dan bergabung di pangkal hidung Anda. Atau Anda mungkin mengalami ruam di tempat lain di tangan, pergelangan tangan, atau wajah Anda. Mereka sering gatal dan biasanya terjadi setelah lama berada di bawah sinar matahari. Beberapa mungkin memudar dan beberapa bertahan lama.

Gejala umum lainnya termasuk:

  • Nyeri otot dan sendi
  • Kelenjar bengkak
  • Demam
  • Sensitivitas terhadap sinar matahari, terutama paparan lama
  • Rambut rontok (seringkali karena ruam kulit kepala dan jaringan parut)
  • Luka mulut
  • Mata kering
  • Kelelahan yang tidak bisa dijelaskan
  • Sakit perut, dada, atau kepala yang tidak dapat dijelaskan
  • Masalah pernapasan (segera temui dokter Anda untuk ini)
  • Kabut otak
  •  Suasana hati tertekan

Kunjungi Dokter Anda Tentang Gejala Apapun

Jika Anda melihat gejala-gejala ini, bicarakan dengan penyedia layanan kesehatan Anda. Mereka akan memeriksa Anda dan bertanya tentang mereka secara detail. Anda dapat mempertimbangkan untuk mencatat gejala Anda dalam jurnal selama periode waktu tertentu untuk memberikan informasi yang paling akurat kepada dokter Anda.

Mereka juga akan bertanya tentang riwayat kesehatan keluarga Anda untuk mengetahui apakah lupus diturunkan dalam keluarga Anda. Jika mereka mencurigai lupus, mereka akan mulai mencari konfirmasi dengan tes laboratorium darah dan urin Anda.

Panduan Bagaimana Cara Mengatasi lupus

Panduan Bagaimana Cara Mengatasi lupus – Memiliki lupus dapat membuat kehidupan sehari-hari menjadi menantang. Ketika lupus Anda aktif, gejala seperti kekakuan sendi, nyeri, kelelahan, kebingungan, atau depresi dapat membuat tugas-tugas sederhana menjadi sulit dan terkadang tidak mungkin dilakukan. Karena gejala ini tidak terlihat, orang-orang di sekitar Anda mungkin kesulitan memahami perasaan Anda.

Panduan Bagaimana Cara Mengatasi lupus 

lupusmn – Penting untuk tidak mengabaikan keterbatasan yang menyertai penyakit ini. Namun, ada beberapa langkah yang dapat Anda ambil untuk tetap terlibat dalam pekerjaan, hubungan, dan aktivitas yang Anda minati. Mulailah dengan mengikuti strategi ini untuk membantu Anda meringankan beban penyakit Anda dan mempertahankan kehidupan yang memuaskan.

Pelajari cara menjelaskan lupus kepada orang lain

Penting bagi keluarga dan teman untuk memahami lupus sehingga mereka tahu bagaimana mereka dapat membantu. Tetapi karena lupus memiliki begitu banyak gejala berbeda yang datang dan pergi – yang dapat berkisar dari yang dapat ditangani hingga yang mengancam jiwa  sulit untuk dijelaskan.

Anda mungkin ingin memulai dengan menjelaskan apa yang bukan lupus:

  • Lupus tidak menular: Anda tidak dapat “menular” dari seseorang atau “memberikannya” kepada seseorang
  • Lupus tidak seperti atau berhubungan dengan kanker
  • Lupus tidak seperti atau berhubungan dengan HIV atau AIDS

Kemudian, Anda dapat berbicara tentang apa itu lupus:

  • Lupus adalah penyakit autoimun: sistem kekebalan menyerang jaringan sehat Anda sendiri karena secara keliru melihatnya sebagai penyerbu asing
  • Lupus adalah penyakit kronis: orang yang mengembangkan lupus akan menderita lupus selama sisa hidup mereka
  • Lupus memiliki banyak gejala yang berbeda dan mempengaruhi setiap orang secara berbeda

Jelaskan bahwa lupus tidak dapat diprediksi. Gejala dapat muncul, hilang, dan berubah. Mengetahui hal ini dapat membantu orang lain memahami pasang surut Anda, dan juga perubahan yang mungkin harus Anda lakukan dalam hidup Anda.

Lakukan penyesuaian sebagai keluarga

Komunikasi yang baik penting untuk membantu keluarga Anda menyesuaikan diri dengan diagnosis lupus . Anda pasti ingin memastikan bahwa Anda membagikan perincian gejala dan pengobatan lupus Anda dengan keluarga Anda memberi tahu mereka dapat mengurangi kekhawatiran mereka. Ini juga akan membantu mereka memahami mengapa Anda terkadang mengatakan “tidak” pada aktivitas.

Kiat-kiat ini juga dapat membantu keluarga Anda menyesuaikan diri:

  • Pertahankan jadwal yang dapat dikelola dengan waktu istirahat
  • Tetapkan kembali tanggung jawab rumah tangga sesuai kebutuhan
  • Mintalah teman atau anggota keluarga besar untuk membantu di sekitar rumah jika memungkinkan
  • Jika Anda memiliki anak, bicarakan dengan mereka tentang lupus Anda dan bagaimana pengaruhnya terhadap kehidupan di rumah

Luangkan waktu untuk diri sendiri

Meskipun penting untuk mempelajari sebanyak mungkin tentang lupus, penting juga untuk berhenti berfokus pada penyakit Anda saat diperlukan. Hidup sehat dengan lupus sering melibatkan membuat beberapa perubahan dalam keluarga, profesi, dan lingkaran sosial Anda.

Tetapi meskipun lupus dapat memengaruhi banyak area berbeda dalam hidup Anda, penting untuk diingat bahwa penyakit ini tidak menentukan Anda. Meluangkan waktu untuk melakukan aktivitas yang Anda sukai akan membantu Anda terhubung kembali dengan diri sendiri.

Mengelola pekerjaan dengan lupus

Banyak penderita lupus dapat terus bekerja, meskipun mereka mungkin perlu melakukan perubahan di lingkungan kerja mereka. Bergantung pada seperti apa gejala lupus Anda dan jenis pekerjaan yang Anda miliki, Anda mungkin dapat bekerja sama dengan atasan Anda untuk melakukan penyesuaian sehingga Anda dapat bertahan dengan karier Anda saat ini.

Tips mengelola pekerjaan dengan lupus:

  • Buat perubahan kecil pada tempat kerja Anda: seperti mendapatkan kursi meja yang lebih nyaman (terkadang disebut kursi ergonomis)
  • Minta jadwal kerja yang berbeda atau lebih fleksibel: misalnya, Anda dapat bekerja dari rumah pada hari-hari tertentu atau memulai hari kerja nanti
  • Dapatkan bantuan dari konselor rehabilitasi kejuruan (pelatih kerja untuk penyandang disabilitas) untuk menemukan pekerjaan yang lebih mudah dikelola

Jika tuntutan fisik atau mental pekerjaan Anda menjadi luar biasa, Anda mungkin mendapat manfaat dari berganti pekerjaan atau beralih ke jam paruh waktu.

Dalam beberapa kasus, tidak bekerja sama sekali mungkin merupakan pilihan terbaik untuk kesehatan Anda. Anda dapat mempelajari tentang tunjangan disabilitas dari kantor sumber daya manusia perusahaan Anda atau dari Social Security Administration (SSA).

Jika Anda khawatir tentang apa yang akan terjadi jika Anda memberi tahu atasan Anda bahwa Anda menderita lupus, ingatlah bahwa orang dengan masalah kesehatan jangka panjang seperti lupus dilindungi oleh Undang-Undang Penyandang Disabilitas Amerika (ADA). ADA mengatakan bahwa pemberi kerja akan menawarkan akomodasi untuk membantu seseorang memenuhi persyaratan pekerjaan mereka.

Baca Juga : Penyakit Kulit dan Masalah Kulit Spesifik Lupus

Mengelola sekolah dengan lupus

Banyak orang yang mengidap lupus sukses di sekolah sambil mempersiapkan diri untuk mengejar impiannya. Sekolah di tingkat mana pun bisa menuntut, jadi pastikan Anda siap untuk menyeimbangkan ujian dan pekerjaan rumah dengan kebutuhan untuk menjaga kesehatan Anda.

Untuk melakukannya dengan baik di kelas sambil menjaga lupus Anda, pastikan Anda:

  • Jangan terlalu membebani jadwal Anda: luangkan waktu untuk relaksasi
  • Komunikasikan dengan sekolah tentang lupus Anda: pastikan Anda mendaftar ke kantor aksesibilitas sekolah dan pertimbangkan untuk memberi tahu teman sekamar, penasihat akademik, profesor, dan staf di pusat kesehatan siswa tentang lupus Anda
  • Pelajari tentang peluang bantuan keuangan: Anda mungkin memenuhi syarat untuk bantuan keuangan federal dan sejumlah program beasiswa
  • Pikirkan tentang akomodasi yang mungkin Anda perlukan: jika Anda terkadang melewatkan kelas atau berpikir Anda mungkin memerlukan waktu ekstra untuk ujian, pastikan Anda berbicara dengan profesor atau anggota staf lainnya

Temukan dukungan yang Anda butuhkan

Tetap terhubung secara sosial dapat membantu Anda menempatkan lupus dalam perspektif dan membangun sistem pendukung. Pastikan Anda meluangkan waktu untuk melakukan aktivitas yang Anda sukai bersama orang lain, dan kenali anggota keluarga dan teman yang dapat Anda andalkan saat Anda perlu berbicara dengan seseorang.

Selain berbagi dengan keluarga dan teman, ada cara lain untuk mendapatkan dukungan:

  • Terapi individu dapat membantu Anda mengatasi masalah seperti depresi dan kecemasan
  • Terapi pasangan dapat membantu Anda dan pasangan berkomunikasi saat Anda berdua menyesuaikan diri dengan diagnosis Anda
  • Grup pendukung online dapat membantu Anda terlibat dengan orang lain yang terkena lupus dan mempelajari tip dari orang yang menghadapi pengalaman serupa

Hidup dengan lupus kadang-kadang sulit, tetapi itu tidak harus menghentikan Anda dari melakukan hal-hal yang penting bagi Anda. Banyak orang dengan lupus hidup bahagia dan aktif – dan Anda juga bisa.

Penyakit Kulit dan Masalah Kulit Spesifik Lupus

Penyakit Kulit dan Masalah Kulit Spesifik Lupus – Kebanyakan orang dengan lupus mengalami semacam keterlibatan kulit selama perjalanan penyakit mereka. Faktanya, kondisi kulit terdiri dari 4 dari 11 kriteria yang digunakan oleh American College of Rheumatology untuk mengklasifikasikan lupus.

Penyakit Kulit dan Masalah Kulit Spesifik Lupus

lupusmn – Ada tiga jenis utama penyakit kulit khusus untuk lupus dan berbagai manifestasi kulit non-spesifik lainnya yang terkait dengan penyakit ini.

Penyakit Kulit Khusus Lupus:

Tiga bentuk penyakit kulit spesifik terjadi pada orang dengan lupus, dan ada kemungkinan memiliki berbagai jenis lesi. Selain itu, seseorang juga dapat memiliki salah satu dari tiga bentuk yang diuraikan di bawah ini tanpa benar-benar menderita lupus eritematosus sistemik (SLE) yang parah, tetapi adanya salah satu dari bentuk penyakit ini dapat meningkatkan risiko seseorang terkena SLE di kemudian hari.

Biasanya, biopsi kulit digunakan untuk mendiagnosis bentuk lupus kulit, dan berbagai obat tersedia untuk pengobatan, termasuk salep steroid, kortikosteroid (misalnya prednison), dan antimalaria (misalnya Plaquenil).

– Lupus Eritematosus Kulit Kronis (CCLE) / Lupus Eritematosus Diskoid (DLE)

Lupus eritematosus kulit kronis (diskoid) biasanya didiagnosis ketika seseorang menunjukkan tanda-tanda lupus di kulit. Orang dengan SLE juga dapat memiliki lesi diskoid, dan sekitar 5% dari semua orang dengan DLE akan berkembang menjadi SLE di kemudian hari.

Biopsi kulit digunakan untuk mendiagnosis kondisi ini, dan lesi memiliki pola karakteristik yang diketahui oleh dokter: tebal dan bersisik, menyumbat folikel rambut, biasanya muncul pada permukaan kulit yang terpapar sinar matahari (tetapi dapat terjadi pada kulit yang tidak terpapar sinar matahari). daerah), cenderung bekas luka, dan biasanya tidak gatal.

Jika Anda didiagnosis menderita discoid lupus, Anda harus berusaha menghindari paparan sinar matahari jika memungkinkan dan memakai tabir surya dengan Helioplex dan SPF 70 atau lebih tinggi. Selain itu, dokter Anda mungkin meresepkan obat untuk membantu mencegah dan mengekang peradangan, termasuk salep steroid, pil, atau suntikan, obat antimalaria seperti Plaquenil, dan/atau obat imunosupresif.

– Lupus Eritematosus Kulit Subakut (SCLE)

Sekitar 10% pasien lupus memiliki SCLE. Lesi yang khas pada kondisi ini biasanya tidak meninggalkan bekas luka, tidak tampak tebal dan bersisik, serta biasanya tidak terasa gatal. Sekitar separuh dari semua penderita SCLE juga akan memenuhi kriteria lupus sistemik.

Perawatan bisa menjadi rumit karena lesi SCLE sering menolak perawatan dengan krim steroid dan antimalaria. Orang dengan SCLE harus memastikan untuk memakai tabir surya dan pakaian pelindung saat pergi ke luar ruangan untuk menghindari paparan sinar matahari, yang dapat memicu perkembangan lebih banyak lesi.

– Lupus Eritematosus Kulit Akut (ACLE)

Kebanyakan orang dengan ACLE memiliki SLE aktif dengan peradangan kulit, dan lesi ACLE ditemukan pada sekitar separuh dari semua orang dengan SLE di beberapa titik selama perjalanan penyakit. Lesi yang khas pada ACLE biasanya terjadi pada area yang terpapar sinar matahari dan dapat dipicu oleh paparan sinar matahari.

Oleh karena itu, sangat penting bagi penderita ACLE untuk memakai tabir surya dan pakaian pelindung saat beraktivitas di luar ruangan.

Masalah Kulit Lupus Umum:

– Ruam Malar

Sekitar setengah dari semua pasien lupus mengalami ruam khas yang disebut malar atau ruam “kupu-kupu” yang dapat terjadi secara spontan atau setelah terpapar sinar matahari. Ruam ini dinamakan demikian karena menyerupai kupu-kupu, membentang selebar wajah dan menutupi kedua pipi dan pangkal hidung.

Ruam malar tampak merah, meninggi, dan terkadang bersisik dan dapat dibedakan dari ruam lain karena tidak mengenai lipatan hidung (ruang tepat di bawah setiap sisi hidung Anda).

Ruam kupu-kupu mungkin muncul dengan sendirinya, tetapi beberapa orang mengamati bahwa munculnya ruam malar menunjukkan wabah penyakit yang akan datang. Apa pun masalahnya, penting untuk memperhatikan sinyal tubuh Anda dan memberi tahu dokter Anda tentang sesuatu yang tidak biasa.

– Fotosensitivitas

50% dari semua penderita lupus mengalami kepekaan terhadap sinar matahari dan sumber radiasi UV lainnya, termasuk pencahayaan buatan. Bagi banyak orang, paparan sinar matahari menyebabkan reaksi seperti terbakar sinar matahari dan ruam kulit yang berlebihan, namun sinar matahari dapat memicu lupus flare yang melibatkan bagian tubuh lainnya.

Untuk itu, perlindungan terhadap sinar matahari sangat penting bagi penderita lupus. Karena sinar UV-A dan UV-B diketahui menyebabkan aktivasi lupus, pasien harus memakai tabir surya yang mengandung Helioplex dan SPF 70 atau lebih tinggi.

Tabir surya harus digunakan di mana saja, termasuk area kulit Anda yang ditutupi pakaian, karena sebagian besar item pakaian hanya mengandung SPF sekitar 5. Pastikan untuk mengoleskan kembali sesuai petunjuk pada botol, karena keringat dan paparan yang lama dapat menyebabkan hilangnya perlindungan.

– Livedo reticularis

Orang dengan lupus mungkin mengalami pola berenda di bawah kulit yang disebut livedo reticularis. Pola ini dapat berkisar dari jaring ungu tepat di bawah permukaan kulit hingga sesuatu yang terlihat seperti noda kemerahan.

Livedo juga dapat terlihat pada bayi dan wanita muda, lebih menonjol pada ekstremitas, dan sering diperparah oleh paparan dingin. Kehadiran livedo biasanya tidak menimbulkan kekhawatiran, tetapi dapat dikaitkan dengan antibodi antifosfolipid.

– Alopesia

Sekitar 70% penderita lupus akan mengalami kerontokan rambut (alopecia) di beberapa titik selama perjalanan penyakit. Kerontokan rambut pada lupus biasanya ditandai dengan rambut kering, rapuh yang patah, dan kerontokan rambut lebih sering terjadi di sekitar bagian atas dahi.

Stres fisik dan mental juga dapat menyebabkan kerontokan rambut, seperti obat-obatan tertentu, termasuk kortikosteroid seperti prednison. Dalam banyak kasus, rambut akan tumbuh kembali, tetapi kerontokan rambut akibat jaringan parut dari lesi kulit diskoid dapat bersifat permanen.

Tidak ada obat untuk rambut rontok, tetapi perawatan seperti steroid topikal dan Rogaine dapat diresepkan. Kadang-kadang berurusan dengan efek samping kosmetik lupus bisa sulit, tetapi beberapa orang menganggap menggunakan potongan rambut dan rambut palsu sebagai cara yang efektif untuk menyamarkan kerontokan rambut.

Baca Juga : Apa Yang Perlu Diketahui Tentang Lupus Dan Masalah Penglihatan

– Ulkus Mulut dan Hidung

Sekitar 25% penderita lupus mengalami lesi yang memengaruhi mulut, hidung, dan terkadang bahkan mata. Lesi ini mungkin terasa seperti borok kecil atau “sariawan”. Luka seperti itu tidak berbahaya tetapi bisa membuat tidak nyaman jika tidak diobati. Jika Anda mengalami jenis lesi tersebut, dokter mungkin akan memberikan obat kumur khusus atau Kenalog in Orabase (pasta gigi triamcinolone) untuk membantu mempercepat proses penyembuhan.

– Fenomena Raynaud

Kira-kira sepertiga dari semua penderita lupus mengalami kondisi yang disebut fenomena Raynaud di mana pembuluh darah yang mensuplai jari tangan dan kaki menyempit. Jari-jari penderita Raynaud sangat rentan terhadap suhu dingin.

Seringkali orang dengan kondisi tersebut akan mengalami pemutihan (kehilangan warna) pada jari, diikuti oleh perubahan warna menjadi biru, kemudian merah pada suhu yang hanya sedikit membuat tidak nyaman bagi orang lain (seperti ruangan ber-AC).

Sangat penting bagi penderita Raynaud untuk memakai sarung tangan dan kaus kaki saat berada di ruang ber-AC atau di luar ruangan saat cuaca dingin. Penghangat tangan yang digunakan untuk olahraga musim dingin (mis. Hot Hands) juga dapat dibeli dan disimpan di saku Anda agar tangan Anda tetap hangat.

Langkah-langkah ini sangat penting, karena fenomena Raynaud dapat menyebabkan ulserasi dan bahkan kematian jaringan pada jari tangan dan kaki jika tindakan pencegahan tidak dilakukan. Orang-orang bahkan kehilangan ujung jari tangan dan kaki mereka karena sirkulasi yang buruk yang terlibat dalam fenomena Raynaud.

Rokok dan kafein dapat memperburuk efek Raynaud, jadi pastikan untuk menghindari zat tersebut. Jika diperlukan, dokter Anda mungkin juga merekomendasikan obat penghambat saluran kalsium seperti nifedipine atau amlodipine untuk membantu melebarkan pembuluh darah Anda.

– Biduran (Urtikaria)

Sekitar 10% dari semua penderita lupus akan mengalami gatal-gatal (urtikaria). Lesi ini biasanya terasa gatal, dan meskipun orang sering mengalami gatal-gatal akibat reaksi alergi, gatal-gatal yang berlangsung lebih dari 24 jam kemungkinan besar disebabkan oleh lupus.

Jika Anda mengalami kondisi ini, pastikan untuk berbicara dengan dokter Anda, karena dia ingin memastikan bahwa lesi tersebut tidak disebabkan oleh kondisi lain yang mendasarinya, seperti vaskulitis atau reaksi terhadap pengobatan. Dokter Anda mungkin akan membedakan lesi ini dari yang disebabkan oleh vaskulitis dengan menyentuhnya untuk melihat apakah lesi tersebut memucat (berubah menjadi putih).

– Purpura

Kira-kira 15% penderita lupus akan mengalami purpura (perubahan warna merah atau ungu kecil yang disebabkan oleh bocornya pembuluh darah tepat di bawah kulit) selama perjalanan penyakit. Bintik-bintik purpura kecil disebut petechiae, dan bintik-bintik yang lebih besar disebut eccymoses. Purpura dapat menunjukkan kadar trombosit darah yang tidak mencukupi, efek obat, dan kondisi lainnya.

– Vaskulitis kulit

Beberapa orang dengan lupus dapat mengembangkan kondisi yang dikenal sebagai vaskulitis kulit, di mana pembuluh darah di dekat kulit mengalami peradangan yang pada akhirnya membatasi aliran darah. Kondisi ini dapat menyebabkan lesi seperti gatal-gatal pada kulit yang mungkin terasa gatal dan tidak memutih saat tertekan.

Kelainan kulit lainnya mungkin juga ada, termasuk gangren jari yang sebenarnya. Jika tidak diobati, lesi vaskulitis dapat menyebabkan ulserasi dan nekrosis (kematian sel), dan jaringan mati harus diangkat melalui pembedahan. Jarang, jari tangan atau kaki dengan ulserasi agresif dan gangren mungkin memerlukan amputasi. Karena itu, sangat penting bagi Anda untuk memberi tahu dokter Anda tentang kelainan kulit apa pun.

Apa Yang Perlu Diketahui Tentang Lupus Dan Masalah Penglihatan

Apa Yang Perlu Diketahui Tentang Lupus Dan Masalah Penglihatan – Lupus dapat menyebabkan mata kering, peradangan, lesi pada retina dan kelopak mata, serta kerusakan saraf. Perubahan ini dapat meningkatkan risiko masalah penglihatan, termasuk kehilangan penglihatan.

Apa Yang Perlu Diketahui Tentang Lupus Dan Masalah Penglihatan

lupusmn – Lupus adalah kondisi autoimun kompleks yang menyerang sekitar 1,5 juta orang di Amerika Serikat. Meskipun lupus paling sering menyerang kulit, persendian, dan organ dalam, penyakit ini dapat menyerang banyak bagian tubuh, termasuk mata. Beberapa orang bahkan menyebut lupus sebagai “penyakit dengan 1.000 wajah”, karena dapat menimbulkan berbagai macam gejala.

Lupus dapat menyerang siapa saja, tetapi beberapa orang memiliki risiko lebih tinggi terkena kondisi tersebut. Bukti mencatat bahwa wanita berusia 15–44 tahun, orang yang termasuk dalam kelompok ras tertentu, dan mereka yang memiliki riwayat keluarga dengan penyakit autoimun berada pada risiko tertinggi. Ada empat jenis utama:

  • Systemic lupus erythematosus (SLE): Ini adalah jenis lupus yang paling umum, dan mempengaruhi semua bagian tubuh.
  • Cutaneous lupus erythematosus: Jenis lupus ini hanya menyerang kulit.
  • Lupus yang diinduksi obat: Jenis lupus jangka pendek ini dihasilkan dari obat resep tertentu.
  • Lupus neonatus: Lupus neonatus adalah jenis lupus langka yang menyerang bayi baru lahir.

Pada artikel ini, kami membahas bagaimana lupus dapat memengaruhi penglihatan dan kondisi mata apa yang berhubungan dengan lupus.

Bagaimana lupus mempengaruhi mata?

Mata manusia adalah organ rumit yang terdiri dari banyak struktur berbeda, seperti kornea, iris, dan makula, yang bekerja sama untuk memungkinkan penglihatan. Ini fitur banyak pembuluh darah dan saraf optik yang diperlukan untuk fungsi yang benar. Lupus dapat merusak struktur mata dan menyebabkan peradangan pada pembuluh darah dan saraf, yang dapat mengakibatkan hilangnya penglihatan. Di bawah ini, kami menguraikan beberapa kondisi mata umum yang terkait dengan lupus.

Baca Juga : Apa Hubungan Antara Lupus Dan Hipertiroidisme?

Mata kering

Mata kering, juga dikenal sebagai keratoconjunctivitis sicca, adalah salah satu komplikasi mata yang paling umum dari lupus. Bukti menunjukkan bahwa sekitar sepertiga orang dengan SLE mungkin mengalami sindrom mata kering. Gejala mata kering dapat terjadi karena berbagai alasan, tetapi biasanya disebabkan oleh saluran air mata yang tidak menghasilkan cukup air mata atau air mata mengering terlalu cepat tanpa melumasi mata secara memadai.

Efek ini mungkin disebabkan oleh radang kelenjar lakrimal yang memengaruhi produksi air mata atau radang mata dan kelopak mata yang mencegah seseorang berkedip dengan benar untuk merangsang produksi air mata. Banyak orang dengan lupus mungkin juga menderita penyakit Sjögren, suatu kondisi autoimun yang dapat memengaruhi kelenjar lakrimal. Bukti menunjukkan bahwa 14–18% orang dengan SLE juga memiliki Sjögren.

Gejala mata kering dapat meliputi:

  • perasaan gatal di mata, seolah-olah ada pasir atau pasir di dalamnya
  • sensasi menyengat atau terbakar
  • kemerahan
  • penglihatan kabur
  • kepekaan terhadap cahaya

Dokter dapat mengobati kasus ringan dengan obat tetes mata air mata buatan yang dijual bebas. Untuk kasus yang lebih parah atau kronis, mereka mungkin menyarankan pengobatan imunosupresif, seperti siklosporin (Restasis), atau obat tetes mata kortikosteroid untuk mengobati peradangan. Dalam kasus di mana pengobatan tidak memberikan kelegaan, pengobatan mungkin melibatkan implan bedah yang menyumbat saluran air mata dan menghentikan mata agar tidak kering, sehingga mata tetap terhidrasi lebih lama.

Skleritis

Skleritis adalah istilah untuk radang sklera, yaitu bagian putih mata. Bukti menunjukkan bahwa kondisi yang menyakitkan ini terjadi pada 1% dari mereka yang menderita SLE dan bahkan mungkin merupakan gejala pertama dari penyakit ini dalam beberapa kasus. Ada dua jenis utama skleritis: skleritis anterior, yang terjadi di bagian depan mata, dan uveitis posterior, yang terjadi di belakang.

Gejala skleritis mungkin termasuk:

  • nyeri
  • kemerahan
  • kelembutan mata
  • penglihatan kabur
  • sobek
  • sensitivitas cahaya

Pilihan pengobatan untuk skleritis fokus pada pengelolaan peradangan baik peradangan mata, khususnya, atau peradangan umum akibat lupus dan meminimalkan rasa sakit dan ketidaknyamanan. Mereka termasuk kortikosteroid oral, obat imunosupresan, dan biologis IV yang bertujuan untuk menargetkan jalur inflamasi.

Lesi vaskular retina

Ini mengacu pada perubahan pembuluh darah di retina, yang merupakan lapisan jaringan peka cahaya di bagian belakang mata. Bukti mencatat bahwa 10% orang dengan lupus mungkin mengalami keterlibatan retina, dengan vaskulitis retina, peradangan pembuluh darah retina menjadi salah satu jenis yang lebih umum. Bukti menunjukkan bahwa keterlibatan retina mungkin menunjukkan bahwa lupus umumnya aktif di dalam tubuh. Kasus ringan keterlibatan retina mungkin tidak memiliki gejala. Namun, dalam kasus lain, gejalanya mungkin termasuk hilangnya atau distorsi penglihatan dan floaters di mata. Tingkat kehilangan penglihatan dapat bervariasi tergantung pada tingkat keparahan kerusakan retina.

Lupus dapat menyebabkan lesi pada retina yang mungkin tampak sebagai perdarahan kecil atau bercak putih halus yang dikenal sebagai bintik kapas. Dalam kasus lain, penyumbatan di retina, yang dikenal sebagai retinopati vaso-oklusif, dapat terjadi dan memengaruhi penglihatan seseorang. Perawatan untuk gejala retina biasanya melibatkan pengelolaan peradangan sistemik dengan kortikosteroid dan kemudian menggunakan imunosupresan untuk mencegah kambuh lebih lanjut.

Kerusakan saraf

Lupus dapat mempengaruhi mata seseorang karena radang saraf optik, yang dikenal sebagai neuritis optik. Saraf optik bertanggung jawab untuk mentransfer informasi visual dari retina ke otak. Meskipun peradangan sistem saraf dapat terjadi akibat SLE, hanya 1% orang dengan kondisi ini yang mengalami keterlibatan saraf optik.

Peradangan saraf optik dapat mengakibatkan kerusakan pada lapisan pelindung saraf, yang dikenal sebagai myelin. Kerusakan ini dapat mencegah pengiriman sinyal dengan benar, yang menyebabkan gejala visual. Pembuluh darah yang memasok saraf optik juga rentan terhadap kerusakan. Tanpa aliran darah yang cukup, saraf optik mungkin tidak berfungsi dengan baik, menyebabkan kehilangan penglihatan.

Gejala neuritis optik dapat meliputi:

  • nyeri saat menggerakkan mata
  • kesulitan membedakan warna
  • perubahan respons pupil terhadap cahaya terang
  • penglihatan redup atau kabur

Jika pengobatan dilakukan segera, adalah mungkin untuk membalikkan kehilangan penglihatan akibat peradangan dan kerusakan saraf optik. Pengobatan biasanya bertujuan untuk mengurangi peradangan sistemik dengan penggunaan kortikosteroid IV dosis tinggi dan kemudian dosis yang lebih rendah dari kortikosteroid oral.

Lesi diskoid

Lupus diskoid adalah bentuk lupus kulit yang mempengaruhi kulit. Biasanya muncul sebagai ruam bersisik di area tubuh yang terkena paparan sinar matahari. Sekitar 5–6% orang dengan lupus diskoid mungkin mengalami gejala kulit ini di kelopak mata mereka.

Peradangan dan potensi jaringan parut dapat mengiritasi mata seseorang dan menyebabkan gejala seperti:

  • mata bengkak
  • trichiasis, yaitu iritasi akibat posisi bulu mata yang tidak normal
  • hilangnya bulu mata atau alis
  • konjungtivitis
  • kelopak mata berputar ke dalam atau ke luar, masing-masing dikenal sebagai entropion dan ektropion

Pilihan pengobatan untuk lesi diskoid pada kelopak mata termasuk hidroksiklorokuin oral dan pengobatan topikal pada kelopak mata menggunakan kortikosteroid. Seorang dokter juga dapat merekomendasikan untuk menghindari sinar matahari saat pulih, karena ini dapat memperburuk gejalanya.

Kapan harus menghubungi dokter

Keterlibatan mata pada lupus bisa menjadi masalah yang kompleks. Seseorang mungkin perlu mengunjungi dokter mata, yang dapat menentukan penyebab pastinya. Jika seseorang dengan lupus mengalami gangguan penglihatan atau ketidaknyamanan pada matanya, mereka mungkin ingin mempertimbangkan untuk menghubungi dokter mereka. Gejala mata dari lupus dapat bermanifestasi dalam banyak cara dan dapat menjadi lebih parah tanpa pengobatan.

Ringkasan

Lupus dapat menyerang bagian tubuh manapun, termasuk mata. Peradangan sistemik dapat memengaruhi pembuluh darah dan saraf di mata, serta kulit di sekitarnya. Dalam beberapa kasus, keterlibatan mata ringan, dan banyak pilihan perawatan konservatif tersedia. Namun, dalam kasus lain, keterlibatan mata dapat mengancam penglihatan dan mungkin memerlukan perawatan yang lebih agresif. Biasanya, mengobati peradangan lupus yang mendasarinya efektif dalam meredakan gejala mata dan mencegah kerusakan yang berkelanjutan.

Apa Hubungan Antara Lupus Dan Hipertiroidisme?

Apa Hubungan Antara Lupus Dan Hipertiroidisme? – Lupus adalah kondisi autoimun jangka panjang yang menyebabkan peradangan berbagai organ dalam tubuh. Ini juga dapat mempengaruhi tiroid, menyebabkan hipertiroidisme.

Apa Hubungan Antara Lupus Dan Hipertiroidisme?

lupusmn – Seseorang dapat menderita lupus dan hipertiroidisme pada waktu yang bersamaan. Artikel ini mengeksplorasi hubungan antara lupus dan hipertiroidisme, termasuk gejala, pengobatan, dan kapan harus menghubungi dokter.

Hubungan antara lupus dan hipertiroidisme

Menurut Johns Hopkins Lupus Center, kondisi tiroid umum terjadi pada penderita lupus. Berbagai jenis penyakit tiroid dapat terjadi bersamaan dengan lupus.

Hipertiroidisme adalah ketika tiroid memproduksi hormon tiroid secara berlebihan. Hipotiroidisme adalah ketika tiroid menghasilkan terlalu sedikit hormon tiroid.

Menurut penelitian, hipotiroidisme adalah bentuk paling umum dari penyakit tiroid pada penderita lupus. Ini terjadi pada 15-19% orang dengan lupus.

Prevalensi hipertiroidisme pada penderita lupus jauh lebih rendah daripada hipotiroidisme pada penderita lupus. Hipertiroidisme juga hidup berdampingan pada orang dengan lupus pada tingkat yang lebih tinggi daripada populasi umum.

Tingkat hipertiroidisme pada populasi umum adalah sekitar 1,3%. Pada penderita lupus, prevalensi hipertiroid berkisar antara 3-9%. Ini menunjukkan adanya hubungan antara hipertiroidisme dan lupus. Tautan ini mungkin ada karena beberapa alasan.

Baca Juga : Fakta-fakta Tentang Penyakit Lupus

Poliautoimunitas

Menurut penelitian tahun 2012, poliautoimunitas adalah adanya lebih dari satu penyakit autoimun pada orang yang sama. Beberapa bentuk penyakit tiroid autoimun dapat muncul dengan gejala hipertiroidisme.

Peneliti menemukan bahwa dibandingkan dengan peserta studi yang tidak menderita lupus, tingkat penyakit tiroid, termasuk hipertiroidisme, lebih tinggi pada orang dengan lupus.

Penelitian tambahan juga menunjukkan prevalensi antibodi antitiroid dan penyakit tiroid yang lebih tinggi pada orang dengan lupus eritematosus sistemik daripada populasi umum.

Penyakit Graves

Penyakit Graves melibatkan kelebihan produksi hormon tiroid, mengakibatkan gejala hipertiroidisme. Mirip dengan lupus, penyakit Graves adalah penyakit autoimun. Ini terjadi karena produksi antibodi spesifik yang menempel pada reseptor hormon perangsang tiroid. Penelitian menunjukkan adanya hubungan antara penyakit Graves dan penyakit autoimun sistemik seperti lupus.

Tiroiditis Hashimoto

Tiroiditis Hashimoto melibatkan penurunan sel tiroid, yang memproduksi dan mengeluarkan hormon tiroid. Akhirnya, kehilangan ini menyebabkan perubahan fungsi tiroid. Meskipun Hashimoto biasanya menyebabkan hipotiroidisme, kadang-kadang dapat menyebabkan hipertiroidisme. Penyakit Hashimoto lebih sering terjadi pada penderita lupus dan gangguan autoimun lainnya.

Pengobatan

Obat untuk mengobati lupus biasanya tidak menyebabkan penyakit tiroid. Namun, peneliti menemukan bahwa obat tiroid propylthiouracil dan methimazole dapat menyebabkan efek samping yang menyerupai gejala lupus.

Genetika

Genetika juga dapat berperan dalam seseorang yang mengembangkan lupus, hipertiroidisme, dan keduanya terjadi pada saat yang bersamaan. Penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan genetik antara penyakit tiroid dan lupus. Orang yang membawa gen spesifik yang mengkodekan protein sel T memiliki peningkatan risiko terkena lupus dan penyakit tiroid pada saat yang bersamaan.

Gejala

Karena lupus dan hipertiroidisme dapat memiliki gejala yang tumpang tindih, seseorang dengan lupus mungkin awalnya tidak mengetahui bahwa mereka menderita penyakit tiroid.

Menurut American Thyroid Association, gejala hipertiroidisme dapat meliputi:

  • kesulitan tidur
  • halus, rambut rapuh
  • sifat lekas marah
  • penipisan kulit

Lupus dapat menyebabkan beberapa gejala serupa, seperti rambut rontok dan ruam kulit. Lupus juga dapat menimbulkan banyak gejala lain, tergantung pada organ yang terlibat.

Memiliki lupus dan hipertiroidisme dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami gejala yang parah. Misalnya, penelitian menunjukkan bahwa orang dengan penyakit tiroid dan lupus memiliki risiko komplikasi serius yang lebih tinggi, termasuk gangguan sistem saraf pusat dan ginjal.

Diagnosa

Profesional perawatan kesehatan mendiagnosis lupus melalui tinjauan gejala dan tes diagnostik tambahan. Satu tes yang mungkin mereka lakukan, tes antibodi antinuklear, mendeteksi keberadaan autoantibodi lupus yang dibuat oleh sistem kekebalan tubuh. Tes antibodi antinuklear biasanya positif untuk penderita lupus.

Dokter dapat mendiagnosis hipertiroidisme menggunakan tes darah. Dengan tes darah, profesional kesehatan mengukur kadar hormon tiroid, termasuk tiroksin, triiodotironin, dan hormon perangsang tiroid. Kadar hormon tiroid yang lebih tinggi dan kadar hormon perangsang tiroid yang rendah dapat mengindikasikan hipertiroidisme.

Perlakuan

Perawatan untuk hipertiroidisme sama untuk orang dengan atau tanpa lupus. Dokter mungkin meresepkan obat yang mengatur kelebihan produksi hormon tiroid. Mereka mungkin juga merekomendasikan seseorang untuk menjalani operasi.

Profesional perawatan kesehatan sering lebih suka meresepkan methimazole daripada obat tiroid lainnya karena risiko efek samping yang lebih rendah. Dalam beberapa kasus, pengobatan dapat menyebabkan remisi penyakit tiroid.

Obat tiroid mengelola atau mengobati hipertiroidisme. Namun, mereka tidak mengobati lupus. Seseorang dengan lupus biasanya perlu minum obat tambahan.

Perawatan untuk lupus mungkin termasuk berbagai obat, termasuk yang berikut ini:

  • Kortikosteroid: Ini membantu mengurangi rasa sakit dan pembengkakan.
  • Obat antimalaria: Ini mengobati radang paru-paru dan mengurangi ruam kulit, nyeri sendi, dan kelelahan. Seseorang mungkin menemukan bahwa obat antimalaria membantu menghentikan serangan lupus.
  • Inhibitor spesifik BLyS: Jenis obat ini mengurangi sel-sel tertentu dalam sistem kekebalan yang membuat antibodi yang umum pada penderita lupus.

Obat antiinflamasi nonsteroid yang dijual bebas: Obat ini membantu mengobati nyeri ringan dan pembengkakan pada otot dan persendian.

Kapan harus menghubungi dokter

Jika seseorang memiliki gejala lupus atau hipertiroidisme, mereka harus menghubungi dokter. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), gejala lupus meliputi:

  • nyeri sendi
  • kelelahan
  • demam
  • ruam
  • sensitivitas cahaya
  • nyeri dada
  • nyeri otot
  • anemia
  • masalah mata
  • masalah dengan memori
  • pembekuan darah
  • rambut rontok
  • masalah ginjal

Ringkasan

Ada hubungan antara lupus dan penyakit tiroid, termasuk hipertiroidisme. Orang dengan satu jenis penyakit autoimun berisiko lebih tinggi terkena penyakit autoimun lain.

Gejala hipertiroidisme dapat berkembang akibat penyakit autoimun, seperti penyakit Graves. Beberapa gejala hipertiroidisme dan lupus serupa, oleh karena itu seseorang harus berbicara dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis yang akurat dan pengobatan yang tepat.

Fakta-fakta Tentang Penyakit Lupus

Penyakit Lupus Menurut Lupus Foundation of Minnesota

Fakta-fakta Tentang Penyakit Lupus – Lupus adalah penyakit autoimun yang tersebar luas dan kronis (seumur hidup) yang, untuk alasan yang tidak diketahui, menyebabkan sistem kekebalan menyerang jaringan dan organ tubuh sendiri, termasuk sendi, ginjal, jantung, paru-paru, otak, darah, atau kulit.

Fakta-fakta Tentang Penyakit Lupus

Penyakit Lupus Menurut Lupus Foundation of Minnesota

lupusmn – Sistem kekebalan biasanya melindungi tubuh terhadap virus, bakteri, dan bahan asing lainnya. Pada penyakit autoimun seperti lupus, sistem kekebalan kehilangan kemampuannya untuk membedakan antara zat asing dengan sel dan jaringannya sendiri. Sistem kekebalan kemudian membuat antibodi yang ditujukan untuk melawan “diri sendiri”.

Apa saja gejala Lupus?

Gejala lupus seringkali menyerupai penyakit lain yang kurang serius. Mereka dapat berkisar dari ringan hingga mengancam jiwa. Lupus bisa masuk ke periode di mana gejala tidak ada, yang disebut remisi. Meskipun lupus dapat menyerang bagian tubuh manapun, kebanyakan orang mengalami gejala hanya pada beberapa organ. Gejala umum lainnya termasuk: nyeri sendi (arthralgia), sering demam lebih dari 100 derajat Fahrenheit, radang sendi (sendi bengkak), kelelahan yang berkepanjangan atau ekstrim, ruam kulit dan anemia.

Baca Juga : Bagaimana Cara Mendiagnosis Dan Mengobati Lupus?

Apa saja bentuk lupus yang berbeda?

Ada beberapa bentuk lupus: sindrom diskoid, sistemik, akibat obat, dan tumpang tindih atau penyakit jaringan ikat campuran. Lupus diskoid (kulit) selalu terbatas pada kulit dan ditandai dengan ruam yang mungkin muncul di wajah, leher, dan kulit kepala. Lupus diskoid menyumbang sekitar 10 persen dari semua kasus. Lupus sistemik biasanya lebih parah daripada lupus diskoid, dan dapat memengaruhi kulit, persendian, dan hampir semua organ atau sistem tubuh, termasuk paru-paru, ginjal, jantung, atau otak. Sekitar 70 persen kasus lupus bersifat sistemik. Sekitar setengah dari kasus ini, organ utama akan terpengaruh.

Lupus yang diinduksi obat terjadi setelah penggunaan obat resep tertentu. Gejala lupus yang diinduksi obat mirip dengan lupus sistemik. Obat yang paling sering dikaitkan dengan lupus yang diinduksi obat adalah hydralazine (digunakan untuk mengobati tekanan darah tinggi atau hipertensi) dan procainamide (digunakan untuk mengobati irama jantung yang tidak teratur).

Persentase orang yang menggunakan obat ini yang mengembangkan lupus yang diinduksi obat sangat kecil, dan gejalanya biasanya memudar saat obat dihentikan. Sekitar 10 persen dari semua kasus lupus, individu akan memiliki gejala dan tanda lebih dari satu penyakit jaringan ikat, termasuk lupus. Seorang dokter mungkin menggunakan istilah “sindrom tumpang tindih” atau “penyakit jaringan ikat campuran” untuk menggambarkan penyakitnya.

Siapa yang terkena lupus?

Sulit untuk menentukan jumlah pasti kasus lupus, dan perkiraannya sangat bervariasi. Berdasarkan hasil beberapa survei telepon nasional, Lupus Foundation of America memperkirakan sekitar 1,4 juta orang Amerika mengidap penyakit ini. Terlepas dari kenyataan bahwa lupus dapat menyerang pria dan wanita dari segala usia, lupus terjadi 10 sampai 15 kali lebih sering pada wanita dewasa daripada pria dewasa.

Ini berkembang paling sering antara usia 15 dan 44 dan dua hingga tiga kali lebih umum di antara orang Afrika-Amerika, Hispanik, Asia, dan penduduk asli Amerika. Hanya 10 persen penderita lupus akan memiliki kerabat dekat (orang tua atau saudara kandung) yang sudah mengidap lupus atau mungkin mengidap lupus dan hanya sekitar 5 persen anak yang lahir dari penderita lupus akan mengidap penyakit tersebut.

Apa penyebab penyakit lupus?

Lupus TIDAK menular, langka atau kanker. Para peneliti tidak tahu apa yang menyebabkan lupus. Sementara para ilmuwan percaya ada kecenderungan genetik terhadap penyakit ini, diketahui bahwa faktor lingkungan juga berperan dalam memicu penyakit tersebut. Beberapa faktor yang dapat memicu lupus antara lain infeksi, antibiotik, sinar ultraviolet, stres ekstrim, obat-obatan tertentu, dan hormon. Faktor hormonal dapat menjelaskan mengapa lupus lebih sering terjadi pada wanita daripada pria.

Bagaimana lupus didiagnosis?

Karena banyak gejala lupus yang menyerupai penyakit lain, terkadang tidak jelas, dan dapat datang dan pergi, lupus bisa sulit didiagnosis. Diagnosis biasanya dibuat dengan meninjau riwayat kesehatan seseorang secara menyeluruh dan pemeriksaan fisik, ditambah dengan analisis hasil yang diperoleh dalam tes laboratorium rutin dan beberapa tes khusus yang berkaitan dengan status kekebalan. Saat ini, belum ada satu pun pemeriksaan laboratorium yang dapat menentukan apakah seseorang menderita lupus atau tidak. Mungkin diperlukan waktu berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun bagi dokter untuk mengumpulkan gejala yang berkembang dan mendiagnosis lupus secara akurat.

Bagaimana cara mengobati lupus?

Untuk sebagian besar penderita lupus, pengobatan yang efektif dapat meminimalkan gejala, mengurangi peradangan, dan mempertahankan fungsi tubuh yang normal. Pendekatan pengobatan didasarkan pada kebutuhan dan gejala khusus dari setiap orang. Karena karakteristik dan perjalanan lupus dapat bervariasi secara signifikan di antara individu, penting untuk ditekankan bahwa evaluasi medis menyeluruh dan pengawasan medis yang berkelanjutan sangat penting untuk memastikan diagnosis dan pengobatan yang tepat.

Obat sering diresepkan untuk penderita lupus, tergantung pada organ mana yang terlibat dan tingkat keparahan keterlibatan. Obat yang biasa diresepkan meliputi: obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID), asetaminofen, kortikosteroid, antimalaria, dan obat imunomodulasi. Peningkatan kesadaran profesional dan peningkatan teknik diagnostik dan metode evaluasi berkontribusi pada diagnosis dini dan pengobatan lupus. Dengan metode terapi saat ini, 80-90 persen penderita lupus dapat berharap untuk hidup normal.

Bagaimana Cara Mendiagnosis Dan Mengobati Lupus?

Bagaimana Cara Mendiagnosis Dan Mengobati Lupus? – Bicaralah dengan dokter Anda jika Anda memiliki gejala lupus. Lupus adalah penyakit kronis yang tidak ada obatnya. Ini berarti Anda dapat mengatasinya dengan pengobatan, tetapi tidak akan hilang. Perawatan dapat membantu memperbaiki gejala Anda, mencegah kekambuhan, dan mencegah masalah kesehatan lain yang sering disebabkan oleh lupus. Perawatan Anda akan tergantung pada gejala dan kebutuhan Anda.

Bagaimana Cara Mendiagnosis Dan Mengobati Lupus?

Bagaimana lupus didiagnosis?

lupusmn – Lupus sulit didiagnosis karena memiliki banyak gejala yang sering disalahartikan sebagai gejala penyakit lain. Banyak orang menderita lupus untuk sementara waktu sebelum mereka mengetahuinya. Jika Anda memiliki gejala lupus.Tidak ada satu tes pun yang dapat mengetahui apakah seseorang menderita lupus. Namun dokter dapat mengetahui apakah Anda mengidap lupus dengan cara lain, antara lain:

  • Riwayat kesehatan. Beritahu dokter Anda tentang gejala dan masalah lainnya. Lacak gejala Anda dengan menuliskannya saat terjadi. Juga, lacak berapa lama mereka bertahan. Riwayat keluarga lupus atau penyakit autoimun lainnya.
  • Beri tahu dokter Anda jika lupus atau penyakit autoimun lainnya berjalan dalam keluarga Anda.
  • Pemeriksaan fisik lengkap. Dokter Anda akan mencari ruam dan tanda lain bahwa ada sesuatu yang salah.
  • Tes darah dan urin.
  • Tes antibodi antinuklear (ANA) dapat menunjukkan apakah sistem Kekebalan Anda lebih cenderung menghasilkan autoantibodi lupus. Kebanyakan orang dengan tes lupus positif untuk ANA. Tapi, ANA positif tidak selalu berarti Anda menderita lupus. Jika hasil tes Anda positif ANA, dokter Anda kemungkinan akan memesan lebih banyak tes untuk antibodi yang spesifik untuk lupus eritematosus sistemik.
  • Biopsi kulit atau ginjal. Biopsi adalah operasi kecil untuk mengambil sampel jaringan. Jaringan tersebut kemudian dilihat di bawah mikroskop. Jaringan kulit dan ginjal yang dilihat dengan cara ini dapat menunjukkan tanda-tanda penyakit autoimun.

Dokter Anda mungkin menggunakan salah satu atau semua tes ini untuk membuat diagnosis Anda. Mereka juga dapat membantu dokter Anda menyingkirkan penyakit lain yang dapat dikacaukan dengan lupus.

Baca Juga : Ruam Kaki dan Lupus: Penyebab dan Pengobatan

Bagaimana cara mengobati lupus?

Tidak ada obat untuk lupus tetapi perawatan dapat membantu Anda merasa lebih baik dan memperbaiki gejala Anda. Perawatan Anda akan tergantung pada gejala dan kebutuhan Anda. Tujuan pengobatan adalah untuk:

  • Mencegah flare
  • Obati gejala saat terjadi
  • Mengurangi kerusakan organ dan masalah lainnya

Jenis obat apa yang mengobati lupus?

Beberapa jenis obat mengobati lupus. Dokter dan perawat Anda mungkin mengganti obat yang mereka resepkan untuk lupus Anda karena gejala dan kebutuhan Anda berubah.

Jenis obat yang biasa digunakan untuk mengobati lupus antara lain:

  • Obat anti inflamasi nonsteroid (NSAID). NSAID yang dijual bebas, seperti ibuprofen dan naproxen, membantu mengurangi nyeri ringan dan pembengkakan pada persendian dan otot.
  • Kortikosteroid. Kortikosteroid (prednison) dapat membantu mengurangi pembengkakan, nyeri tekan, dan nyeri. Dalam dosis tinggi, mereka dapat menenangkan sistem kekebalan tubuh. Kortikosteroid, terkadang hanya disebut “steroid”, tersedia dalam berbagai bentuk: pil, suntikan, atau krim untuk dioleskan ke kulit. Gejala lupus biasanya bereaksi sangat cepat terhadap obat kuat ini.
  • Obat antimalaria. Obat-obatan yang mencegah atau mengobati malaria juga mengobati nyeri sendi, ruam kulit, kelelahan, dan radang paru-paru. Dua obat antimalaria yang umum adalah hidroksiklorokuin (Plaquenil) dan klorokuin fosfat (Aralen). Studi menemukan bahwa minum obat antimalaria dapat menghentikan flare lupus dan dapat membantu penderita lupus hidup lebih lama. 
  • Inhibitor Spesifik BLyS. Obat ini membatasi jumlah sel B abnormal (sel dalam sistem kekebalan yang membuat antibodi) yang ditemukan pada penderita lupus. Jenis umum dari penghambat spesifik BLyS yang mengobati gejala lupus, belimumab, menghalangi aksi protein spesifik dalam tubuh yang penting dalam respons kekebalan.
  • Agen imunosupresif/kemoterapi. Obat-obatan ini dapat digunakan pada kasus lupus yang parah, ketika lupus mempengaruhi organ utama dan perawatan lain tidak berhasil.

Obat-obatan ini dapat menyebabkan efek samping yang serius karena menurunkan kemampuan tubuh untuk melawan infeksi. Anda mungkin memerlukan obat lain untuk mengobati penyakit atau penyakit yang terkait dengan lupus Anda seperti tekanan darah tinggi atau osteoporosis. Banyak penderita lupus juga berisiko mengalami pembekuan darah, yang dapat menyebabkan stroke atau serangan jantung. Dokter Anda mungkin meresepkan antikoagulan (“pengencer darah”), seperti warfarin atau heparin, untuk mencegah darah Anda membeku terlalu mudah. Anda tidak dapat mengonsumsi warfarin selama kehamilan.

Bicaralah dengan dokter Anda:

  • Tentang efek samping yang mungkin Anda miliki
  • Jika obat-obatan Anda tidak lagi membantu gejala Anda
  • Jika Anda memiliki gejala baru
  • Jika Anda hamil
  • Tentang vitamin atau suplemen herbal apa pun yang Anda konsumsi mungkin tidak cocok dengan obat yang Anda gunakan untuk mengobati lupus

Bisakah saya mengobati lupus saya dengan pengobatan alternatif?

Beberapa penderita lupus mencoba krim, salep, minyak ikan, atau suplemen yang bisa mereka beli tanpa resep. Beberapa orang mencoba homeopati atau menemui chiropractor untuk merawat lupus mereka. Beberapa orang dengan lupus yang mencoba jenis perawatan ini mengatakan bahwa mereka membantu.

Studi penelitian belum menunjukkan manfaat apa pun untuk jenis perawatan ini. Dan studi penelitian belum dilakukan untuk melihat apakah perawatan ini menyakiti penderita lupus. Bicaralah dengan dokter atau perawat Anda sebelum mencoba pengobatan alternatif apa pun. Selain itu, jangan menghentikan atau mengubah pengobatan yang diresepkan tanpa terlebih dahulu berbicara dengan dokter atau perawat Anda.

Apakah saya perlu menemui dokter khusus untuk lupus saya?

Mungkin. Mulailah dengan menemui dokter keluarga Anda dan rheumatologist, dokter spesialis penyakit sendi dan otot seperti lupus. Bergantung pada gejala Anda atau apakah organ Anda terluka oleh lupus Anda, Anda mungkin perlu menemui dokter jenis lain. Ini mungkin termasuk ahli nefrologi, yang merawat masalah ginjal, dan ahli imunologi klinis, yang merawat sistem kekebalan tubuh.

Bisakah saya mati karena lupus?

Ya, lupus bisa menyebabkan kematian. Namun, berkat pengobatan baru dan lebih baik, kebanyakan penderita lupus dapat berharap untuk hidup lebih lama dan sehat. Penyebab utama kematian pada penderita lupus adalah masalah kesehatan yang berkaitan dengan lupus, seperti penyakit ginjal, infeksi, dan penyakit jantung. Bekerjalah dengan dokter Anda untuk mengelola lupus. Minumlah obat sesuai anjuran dokter dan buatlah pilihan yang sehat, seperti tidak merokok, makan makanan sehat, melakukan aktivitas fisik secara teratur, dan mengatur berat badan.

Ruam Kaki dan Lupus: Penyebab dan Pengobatan

Ruam Kaki dan Lupus: Penyebab dan PengobatanSekitar dua dari tiga orang dengan lupus eritematosus sistemik (SLE) mengembangkan lupus kulit. SLE adalah jenis lupus yang paling umum dan mempengaruhi banyak organ. Namun, tidak semua penderita lupus (cutaneous lupus erythematosus) mengidap SLE. Namun, orang dengan salah satu tipe (atau keduanya) dapat mengalami ruam, termasuk ruam di kaki, bersamaan dengan gejala kulit lainnya. Baca lebih lanjut tentang jenis ruam kaki terkait lupus, penyebabnya, dan cara mengobatinya. Seperti apa ruam kaki lupus itu?

Ruam Kaki dan Lupus: Penyebab dan Pengobatan

lupusmn – Ruam adalah gejala lupus yang umum di antara anggota Kami, tetapi tidak semua pasien lupus memiliki kaki. Tidak semua ruam kaki lupus terlihat sama. Seorang anggota Kami menggambarkan gejala kulitnya sebagai “hal-hal kecil yang terlihat seperti lepuh darah yang kemudian muncul dan mulai berdarah.” Ketika mereka sembuh, mereka meninggalkan bekas luka dan terlihat mengerikan.”

Ruam kaki lupus lainnya terlihat seperti jaringan lingkaran merah yang saling terkait. Misalnya, salah satu anggota Kami melaporkan, “Saya mengalami ruam dengan lingkaran runcing merah di kaki saya. Ini terlihat seperti pola ular. Tampaknya muncul saat saya mengalami peradangan dan sendi pinggul serta paha saya sangat sakit.”

Baca Juga : Bagaimana Cara Untuk Mengatasi Penyakit Lupus 

Seperti Apa Ruam Kaki Lupus?

Ruam kaki lupus terasa seperti kelihatannya. Seperti yang dicatat oleh salah satu anggota Kami, “Ada begitu banyak masalah kulit yang berbeda dengan penyakit ini. Kita semua sangat berbeda, tetapi juga sama. Orang sering melaporkan sensasi terbakar, merangkak, atau kesemutan yang menyakitkan dari lupus eritematosus di kaki mereka. Beberapa orang menggambarkannya sebagai sengatan matahari. Anggota Kami lainnya melaporkan peningkatan kepekaan terhadap suhu yang sangat panas atau dingin yang menyebabkan gatal-gatal atau nyeri, menggigil, lecet atau papula. Beberapa orang menggambarkan perubahan kulit yang terlihat, sementara yang lain mengalami gatal atau nyeri tanpa ruam atau perubahan warna.

Beberapa ruam terkait lupus sangat gatal. Anggota Kami lainnya menulis, “Pada akhirnya kulit saya terasa seperti ada pasukan semut di bawahnya dan saya menggaruknya sampai berdarah. Gatal kronis dapat mengganggu tidur, meningkatkan iritabilitas, dan menyebabkan garukan dan jaringan parut. Seorang anggota Kami berkomentar, “Saya juga mendapatkan lesi di kaki bagian bawah yang sangat gatal sehingga menggaruk merusak kulit atau menyebabkan memar.

Penyebab Ruam Kaki Lupus

Lupus adalah penyakit autoimun, artinya gejala penyakit ini disebabkan oleh sistem kekebalan tubuh seseorang yang menyerang jaringan. Ini dapat mempengaruhi kulit, yang dapat menyebabkan ruam.

Pemicu utama ruam kaki terkait lupus adalah:

  • Eksaserbasi lupus
  • Paparan ultraviolet dalam ruangan (UV) atau lampu neon
  • Obat-obatan tertentu

Ruam bulat, berbentuk cakram, tebal dan bersisik merupakan ciri khas lupus diskoid. Ini dapat muncul di mana saja di tubuh, termasuk kaki, tetapi lebih sering terjadi di kulit kepala, telinga, dan wajah. Jika ruam Anda memiliki bintik-bintik merah berbentuk bulat, koin atau cakram yang tebal dan bersisik tetapi tidak gatal atau nyeri, Anda mungkin menderita discoid cutaneous lupus (DCL). Ada beberapa alasan untuk menemui dokter kulit — sejenis dokter kulit khusus untuk kondisi kulit seperti DCL. DCL dapat menyebabkan jaringan parut, terutama jika Anda menggaruknya. Mengekspos ruam DCL ke sinar matahari juga dapat menyebabkan jaringan parut atau perubahan warna kulit permanen (pencerahan atau penggelapan kulit).

Alasan lain untuk menemui dokter kulit untuk pemeriksaan rutin adalah lesi DCL dapat berkembang menjadi kanker kulit. Jika Anda belum memiliki dokter kulit, Anda bisa meminta rujukan dari dokter keluarga. Seorang dokter kulit dapat melakukan biopsi untuk mendapatkan diagnosis. Dalam biopsi, sampel kecil jaringan atau sel diambil untuk diperiksa. Dokter Anda mungkin juga memesan tes darah untuk memeriksa penyakit autoimun.

Lupus eritematosus sistemik subakut (SCLE) kadang-kadang dapat menyebabkan ruam merah bulat pada kaki yang tidak gatal atau nyeri. Lingkaran merah pada SCLE memiliki tepi merah dan mungkin bersisik. Sinar matahari dan minum obat tertentu dapat memicu SCLE. Dokter menggunakan kata “subakut” untuk menggambarkan ruam ini karena muncul dengan cepat dan tidak bertahan lama seperti ruam lupus lainnya. SCLE tidak menyebabkan jaringan parut seperti DCL, tetapi dapat menyebabkan kulit menjadi cerah atau gelap secara permanen.

Hidup dengan ruam kaki lupus

Ruam kaki lupus tidak dapat diprediksi. Gejala dapat datang dan pergi tergantung pada waktu, suhu musiman, atau tingkat stres. Tanpa pengobatan, gejala dapat berlangsung selama berbulan-bulan atau lebih. Seperti yang dibagikan oleh salah satu anggota Kami, “Saya pikir saya sudah gila!! Terkadang gatal parah, tidak ada ruam! Saya bangun tanpa ruam yang terlihat atau meradang, tetapi pada siang/sore hari kaki saya sakit dan gatal. Sifat gatal kronis dan tak terduga yang disebabkan oleh lupus eritematosus dapat meningkatkan risiko depresi dan kecemasan.

Anggota Kami membahas rasa frustrasi yang mereka alami saat mencoba menghindari kemungkinan ruam kulit. Banyak penderita lupus sensitif terhadap bahan-bahan dalam beberapa produk pembersih dan kecantikan. Orang yang terkena biasanya juga memiliki alergi lain, termasuk alergi kulit, yang dapat menyebabkan dermatitis kontak. Orang dengan lupus yang tidak memiliki alergi masih bisa mengalami rasa terbakar, perih, dan iritasi dari bahan kimia pada banyak produk rumah tangga jika mereka memiliki luka terbuka atau kulit yang tergores. Hal ini dapat membuat Anda takut untuk pergi ke tempat baru atau mencoba produk baru karena Anda dapat secara tidak sengaja mengalami ruam yang menyakitkan atau menodai.

Ruam kaki lupus yang tidak dapat diprediksi dapat memengaruhi kehidupan sosial, perjalanan, dan kemampuan Anda untuk menjalani hidup seperti yang Anda inginkan: “Kami merencanakan perjalanan kami musim panas ini dan saya takut untuk pergi,” komentar seorang anggota Kami. “Saya khawatir saya akan melakukannya secara berlebihan dan mengalami ruam yang mengerikan lagi. Saya tidak ingin menghentikan keluarga saya untuk menikmati liburan yang menyenangkan.

Tantangan Emosional dan Sosial

Mengalami perubahan pada penampilan fisik Anda yang disebabkan oleh lupus dapat menimbulkan kerugian emosional seperti halnya reaksi orang lain terhadap masalah kulit Anda. Seperti yang ditulis oleh salah satu anggota Kami, “Lesi kulit membuat orang menatap Anda. Sebenarnya ada orang yang bertanya kepada saya apakah saya kecanduan sabu karena luka dan bekas luka. Orang melihat saya dengan jijik dan menjauh seolah-olah saya mungkin menulari mereka. Ini tidak hanya merendahkan harga diri Anda, tetapi juga menyakitkan.”

Hidup dengan lupus bisa membuat stres. Stres dapat membuat orang merasa kewalahan dan terisolasi. Mencari bantuan dari terapis, konselor, atau ahli kesehatan perilaku dapat membantu orang dengan ruam kaki lupus mengatasi masalah sosial dan emosional dari masalah kulit kronis dengan lebih baik. Anda juga dapat memperoleh manfaat dari mempelajari cara mengelola stres melalui teknik seperti meditasi, yang dapat mengurangi frekuensi atau tingkat keparahan ledakan emosi.

Perawatan untuk ruam kaki terkait lupus

Karena ada berbagai jenis ruam kaki lupus, penting untuk menemui dokter kulit agar Anda dapat menemukan rencana perawatan yang tepat untuk ruam Anda. Sebelum memulai pengobatan, dokter kulit Anda mungkin akan melakukan tes yang disebut biopsi untuk mengetahui jenis lupus yang Anda miliki. Jenis utama pengobatan lupus eritematosus pada kaki adalah:

  • antihistamin
  • steroid
  • Imunomodulator atau imunosupresan
  • obat antimalaria
  • Perubahan Gaya Hidup

Beberapa anggota Kami merekomendasikan untuk mencoba antihistamin yang dijual bebas untuk mengatasi gatal. Benadryl, formulasi diphenhydramine, direkomendasikan. “Saya menggunakan Benadryl. Kelemahannya bisa melelahkan,” kata salah satu anggota. “Tapi menghilangkan ruam dan gatal.” Obat ini bisa diminum dalam bentuk pil atau krim untuk mengobati ruam. Beberapa anggota Kami mengambil dosis anak-anak di siang hari untuk membantu mereka merasa kurang mengantuk dan beralih ke dosis dewasa untuk membantu mereka tertidur ketika merasa gatal di malam hari. Antihistamin, yang kurang menenangkan, merupakan pilihan yang baik untuk penggunaan siang hari. Ini termasuk loratadine (dijual dengan nama merek seperti Claritin dan Alavert) atau cetirizine (termasuk Zyrtec).

Steroid (seperti kortison dan prednison) adalah obat resep yang dapat diminum, dioleskan ke kulit di mana Anda mengalami ruam yang gatal atau nyeri, atau disuntikkan langsung ke lesi kulit. Steroid membantu mengurangi peradangan dan membersihkan kulit. Mereka juga dapat membantu mencegah jaringan parut. Bicaralah dengan dokter Anda tentang risiko dan manfaat penggunaan steroid karena dapat menyebabkan masalah kesehatan lain dengan penggunaan jangka panjang.

Bagaimana Cara Untuk Mengatasi Penyakit Lupus

Bagaimana Cara Untuk Mengatasi Penyakit Lupus – Belajar untuk hidup dengan kelelahan terus-menerus dan rasa sakit kronis yang terkait dengan lupus kemungkinan besar akan berdampak pada pikiran dan tubuh Anda, sering kali menyebabkan frustrasi dan keputusasaan. Jadi kami telah mengumpulkan beberapa tip berguna untuk mengobati lupus. Hidup dengan rasa sakit kronis dapat membuat Anda merasa tidak berdaya, tetapi ada beberapa langkah yang dapat Anda ambil untuk mendapatkan kembali kendali.

Bagaimana Cara Untuk Mengatasi Penyakit Lupus

lupusmn – The Lupus Foundation of America melaporkan bahwa sekitar 1,5 juta orang di Amerika Serikat memiliki beberapa bentuk lupus, dengan sekitar 16.000 kasus baru setiap tahunnya. Ada empat jenis lupus: neonatal, kulit, obat-induksi, dan sistemik, yang menyumbang 70 persen dari semua kasus lupus. Jaringan atau organ tubuh terbesar seperti jantung, otak, ginjal, dan paru-paru memengaruhi setengah dari semua kasus lupus sistemik.

Baca Juga : 8 Kemungkinan Pemicu Penyakit Lupus Autoimun

Sekitar 10 hingga 15 persen penderita lupus mungkin meninggal sebelum waktunya akibat komplikasi lupus. Namun, kebanyakan orang dapat mengharapkan “harapan hidup normal” berkat diagnosa yang tersedia dan perbaikan dalam manajemen penyakit. Mengelola lupus bisa jadi sulit karena penyakit ini mempengaruhi banyak bagian tubuh. Orang dengan lupus sering menyebut rasa sakit, perubahan gaya hidup, dan masalah emosional yang disebabkan oleh penyakit ini sebagai bagian tersulit dari hidup dengan lupus. Berikut langkah cerdas untuk meningkatkan kualitas hidup Anda dengan lupus.

1. Berolahraga secara teratur

Ada tiga alasan utama Anda harus memulai dan mengikuti program olahraga jika Anda menderita lupus. Sedikit olahraga dapat membantu memperbaiki gejala yang berhubungan dengan lupus. Olahraga membuat Anda terus bergerak dan menunda atau bahkan mencegah kecacatan dan kehilangan kemandirian.

Olahraga mengurangi kelelahan

Olahraga meningkatkan suasana hati Anda dengan melepaskan zat kimia yang disebut endorfin. Endorfin berinteraksi dengan reseptor di otak yang mengurangi kepekaan terhadap rasa sakit dan juga mengurangi depresi. Selalu berbicara dengan dokter sebelum memulai rencana olahraga apa pun; Anda dapat menilai kekuatan, keseimbangan, dan fleksibilitas Anda serta menyesuaikan program pelatihan dengan kebutuhan Anda. Program latihan yang seimbang harus melatih otot bagian atas, bawah, dan inti serta mencakup empat hingga delapan latihan berbeda yang dapat diputar.

Meski hanya melakukan olahraga ringan seperti peregangan, Anda tetap harus mencoba melakukan aktivitas fisik setiap hari. Terkadang sulit untuk tetap termotivasi karena rasa sakit, tetapi semakin banyak Anda bergerak, semakin baik perasaan Anda. Tetap semangat dengan tips berikut ini.

  • Temukan inspirasi. Pikirkan tentang apa yang memotivasi Anda untuk berolahraga, seperti mempertahankan kemandirian Anda, dan fokuskan pada ide tersebut saat Anda merasa tidak termotivasi.
  • Tetapkan tujuan yang dapat dicapai. Tetapkan tujuan kecil yang dapat dicapai. Semakin Anda mencapai tujuan Anda, semakin Anda ingin mendorong diri sendiri.
  • Menyimpan log kemajuan. Apakah Anda melacak kemajuan Anda dengan aplikasi, kalender, atau di atas kertas, menandai kemajuan Anda mendorong Anda untuk tetap di jalur.

Aktivitas fisik berdampak rendah bermanfaat bagi penderita lupus. Cobalah berjalan, bersepeda, dan berenang untuk mengurangi kekakuan otot, meningkatkan kekuatan otot, mengurangi stres, meningkatkan kualitas tidur, dan mencegah osteoporosis. Olahraga juga melindungi jantung dan sistem kardiovaskular Anda.

2. Menjaga pola makan yang sehat

Meskipun tidak ada pola makan khusus untuk serigala, penting untuk mempertahankan pola makan yang seimbang dan bervariasi dengan banyak buah, sayuran, dan biji-bijian, serta daging, unggas, dan ikan dalam jumlah sedang.

Makan makanan yang kaya omega-3

Konsumsi asam lemak omega-3 yang lebih tinggi telah dikaitkan dengan kualitas tidur yang lebih baik dan mengurangi gejala depresi pada penderita lupus. Asam lemak omega-3 ditemukan pada ikan berminyak, kacang-kacangan dan biji-bijian dan memiliki efek anti-inflamasi dalam tubuh. Namun, asam lemak omega-6 diduga memicu peradangan dan berkontribusi pada penyakit kronis.

Konsumsi suplemen vitamin D

Suplemen vitamin D dapat membantu meningkatkan kesehatan sistem kekebalan tubuh. Vitamin D berperan penting dalam kesehatan tulang dan sistem kekebalan tubuh. Vitamin D dapat diperoleh melalui paparan sinar ultraviolet (UV), konsumsi makanan kaya vitamin, atau suplemen makanan. Satu studi menunjukkan bahwa kadar vitamin D yang rendah pada lupus dikaitkan dengan risiko penyakit ginjal stadium akhir yang lebih tinggi. Meskipun penderita lupus perlu membatasi paparan sinar matahari, melengkapi dengan vitamin D adalah cara yang aman dan efektif untuk memastikan Anda mendapatkan dosis yang dianjurkan.

Hindari alfalfa

Orang dengan lupus disarankan untuk menghindari alfalfa. Tablet alfalfa telah dikaitkan dengan peningkatan lupus, yang dapat menyebabkan kelelahan, nyeri otot, perubahan fungsi sistem kekebalan, dan masalah ginjal. Kecambah alfalfa mengandung asam amino yang dikenal sebagai L-canavanine, yang merangsang sistem kekebalan tubuh penderita lupus dan meningkatkan peradangan.

Batasi alkohol

Meskipun minum alkohol dalam jumlah sedang tidak dengan sendirinya menjadi masalah bagi penderita lupus, hal itu dapat membuat pengobatan tertentu menjadi kurang efektif. Obat antiinflamasi nonsteroid seperti aspirin, ibuprofen, celecoxib, dan naproxen telah dikaitkan dengan bisul dan perdarahan. Risiko bisul atau pendarahan internal meningkat secara signifikan dengan konsumsi alkohol. Konsumsi alkohol juga menurunkan efektivitas antikoagulan seperti warfarin dan methotrexate, obat kemoterapi.

Kurangi penggunaan lemak dan garam

Kortikosteroid dapat diresepkan untuk mengurangi peradangan. Kortikosteroid meniru hormon yang dikeluarkan oleh kelenjar adrenal terutama kortisol, yang membantu mengatur sistem kekebalan tubuh dan dengan cepat mengurangi rasa sakit, nyeri tekan, bengkak, dan panas yang terkait dengan peradangan. Efek samping penggunaan kortikosteroid termasuk peningkatan tekanan darah, kolesterol dan kadar lipid. Konsumsi lemak dan garam yang berlebihan juga dapat menyebabkan penyakit ini, jadi disarankan untuk membatasinya dalam makanan Anda.

Perhatikan berat badan Anda

Obesitas biasanya terjadi dengan lupus. Studi terbaru menemukan bahwa obesitas dikaitkan dengan gejala depresi dan “peningkatan aktivitas penyakit pada wanita penderita lupus. Untuk membantu mencegah depresi lupus, cobalah untuk menjaga indeks massa tubuh (BMI) yang sehat dengan pola makan yang sehat dan seimbang serta aktivitas fisik yang teratur. Selain itu, minum alkohol dapat menyebabkan masalah kesehatan baru atau memperburuk masalah yang sudah ada.

3. Batasi paparan sinar matahari

Fotosensitifitas umum terjadi pada penderita lupus, dan paparan sinar matahari yang berlebihan dapat memicu lupus. Kepekaan terhadap sinar UV dapat menyebabkan ruam kulit, kelelahan, nyeri sendi, demam, dan gejala lain pada pasien lupus kulit dan sistemik. Gunakan tabir surya dengan faktor perlindungan matahari minimal SPF 30, topi bertepi lebar, dan kacamata hitam.

Lindungi diri Anda dari gejala lupus yang disebabkan oleh paparan sinar matahari:

  • Gunakan tabir surya dengan faktor perlindungan sinar matahari yang luas
  • Gunakan tabir surya yang cukup dengan minimal SPF 30 jika Anda akan berada di luar ruangan dalam waktu lama dan pastikan tabir surya tersebut menghalangi sinar UVA dan UVB.
  • Lindungi bibir Anda dengan lip balm berbahan dasar lilin dengan SPF minimal 15
  • Kenakan pakaian pelindung matahari
  • Memakai topi bertepi lebar dan kacamata hitam di sekelilingnya
  • Hindari sinar matahari langsung antara jam 10 pagi dan 4 sore.
  • Batasi waktu yang Anda habiskan di tempat yang lebih tinggi atau di dekat salju dan air
  • Dengan film perlindungan UV untuk menutupi jendela rumah dan mobil

Membuat beberapa perubahan untuk membatasi paparan sinar matahari dapat membuat perbedaan besar dalam mencegah bengkak. Selain itu, saat menilai lingkungan kerja atau rumah Anda, ingatlah bahwa pencahayaan dalam ruangan juga dapat memancarkan sinar UV.

4. Tetap bebas stres

Meskipun lebih mudah diucapkan daripada dilakukan, cobalah untuk menghindari stres dan kecemasan. Stres memiliki dampak besar pada sistem kekebalan tubuh. Banyak orang dengan lupus menemukan bahwa periode stres yang tinggi dapat memperburuk gejala mereka dan menyebabkan gejolak.

5. Istirahat yang cukup

Kurangnya kualitas tidur yang cukup dapat meningkatkan peradangan pada tubuh. Pada penderita lupus, peradangan berlebih dapat memperburuk rasa sakit, suasana hati yang tertekan, kelelahan, dan ketidakmampuan untuk fokus dengan baik. Kelelahan mempengaruhi sekitar 80 persen penderita lupus.

8 Kemungkinan Pemicu Penyakit Lupus Autoimun

8 Kemungkinan Pemicu Penyakit Lupus Autoimun – Sulit dipercaya bahwa suatu penyakit dapat menyerang bagian tubuh mana pun, namun sebagian besar tetap tersembunyi dari mata telanjang. Tapi itulah kenyataan bagi hampir 1,5 juta orang Amerika yang hidup dengan beberapa bentuk lupus. Lupus adalah penyakit autoimun, artinya sistem kekebalan tubuh manusia mulai menyerang sel dan jaringan yang sehat. Menurut Lupus Foundation of America, hampir 70 persen dari semua penyebab lupus diklasifikasikan sebagai lupus sistemik, yang memengaruhi organ atau jaringan utama seperti jantung, paru-paru, ginjal, atau otak.

8 Kemungkinan Pemicu Penyakit Lupus Autoimun

lupusmn – “Sistem kekebalan tubuh tidak dapat membedakan mana bagian tubuh dan mana yang bukan,” jelas rheumatologist George Stojan, MD, asisten profesor kedokteran di Fakultas Kedokteran Universitas Johns Hopkins dan direktur Hopkins Lupus Center. Lupus memiliki spektrum gejala yang luas, mulai dari yang jinak hingga yang mengancam jiwa, termasuk kekakuan dan pembengkakan sendi, ruam wajah (terutama ruam papiloma di pipi dan hidung), sariawan, kejang, nyeri dada akibat cairan di sekitarnya. Jantung atau paru-paru, demam, kelenjar bengkak dan jumlah darah rendah, kata Dr. Stojan. Akumulasi gejala-gejala ini dapat menyebabkan efeknya: 65 persen pasien lupus mengatakan sakit kronis adalah bagian tersulit dari hidup dengan penyakit ini.

Baca Juga : Penyebab Penyakit Lupus, Ciri-Ciri Dan Gejalanya

Tapi hal paling misterius tentang serigala? Tidak ada penyebab spesifik atau obat yang diketahui. “Ada berbagai macam hal yang berhubungan dengan lupus, tapi asosiasi tidak berarti penyebab,”. Para peneliti telah mengaitkan genetika, hormon, dan perubahan lingkungan dengan perkembangan lupus, tetapi sulit untuk mengatakan faktor mana yang memainkan peran terbesar. “Ini mungkin badai sempurna yang terjadi dan menyebabkan timbulnya penyakit,” kata Dr. Stojan. Jadi apa sebenarnya yang kita ketahui tentang apa yang memicu penyakit autoimun? Berikut adalah kemungkinan penyebab lupus yang sedang diselidiki para peneliti dan seperti apa pengobatannya setelah seseorang didiagnosis.

Genetika

Serigala cenderung mengelompokkan keluarga bersama. Faktanya, seseorang 20 kali lebih mungkin terkena lupus jika memiliki saudara kandung yang mengidap penyakit tersebut. Beberapa varian gen telah dikaitkan dengan perkembangan lupus, dan sebagian besar dianggap terlibat dalam fungsi sistem kekebalan tubuh, menurut US National Library of Medicine. Mutasi gen tertentu juga telah terbukti terkait, seperti TREX1, tetapi sangat jarang dan tidak semua pasien memilikinya, kata Dr. Stojan. “Diyakini bahwa ada kombinasi gen kerentanan dan kurangnya gen pelindung yang memungkinkan penyakit berkembang pada orang yang terpapar lingkungan tertentu atau agen infeksius tertentu,” tambahnya.

Ras

Lupus secara tidak proporsional mempengaruhi kelompok etnis tertentu. Faktanya, penyakit ini dua sampai tiga kali lebih sering terjadi pada wanita kulit berwarna, termasuk Afrika Amerika, Hispanik dan Latin, Asia, Penduduk Asli Amerika, Kepulauan Pasifik, dan lain-lain. Sebuah studi tahun 2014 menemukan bahwa prevalensi lupus mencapai satu dari 537 wanita kulit hitam.

Studi juga menunjukkan bahwa wanita kulit berwarna mengembangkan lupus lebih awal, mengalami komplikasi yang lebih serius dan memiliki tingkat kematian yang lebih tinggi. Mengapa? Sekali lagi, genetika dapat meningkatkan risiko, tetapi faktor lain seperti perawatan kesehatan dan ketersediaan, hambatan bahasa dan tingkat pendapatan juga dapat berperan, para peneliti berspekulasi.

Hormon

Wanita umumnya jauh lebih mungkin terkena lupus daripada pria, kata Dr. Stojan. Sembilan dari sepuluh orang yang didiagnosis adalah wanita berusia antara 15 dan 44 tahun. Alasan utama perpecahan? Hormon seperti estrogen dan prolaktin, yang jauh lebih tinggi pada wanita, dapat membuat jalur peradangan tertentu (dikenal sebagai interferon tipe 1) menjadi tidak seimbang, kata Dr. Stojan, yang merawat Lupus. Sebuah penelitian penting juga menemukan bahwa “wanita yang diobati dengan rejimen yang mengandung estrogen, seperti pil KB atau HRT, memiliki peningkatan risiko terkena lupus yang signifikan.” Estrogen juga melepaskan interleukin 1, sekelompok respons inflamasi yang dikaitkan dengan lupus flares, katanya.

Sinar UV

Sinar ultraviolet dapat merusak sel siapa pun, tetapi penderita lupus sangat sensitif terhadapnya. Ini belum diidentifikasi sebagai penyebab langsung penyakit ini, tetapi sinar UV dapat mengubah sel-sel kulit dengan cara yang dikenali oleh sistem kekebalan pada orang dengan lupus sebagai ancaman dan mengaktifkan atau memperburuk gejala, kata Dr. Stojan.

“Ultralight dapat menyebabkan mutasi pada gen tertentu, yang kemudian luput dari perhatian sistem kekebalan tubuh dan menjadi target, menyebabkan lupus flare,” jelasnya. “Tapi itu juga bisa merangsang keratin langsung di sel kulit, menciptakan lebih banyak mediator peradangan.”

Paparan beracun

“Kita tahu bahwa debu silika dalam beberapa bubuk pembersih dan asap rokok dapat meningkatkan risiko terkena penyakit lupus,” kata Dr. Stoyan, tetapi para peneliti tidak begitu yakin mengapa. Namun, hubungannya kuat dan diteliti dengan baik: Orang yang terpapar silika di tempat kerja (misalnya di pertambangan atau produksi kaca) memiliki risiko dua hingga lima kali lebih tinggi terkena lupus. Para peneliti juga mengaitkan merkuri, pestisida, dan merokok tembakau dengan penyakit lupus.

Infeksi

Berbagai infeksi virus telah dikaitkan dengan penyakit lupus, termasuk parvovirus manusia, virus herpes simpleks dan hepatitis A. Epstein-Barr, virus yang menyebabkan mononukleosis, telah diteliti secara khusus, dan para peneliti percaya bahwa setelah paparan Antibodi yang terbentuk mungkin memiliki penyebab kekebalan yang tidak biasa. respons sistem. Dr. Namun, Stojan menekankan bahwa paparan Epstein-Barr tidak menjamin perkembangan lupus.

“Setelah usia 20 tahun, sekitar 90 persen orang Amerika terpapar Epstein-Barr, jadi hampir tidak mungkin untuk mengatakan apakah paparan tersebut mengubah risiko seseorang hanya karena semua orang terpapar,” jelasnya. “Itu memang mungkin, tetapi hanya memiliki antibodi ini tidak berarti seseorang akan mengembangkan lupus di masa depan.”

Perubahan atmosfer

Riset pendahuluan Dr. Stojan menemukan bahwa perubahan polusi udara, pola angin, tekanan barometrik, kelembapan, dan suhu sangat terkait dengan kompartementasi organ pada serigala. Namun, tidak ada variabel tunggal yang dikaitkan dengan semua obor, jelasnya. Misalnya, paparan partikel telah dikaitkan dengan flare paru-paru dan perubahan suhu dapat memengaruhi flare neurologis dan ruam kulit, sementara kelembapan dikaitkan dengan operasi sendi. “Anda secara teknis dapat memprediksinya berdasarkan perubahan faktor atmosfer ini 10 hari sebelum pasien tiba di klinik,” katanya.

Stres

“Saya tidak tahu model epidemiologi manusia yang telah menunjukkan bagaimana stres memengaruhi lupus, tetapi saya dapat memberi tahu Anda bahwa setiap pasien mengatakan itu memengaruhi mereka,” kata Dr. Stojan. Secara anekdot, penderita lupus mengatakan bahwa stres emosional (seperti kematian anggota keluarga atau perceraian) serta stres fisik seperti pembedahan atau cedera dapat memicu gejala lupus.

Bagaimana Lupus Diobati?

Setelah Anda didiagnosis menderita lupus, perawatan Anda akan sangat bergantung pada tingkat keparahan penyakitnya, kata Dr. Stojan. Jika Anda memiliki gejala ringan hingga sedang, dokter Anda kemungkinan akan memberi Anda obat anti-malaria, seperti hidroksiklorokuin, untuk menghilangkan rasa sakit, ruam, dan gejala lain untuk melindungi organ dan mencegah kerusakan pada tubuh. Obat-obatan ini telah terbukti mencegah kekambuhan hingga 50 persen dan pada akhirnya membantu pasien hidup lebih lama, kata Dr. Stojan. “Kami menjaga semua pasien lupus selama mereka bisa mentolerir,” tambahnya.

Pilihan lain adalah kortikosteroid, yang biasanya diberikan untuk membantu orang mengelola gejala karena obat tersebut bekerja dengan cepat. Namun, profesional medis biasanya mencoba menghindarinya dalam jangka panjang untuk menghindari kemungkinan efek samping, kata Dr. Stojan. Secara umum, lupus bisa sulit diobati karena tidak ada obat yang pasti, tetapi bekerja sama dengan dokter Anda untuk mengembangkan rencana dapat membantu Anda mencapai tujuan akhir remisi, kata Dr. Stojan.

Penyebab Penyakit Lupus, Ciri-Ciri Dan Gejalanya

Penyebab Penyakit Lupus, Ciri-Ciri Dan Gejalanya – Bukan, itu bukan tokoh fiktif yang serialnya marak di tahun 1990-an, melainkan nama sebuah penyakit. Kondisi yang jarang terdengar hingga saat ini menjadi perbincangan karena Selena Gomez disebut-sebut mengalami kondisi tersebut. Menurut medicalnewstoday.com, lupus adalah penyakit autoimun jangka panjang yang menyebabkan sistem kekebalan tubuh menjadi hiperaktif.

Penyebab Penyakit Lupus, Ciri-Ciri Dan Gejalanya

lupusmn – Akibatnya, sistem kekebalan tubuh pasien malah menyerang jaringan sehat yang normal, bukannya menyerang penyakit. Menurut data dari Internet Hospital Information System (SIRS), 2.166 orang terdiagnosis lupus pada tahun 2016, dua kali lipat dari tahun 2014. Jumlah orang yang meninggal akibat lupus estrogen diperkirakan sekitar 550 orang atau sekitar 25 persen.

Baca Juga : Penyakit Lupus Eritematosus Sistemik Apa Penyebabnya

Penyakit lupus, atau lupus eritematosus sistemik (SLE) dalam terminologi medis, adalah salah satu penyakit manusia yang paling umum. Meski banyak orang menderita lupus, pengetahuan tentang penyakit ini masih terbatas. Jumlah penderita lupus di Indonesia belum diketahui secara pasti. Namun menurut Yayasan Lupus Indonesia (YLI), jumlah penderita lupus di Indonesia pada tahun 2012 sebanyak 12.700 dan meningkat menjadi 13.300 pada April 2013. Kebanyakan penderita lupus sadar akan penyakit ini. Selain sulit dikenali, gejala lupus juga berbeda-beda pada setiap orang tergantung dari jumlah dan jenis antibodi yang dihasilkan serta organ yang terkena.

Penyebab Penyakit Lupus

Karena lupus adalah penyakit autoimun, penyebab pastinya masih belum jelas. Kisaran gejala klinis juga besar dan perjalanan penyakitnya bervariasi. Faktor lingkungan genetik, imunologi dan hormonal diyakini berkontribusi terhadap penyakit lupus ini.

Hormonal

Institut Kesehatan Nasional AS menyatakan bahwa wanita sembilan kali lebih mungkin terkena lupus daripada pria. Gejala dan diagnosis sering muncul antara usia 15 dan 45 tahun selama masa subur. Karena 9 dari 10 penderita lupus adalah wanita, para peneliti menyimpulkan bahwa ada kemungkinan hubungan antara estrogen dan lupus. Baik pria maupun wanita menghasilkan sebuah estrogen, tetapi para wanita juga menghasilkan faktor lebih banyak. bayi

Genetika

Para peneliti belum menunjukkan bahwa faktor genetik tertentu menyebabkan lupus, meski cenderung diturunkan dalam keluarga. Misalnya, seseorang dengan kerabat dengan lupus tingkat pertama atau kedua memiliki risiko lebih tinggi terkena lupus.

Lingkungan

Lingkungan, seperti bahan kimia atau virus, dapat membantu memicu lupus pada orang yang sudah rentan secara genetik. Kemungkinannya adalah merokok, berjemur, pengobatan, infeksi virus.

Mikroba Usus

Satu jurnal menyebutkan bahwa manusia dan tikus dengan lupus memiliki perubahan spesifik pada sifat mikrobiota usus mereka. Sehingga kemungkinan hal tersebut merupakan faktor yang dapat terjadi pada penyakit lupus. Anak-anak di bawah usia 15 tahun jarang terkena lupus kecuali ibu kandung mereka mengidapnya. Jika seorang anak menderita lupus, mereka cenderung memiliki masalah jantung, hati, atau kulit terkait lupus. Bayi dengan penyakit lupus neonatal mungkin juga memiliki beberapa peluang yang lebih tinggi untuk dapat mengembangkan sebuah penyakit autoimun yang lain didalam kemudian hari. Beberapa orang terlahir dengan predisposisi lupus, yang dapat dipicu oleh infeksi, obat-obatan tertentu, atau bahkan sinar matahari. Meski saat ini belum ada obat khusus untuk lupus, pengobatan lebih difokuskan pada pengendalian gejala anemia.

Ciri-ciri Lupus

Lupus bisa sulit dikarakterisasi karena sering meniru gejala penyakit lain. Tanda lupus yang paling khas adalah ruam wajah yang terlihat seperti sayap kupu-kupu yang menyebar di kedua pipi. Namun, ciri-ciri ini tidak terjadi pada semua orang dengan lupus, meskipun sebagian besar memang terjadi. Thalassemia adalah kelainan darah yang diturunkan, berbeda dengan anemia.

Gejala Lupus

Sayangnya, tidak ada dua kasus lupus yang persis sama. Tanda dan gejala lupus bisa muncul tiba-tiba atau perlahan, ringan atau berat, singkat atau permanen. Saat ini, kebanyakan penderita lupus memiliki penyakit ringan dengan gejala yang memburuk untuk sementara, kemudian membaik atau bahkan hilang untuk sementara. Tanda dan gejala lupus tergantung pada sistem tubuh yang terkena penyakit diantara mereka:

  • Kelelahan
  • Demam
  • Nyeri sendi, kaku dan bengkak
  • Letusan papiler di wajah, menutupi pipi dan pangkal hidung atau bagian tubuh lainnya
  • Kerusakan kulit yang disebabkan atau diperburuk oleh paparan sinar matahari (fotosensitifitas)
  • Jari tangan dan kaki yang memutih atau membiru saat kedinginan atau stres (fenomena Raynaud)
  • Sesak napas
  • Sakit dada
  • Mata kering
  • Sakit kepala, kebingungan dan kehilangan ingatan

Anda harus segera menemui dokter jika Anda tiba-tiba mengalami ruam yang tidak dapat dijelaskan, demam terus-menerus, nyeri terus-menerus, atau kelelahan.

Selain itu, lupus juga mempengaruhi sistem tubuh lainnya:

  • Ginjal: Radang ginjal (nefritis) dapat mempersulit tubuh untuk membuang limbah dan racun lainnya secara efektif. Sekitar 1/3 penderita lupus memiliki masalah ginjal.
  • Kilatan: Beberapa penderita lupus mengalami radang selaput dada, peradangan pada lapisan rongga dada yang menyebabkan nyeri dada, terutama saat bernapas. Pneumonia dapat terjadi. Sistem syaraf pusat: Lupus terkadang dapat memengaruhi otak atau sistem saraf pusat. Gejalanya meliputi sakit kepala, pusing, depresi, kehilangan ingatan, penglihatan kabur, kejang, stroke, atau perubahan perilaku.
  • Pembuluh darah: Vaskulitis, atau radang pembuluh darah, dapat terjadi. Hal ini dapat mempengaruhi risiko sirkulasi darah.
  • Darah: Penyakit Lupus juga dapat menyebabkan penyakit leukopenia, anemia (penurunan dalam jumlah pada sel darah putih), atau sebuah trombositopenia (penurunan dalam jumlah pada trombosit yang juga membantu sebuah pembekuan darah). Jantung: Ketika peradangan mempengaruhi jantung, hal itu dapat menyebabkan berbagai masalah jantung. Lupus meningkatkan risiko beberapa masalah kesehatan, antara lain:
  • Infeksi: Kemungkinan infeksi meningkat karena lupus dan pengobatannya melemahkan sistem kekebalan tubuh. Infeksi umum termasuk infeksi saluran kemih, infeksi saluran pernafasan, infeksi jamur, salmonella, herpes dan herpes zoster.
  • Kematian jaringan tulang: Ini terjadi ketika aliran darah ke tulang rendah. Lupus juga sangat mungkin menyebabkan pengeroposan tulang. Komplikasi kehamilan: Wanita dengan lupus memiliki risiko keguguran, kelahiran prematur dan preeklampsia yang lebih tinggi, termasuk tekanan darah tinggi. Untuk dapat mengurangi berbagai risiko penyakit komplikasi ini, para dokter juga sering dapat menganjurkan untuk dapat menunda proses kehamilan hingga lupus dapat terkendali yang setidaknya telah selama 6 bulan.

Untuk menentukan apakah ada lupus, dokter Anda akan melakukan berbagai tes, termasuk tes darah, berbagai tes antibodi, urin, biopsi jaringan, dan tes lainnya.

Penyakit Lupus Menular Atau Tidak

Lupus tidak menular. Seorang pasien lupus tidak dapat menularkannya kepada orang lain melalui kontak seksual atau cara lainnya. Namun, dalam kasus yang jarang terjadi, wanita penderita lupus dapat melahirkan anak yang berisiko terkena lupus.

Penyakit Lupus Eritematosus Sistemik Apa Penyebabnya

Penyakit Lupus Eritematosus Sistemik Apa Penyebabnya – Lupus berarti coyote dalam bahasa Latin. Penyakit kulit wajah ini awalnya diduga disebabkan oleh gigitan coyote. Namun seiring berjalannya waktu, ternyata penyakit lupus tidak hanya menyerang kulit wajah saja, tetapi juga bisa menyerang hampir setiap organ tubuh. Eritematosus berarti kemerahan sedangkan sistemik berarti menyebar ke berbagai organ tubuh.

Penyakit Lupus Eritematosus Sistemik Apa Penyebabnya

lupusmn – Systemic lupus erythematosus (SLE) atau lebih dikenal SLE (systemic lupus erythematosus) juga dikenal sebagai penyakit seribu wajah. Penyakit ini merupakan penyakit autoimun kronis. Penyakit autoimun adalah istilah yang digunakan ketika sistem imun atau sistem kekebalan tubuh seseorang menyerang sel atau jaringan sehat di tubuhnya sendiri dan menyebabkan inflamasi atau peradangan. Peradangan yang disebabkan oleh lupus eritematosus sistemik dapat mempengaruhi banyak sistem tubuh. sistem

Patofisiologi lupus eritematosus sistemik (SLE) didasarkan pada autoantibodi dan kompleks imun yang berikatan dengan jaringan dan menyebabkan peradangan multisistem. Penyebab pasti SLE masih belum diketahui, namun banyak faktor yang terlibat dalam perkembangan penyakit ini, antara lain faktor genetik, sistem imun, hormonal dan lingkungan.

Sistem berupa imun bawaan dan yang adaptif yang memberikan ebuah respon imun yang tidak tepat juga terhadap beberapa macam partikel pada sel tubuh. Maka Salah satunya adalah dalam pembentukan sebuah autoantibodi terhadap sebuah asam nukleat yang juga disebut sebagai Antinuclear Antibodi (ANA). Umumnya ANA ditemukan pada populasi umum, namun tidak semua penderita ANA mengidap SLE, sehingga ada mekanisme lain yang menyebabkan penyakit autoimun ini berkembang menjadi penyakit.

Baca Juga : Penyakit Lupus dan Beberapa Pengaruhnya Pada Wanita 

Pencegahan

Lupus eritematosus sistemik tidak dapat dicegah, karena penyebab pasti penyakit ini belum dapat dipastikan dan masih dalam tahap penelitian. Satu-satunya cara untuk mengurangi risiko Anda dari faktor lingkungan adalah dengan memperbaiki gaya hidup Anda. Salah satu pola hidup sehat adalah menghindari rokok dan alkohol. Periksakan juga diri Anda secara rutin agar kesehatan Anda terkontrol dengan baik dan penyakit dapat lebih cepat diobati agar tidak semakin parah.

Sebuah Gejala

Gejala lupus eritematosus sistemik (SLE) sangat beragam dan berkisar dari ringan hingga berat. Namun, beberapa gejala lupus yang paling umum adalah nyeri sendi atau pembengkakan (radang sendi), demam yang tidak dapat dijelaskan penyebabnya, dan kelelahan yang ekstrem. Ruam yang sering disebut sebagai ruam kupu-kupu (butterfly rash atau malariaal rash) ini sering muncul di hidung dan kedua pipi serta lebih mirip sayap kupu-kupu.

Ruam juga bisa muncul di wajah, telinga, lengan, bahu, dada, tangan, dan area lain yang terpapar sinar matahari. Ini karena penderita SLE cenderung sensitif terhadap cahaya, atau sensitif terhadap sinar matahari. Gejala lupus lainnya termasuk nyeri dada, rambut rontok, anemia, dan sariawan atau banyak sariawan. Beberapa orang juga mengalami sakit kepala, pusing, depresi, bingung, atau kejang.

Gejala baru dapat bertahan selama bertahun-tahun setelah diagnosis awal. Gejala yang berbeda juga dapat muncul pada waktu yang berbeda. Pada beberapa pasien lupus, hanya satu sistem tubuh, seperti kulit atau persendian yang terpengaruh. Namun, pada orang lain, gejalanya bisa terjadi di banyak bagian tubuh. Sistem tubuh lain juga dapat terpengaruh, dan bervariasi dari orang ke orang.

Di paru-paru, penyakit ini sering menyebabkan peradangan yang disebut pleurisy atau radang selaput dada. Itu juga dapat mempengaruhi lapisan jantung, sering disebut sebagai perikarditis, atau peradangan pada lapisan jantung, menyebabkan gejala nyeri dada, terutama saat batuk atau bernafas dalam. Penyakit ginjal ditandai dengan deteksi protein dalam urin (proteinemia). Sistem tubuh lain yang mungkin terpengaruh termasuk kelainan saraf dan darah.

Alasan

Penyebab pasti lupus eritematosus sistemik tidak diketahui. Di antara faktor penting yang diduga memicu penyakit ini adalah genetika. Namun, tidak hanya genetika yang menentukan seseorang menderita lupus. Beberapa faktor yang diteliti antara lain sinar matahari, stres, hormon, asap rokok, obat-obatan tertentu, dan agen infeksius seperti virus. Penelitian menunjukkan bahwa virus Epstein-Barr dapat menyebabkan mononukleosis, yang merupakan salah satu penyebab penyakit lupus.

Diagnosa

Diagnosis lupus eritematosus sistemik cukup sulit ditegakkan karena gejalanya seringkali mirip dengan penyakit lain. Namun, biasanya, diagnosisnya terkait dengan kriteria American College of Rheumatology (ARC). Klasifikasi ini terdiri dari 11 kriteria, yaitu. H. diagnosis harus memenuhi 4 dari 11 kriteria yang terjadi secara bersamaan atau selama periode waktu tertentu. Untuk memastikan diagnosis, sering dilakukan pemeriksaan penunjang, salah satunya pemeriksaan darah. Tes darah adalah tes antibodi antinuklear (ANA) yang memeriksa keberadaan sel antibodi tertentu dalam darah. Ada beberapa tes penunjang lain yang perlu dipantau kondisi lain yang mungkin muncul agar bisa segera ditangani.

manipulasi

Tujuan pengobatan lupus eritematosus sistemik adalah untuk meningkatkan kualitas hidup pasien, terutama untuk mengurangi aktivitas penyakit, mengurangi rasa sakit atau mempertahankan fungsi organ. Dengan demikian, aktivitas sehari-hari pasien tetap baik dan tercapai kualitas hidup yang optimal. Perawatan andalan untuk lupus sistemik termasuk pendidikan dan konseling, rehabilitasi, dan obat-obatan (obat antiinflamasi nonsteroid, antimalaria, steroid, obat imunosupresif atau sitotoksik, dan perawatan lainnya). Pada dasarnya, pasien membutuhkan informasi dan dukungan yang tepat dari lingkungannya untuk dapat hidup mandiri.

Pasien harus dididik tentang penyakit mereka dan informasi tentang masalah olahraga dan bagaimana mengurangi atau mencegah kekambuhan. Hal yang dapat dilakukan antara lain melindungi kulit dari sinar matahari (ultraviolet) dengan menggunakan tabir surya, payung atau topi. Program rehabilitasi dapat digunakan untuk menjaga stabilitas sendi dan mengurangi kekakuan atau spasme otot.

Program rehabilitasi biasanya meliputi tirah baring, fisioterapi, terapi modal, ortotik, dll. Pengobatan obat pasien biasanya disesuaikan dengan tingkat keparahan lupus eritematosus sistemik. Sebagai aturan, tindak lanjut rutin juga dilakukan untuk mengetahui keberhasilan pengobatan dan perjalanan penyakit pasien.

Penyebab dan Faktor Risiko Lupus

Lupus adalah salah satu jenis penyakit autoimun yang terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menyerangnya. Dalam kondisi normal, sistem kekebalan tubuh melindungi dari infeksi atau penyakit tertentu. Namun, pada penderita lupus, sistem imun tubuh aktif menyerang dan menyebabkan kerusakan pada berbagai bagian dan organ tubuh.

Lupus juga mungkin disebabkan oleh kombinasi faktor genetik dan lingkungan. Orang yang rentan terhadap penyakit lupus dapat terkena penyakit ini jika mereka bersentuhan dengan lingkungan yang dapat memicu penyakit lupus.

Berikut adalah beberapa kemungkinan pemicu lupus: Sinar matahari berupa Paparan suatu sinar matahari yang dapat menyebabkan lesi pada kulit lupus atau juga memicu sebuah reaksi berupa internal pada banyak orang yang sangat rentan terhadap penyakit lupus. sebuah infeksi Infeksi juga bisa membuat lupus atau penyakitnya menjadi lebih parah pada beberapa orang. Sampah Lupus juga bisa dipicu oleh berbagai obat, seperti obat tekanan darah, antikonvulsan, dan antibiotik. Orang yang mengidap lupus yang diinduksi obat biasanya sembuh setelah menghentikan obat.

Selain pemicu di atas, ada juga faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit lupus, antara lain: Secara seksual. Ada penelitian yang menunjukkan bahwa wanita lebih mungkin terkena penyakit ini daripada pria. Namun, lupus benar-benar bisa terjadi pada siapa saja. Usia Meskipun lupus dapat menyerang orang dari segala usia, penyakit autoimun ini lebih sering terjadi pada orang berusia antara 15 dan 45 tahun. balapan Lupus adalah penyakit yang lebih umum di Afrika-Amerika, Hispanik, dan Asia-Amerika.

Penyakit Lupus dan Beberapa Pengaruhnya Pada Wanita

Penyakit Lupus dan Beberapa Pengaruhnya Pada Wanita – Lupus adalah penyakit autoimun kronis yang menyerang lebih banyak wanita daripada pria. Jika Anda menderita lupus, Anda berisiko lebih tinggi mengalami masalah kesehatan lain yang umum terjadi pada wanita, seperti penyakit jantung dan osteoporosis. Lupus adalah penyakit autoimun kronis (seumur hidup) yang dapat menyerang bagian tubuh manapun.

Penyakit Lupus dan Beberapa Pengaruhnya Pada Wanita

lupusmn – Pada penyakit autoimun, sistem imun (sistem pertahanan) tubuh tidak mampu membedakan virus, bakteri, dan kuman lain dari sel, jaringan, atau organ sehat di dalam tubuh. Karena itu, sistem kekebalan menyerang dan menghancurkan sel, jaringan, atau organ yang sehat ini. separuh

Baca Juga : Semua yang Perlu Anda Ketahui Tentang Lupus

Lupus adalah penyakit autoimun artinya sistem kekebalan tidak berfungsi dan secara acak menyerang tubuh seseorang – dan mempengaruhi beberapa organ di seluruh tubuh. Pada orang sehat, tubuh menghasilkan protein yang disebut antibodi untuk melawan penyerbu asing seperti virus, bakteri, dan jamur. Tetapi pada orang dengan lupus, antibodi tidak dapat membedakan antara penyerbu asing dan sel dan jaringan tubuh sendiri.

Teori saat ini adalah bahwa pada lupus, autoantibodi ini menyerang sel dan jaringan, menyebabkan peradangan yang dapat menyebabkan radang sendi, lupus eritematosus, kerusakan ginjal dan gejala serta masalah kesehatan lainnya, menurut Lupus Foundation of America.

Lupus adalah “lambang penyakit autoimun,” kata Stuart D. Kaplan, MD, Direktur Rheumatology di South Nassau Community Hospital di Oceanside, New York. “Tubuh melawan dirinya sendiri dan menghasilkan antibodi terhadap selnya sendiri. Penyakit kronis seumur hidup ini dapat mempengaruhi hampir semua sistem organ dalam tubuh, meskipun tidak semua sistem terkena pada seseorang.

Hal pertama yang perlu diketahui pasien adalah bahwa lupus bervariasi dari orang ke orang dalam gejala dan tingkat keparahan, tambah Dr. tambah seorang pendeta. Beberapa orang memiliki penyakit aktif, sementara yang lain memiliki penyakit ringan. Penting untuk dicatat bahwa lupus tidak menular.

Penyebab dan Faktor Risiko Penyakit Lupus

Jawaban atas apa yang menyebabkan lupus, “Kami tidak tahu,” kata Caricchio. Penelitian belum menentukan kondisi atau pemicu pasti yang menyebabkan penyakit tersebut, jelasnya “walaupun kondisinya tampaknya multifaktorial.” Para ahli berteori bahwa gen Anda, bersama dengan hal-hal lain yang terpapar sepanjang hidup Anda, memengaruhi peluang Anda terkena lupus: Genetika Dokter dan peneliti percaya bahwa kecenderungan genetik dapat berkontribusi pada perkembangan lupus, kata Kaplan.

Menurut Lupus Foundation of America, lusinan varian genetik telah ditemukan terkait dengan penyakit tersebut, mempengaruhi siapa yang mendapatkannya dan tingkat keparahan kasusnya. Artinya, kondisi tersebut bersifat turun-temurun, sehingga kemungkinan besar orang tua akan menularkannya kepada anaknya. Tetapi hanya karena Anda secara genetik cenderung terkena suatu penyakit tidak berarti Anda akan mendapatkannya.

Ilmuwan lingkungan menduga bahwa faktor lingkungan dapat meningkatkan risiko pengembangan lupus. Misalnya, paparan sinar matahari dapat memicu ruam lupus dan lupus eritematosus sistemik. Stacy Ardoin, rheumatologist di Wexner Medical Center Ohio State University di Columbus. Faktor lingkungan lain yang dapat memengaruhi lupus termasuk obat-obatan tertentu, infeksi virus, kelelahan, stres, dan apa pun yang dapat menyebabkan stres fisik pada tubuh (seperti pembedahan, cedera fisik, cedera, kehamilan, atau persalinan).

Siapa yang terkena lupus

Siapapun bisa terkena lupus. Sulit untuk mengatakan berapa banyak orang di Amerika Serikat yang menderita lupus karena gejala setiap orang berbeda. Diperkirakan 1,5 juta orang Amerika menderita lupus. Perkiraan lain berkisar antara 161.000 hingga 322.000 orang Amerika dengan lupus eritematosus sistemik (SLE). Sekitar sembilan dari sepuluh diagnosis lupus dibuat pada wanita berusia antara 15 dan 44 tahun.

Apa itu lupus yang diinduksi oleh obat

Lupus yang diinduksi obat disebabkan oleh obat-obatan tertentu. Gejala lupus yang diinduksi obat mirip dengan SLE, seperti nyeri sendi, nyeri otot, dan demam. Tapi gejalanya biasanya tidak terlalu buruk. Lupus yang diinduksi obat juga jarang mempengaruhi organ utama.

Dalam kebanyakan kasus, penyakit ini hilang ketika obat dihentikan. Obat yang paling sering menyebabkan lupus yang diinduksi obat digunakan untuk mengobati masalah kesehatan kronis lainnya. Ini termasuk kram, tekanan darah tinggi atau rheumatoid arthritis. Tetapi tidak semua orang yang menggunakan obat ini terkena lupus yang diinduksi oleh obat. 50

Apa itu lupus neonatus

Lupus neonatus adalah penyakit langka pada bayi yang disebabkan oleh antibodi ibu tertentu. Antibodi ini ditemukan pada ibu dengan lupus. Tetapi hanya karena Anda menderita lupus tidak berarti Anda pasti akan menularkannya kepada bayi Anda. Kebanyakan bayi yang lahir dari ibu dengan lupus sehat. Bayi juga dapat mungkin menderita penyakit lupus neonatal yang juga meskipun ibunya pada saat ini juga tidak punya menderita penyakit lupus.

Tapi ketika bayi yang lahir dengan penyakit lupus, sang ibu sering mengembangkan lupus di kemudian hari. Saat lahir, anak dengan penyakit lupus tipe neonatal mungkin dapat mengalami masalah masalah ruam kulit, hati, atau juga karena banyaknya jumlah sel dalam darah yang rendah.

Beberapa Gejala-gejala yang pernah ada ini juga juga sering hilang dengan cara sama sekali setelah beberapa bulan dan tidak memiliki efek yang bertahan lama. Bayi dengan lupus neonatal juga dapat mengalami kelainan jantung yang jarang namun serius.

Bagaimana lupus mempengaruhi wanita

Lupus paling sering terjadi pada wanita antara usia 15 dan 44 atau usia subur. Lupus meningkatkan risiko masalah kesehatan lainnya. Lupus juga dapat menyebabkan masalah ini muncul lebih awal dibandingkan dengan wanita tanpa lupus.

Masalah kesehatan ini termasuk mis.

penyakit jantung Lupus meningkatkan risiko penyakit jantung yang paling umum, penyakit arteri koroner (CAD). Ini sebagian juga karena penderita penyakit lupus juga memiliki lebih banyak macam faktor risiko seperti penyakit jantung koroner, termasuk kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi, dan juga diabetes tipe 2. Lupus menyebabkan peradangan (pembengkakan), yang juga meningkatkan risiko penyakit arteri koroner.

Wanita dengan lupus mungkin kurang aktif karena kelelahan, masalah persendian, dan nyeri otot, yang juga membuat mereka berisiko terkena penyakit jantung. Dalam sebuah penelitian, wanita penderita penyakit lupus 50 kali juga lebih mungkin dapat mengalami sebuah nyeri dada atau juga serangan jantung jika dibandingkan dengan wanita lain pada saat usia yang juga sama.

Osteoporosis Obat lupus juga dapat menyebabkan penyakit pengeroposan tulang. Pada Pengeroposan tulang juga dapat menyebabkan penyakit osteoporosis, merupakan penyakit yang dapat menyebabkan tulang lemah dan patah. Rasa sakit dan kelelahan juga dapat mencegah wanita penderita lupus melakukan aktivitas fisik. Olahraga dapat membantu mencegah pengeroposan tulang.

penyakit ginjal Lebih dari separuh macam penderita penyakit lupus juga memiliki beberapa masalah ginjal yang juga disebut sebagai lupus nephritis. Karena Masalah ginjal juga seringkali dapat dimulai dalam waktu lima tahun yang pertama sejak timbulnya gejala lupus. Ini adalah salah satu komplikasi lupus yang paling penting. Selain itu, nefritis biasanya tidak menyakitkan, jadi Anda tidak pernah tahu kapan akan terjadi. Oleh karena itu, penting bagi penderita lupus untuk melakukan tes urin dan darah secara teratur untuk penyakit ginjal. Pengobatan untuk nefritis lupus bekerja paling baik jika diketahui lebih awal.

Bagaimana lupus memengaruhi wanita kulit berwarna

Wanita Afrika-Amerika tiga kali lebih mungkin menderita lupus daripada wanita kulit putih. Lupus juga lebih sering terjadi pada wanita Hispanik, Asia, Amerika Asli, dan Asli Alaska. Wanita kulit hitam dan Hispanik cenderung terkena lupus pada usia yang lebih muda dan memiliki gejala yang lebih parah, termasuk masalah ginjal, dibandingkan wanita dari kelompok lain.

Orang Afrika-Amerika dengan lupus juga memiliki lebih banyak masalah dengan kejang, stroke, dan pembengkakan jantung yang berbahaya. Wanita hispanik dengan lupus juga memiliki lebih banyak masalah jantung daripada wanita di kelompok lain. Para peneliti percaya gen berperan dalam bagaimana lupus memengaruhi wanita minoritas.

Apa penyebab penyakit lupus

Para peneliti masih menyelidiki kemungkinan penyebab lupus. Kita tahu bahwa lupus bukanlah penyakit yang bisa Anda dapatkan dari orang lain. Gen memainkan peran penting, tetapi itu bukan satu-satunya alasan seseorang terkena lupus. Bahkan seseorang dengan satu atau lebih gen yang berhubungan dengan lupus memiliki sedikit kesempatan untuk mengembangkan penyakit ini.

Para peneliti sedang menyelidiki kemungkinan penyebab seperti: Lingkungan Sinar matahari, stres, merokok, obat-obatan tertentu, dan virus dapat memicu gejala pada orang yang secara genetik paling mungkin terkena lupus. hormon seperti estrogen. Lupus lebih sering terjadi pada wanita selama masa subur ketika kadar estrogen paling tinggi. masalah dengan sistem kekebalan tubuh. bayi

Semua yang Perlu Anda Ketahui Tentang Lupus

Semua yang Perlu Anda Ketahui Tentang Lupus – Lupus adalah penyakit autoimun kronis yang dapat menyebabkan peradangan di seluruh tubuh. Namun, karena terutama merupakan kondisi lokal, tidak selalu sistemik. Penyakit autoimun adalah kondisi yang menyebabkan sistem kekebalan tubuh meradang dan menghancurkan sel-selnya sendiri. Banyak penderita lupus mengalami gejala ringan yang bisa menjadi parah tanpa pengobatan yang tepat.

Semua yang Perlu Anda Ketahui Tentang Lupus

lupusmn – Saat ini tidak ada obat yang diketahui untuk lupus, jadi pengobatan berfokus pada menghilangkan gejala dan mengurangi peradangan. Sekitar 70-90% penderita lupus adalah wanita yang berpotensi melahirkan anak, tetapi anak-anak (terutama anak perempuan), pria dan wanita yang lebih tua, dan bahkan bayi baru lahir juga dapat terkena. Lupus terjadi di semua bagian dunia, tetapi lebih sering terjadi pada orang kulit hitam dan Asia daripada orang kulit putih. Penyebab lupus biasanya tidak diketahui.

Baca Juga : Edukasi pasien: Systemic lupus erythematosus (Beyond the Basics)

Kadang-kadang, penggunaan obat-obatan tertentu (seperti hydralazine dan procainamide, yang digunakan untuk mengobati penyakit jantung, dan isoniazid, yang digunakan untuk mengobati tuberkulosis) dapat menyebabkan lupus. Lupus yang diinduksi obat biasanya hilang ketika obat dihentikan. Penyakit Autoimun Penyakit Autoimun Video Jumlah dan jenis antibodi yang dapat terjadi pada lupus lebih banyak daripada penyakit lainnya. Antibodi ini mungkin dapat menentukan gejala apa yang berkembang. Namun, kadar antibodi ini tidak selalu sebanding dengan gejala yang dialami pasien.

Lupus eritematosus sistemik

Lupus eritematosus sistemik (LES) adalah jenis lupus yang paling umum. Ketika Anda mendengar seseorang mengatakan mereka menderita lupus, mereka mungkin mengacu pada SLE. SLE biasanya mendapatkan namanya dari fakta bahwa itu mempengaruhi beberapa sistem organ yang berbeda di dalam tubuh sawah. Menurut Research, ini termasuk SLE dan berkisar dari ringan hingga parah. Kondisi ini menyebabkan gejala yang mungkin memburuk dari waktu ke waktu dan kemudian membaik. Menurut Lupus Foundation of America, periode gejala yang memburuk disebut flare-up. Periode di mana mereka membaik atau menghilang disebut remisi.

Lupus kulit

Jenis lupus ini biasanya terbatas pada kulit. Ini dapat menyebabkan lesi permanen dengan ruam kulit dan jaringan parut. Sebuah tinjauan tahun 2019 dari sumber terpercaya mengidentifikasi beberapa jenis lupus kulit yang berbeda, termasuk lupus kulit akut. Jenis ini menyebabkan karakteristik “ruam kupu-kupu”. Ruam merah di pipi dan hidung. Lupus kulit subakut.

Lupus kulit jenis ini menyebabkan ruam merah, timbul, bersisik pada tubuh. Mereka sering terjadi di daerah yang terkena sinar matahari dan biasanya tidak menimbulkan bekas luka. Lupus kulit kronis Jenis ini menyebabkan ruam ungu atau merah. Ini juga dapat menyebabkan perubahan warna kulit, jaringan parut, dan rambut rontok. Hal ini juga dapat dilihat sebagai lupus diskoid. Lupus kulit akut sering dikaitkan dengan lupus di bagian tubuh lain, sedangkan lupus kulit subakut dan kronis biasanya hanya menyerang kulit.

Lupus neonatus

Kondisi ini sangat jarang dan mempengaruhi bayi yang orang tua kandungnya memiliki antibodi autoimun tertentu. Antibodi autoimun ini diturunkan dari orang tua ke janin melalui plasenta. Tidak semua orang tua dengan antibodi ini menunjukkan gejala lupus. Faktanya, penelitian menunjukkan bahwa sekitar 25% ibu yang melahirkan anak dengan lupus neonatal tidak memiliki gejala lupus. Namun, diperkirakan 50% dari ibu ini datang dengan gejala dalam waktu 3 tahun.

Beberapa bayi mungkin memiliki masalah dengan perkembangan jantung, tetapi sebagian besar akan bebas gejala setelah beberapa bulan. Tim perawatan sering kali mencakup spesialis seperti rheumatologist dan dokter kandungan berisiko tinggi. Dokter kandungan adalah dokter yang berspesialisasi dalam kedokteran janin dan ibu.

Lupus yang diinduksi obat

Mengambil obat resep tertentu dapat menyebabkan lupus yang diinduksi obat (DIL). DIL juga disebut drug-induced lupus erythematosus (DILE). Penelitian menunjukkan bahwa DIL dapat berkembang dari penggunaan jangka panjang obat resep tertentu. Biasanya terjadi hanya beberapa bulan setelah minum obat.

Banyak obat dapat menyebabkan DIL. Antibiotik seperti terbinafine (antijamur) dan pirazinamid (obat tuberkulosis) Antikonvulsan seperti fenitoin (dilantin) dan asam valproat Obat aritmia seperti quinidine dan procainamide Obat hipertensi seperti hydralazine disebut agen terapi anti biologi -Obat TNF-alpha seperti infliximab (Remicade) dan etanercept (Enbrel) DIL meniru gejala SLE, tetapi sebagian besar kondisi ini biasanya tidak mempengaruhi organ utama .

Namun, dapat menyebabkan perikarditis dan radang selaput dada. DIL biasanya menghilang dalam beberapa minggu setelah menghentikan obat penyebab.

Apakah lupus bisa disembuhkan

Saat ini tidak ada obat untuk lupus. Namun, berbagai jenis perawatan dapat membantu mengelola gejala. Menurut tinjauan 2019, pengobatan lupus berfokus pada beberapa faktor. Perawatan yang direkomendasikan oleh seorang profesional kesehatan penting untuk mengelola gejala dan menjalani kehidupan yang penuh. Para dokter dan ilmuwan terus bekerja untuk lebih memahami lupus dan mengembangkan pengobatan baru untuk penyakit ini.

Fotosensitifitas lupus

Paparan sinar matahari yang berlebihan berbahaya bagi semua orang, tetapi banyak orang dengan lupus juga menderita fotosensitifitas. Fotosensitifitas adalah radiasi ultraviolet (UV) yang ditemukan di bawah sinar matahari dan jenis cahaya buatan tertentu. artinya sangat sensitif terhadap sinar matahari. Paparan sinar matahari dapat memicu gejala tertentu pada beberapa orang dengan lupus, menurut Lupus Foundation of America.

Ini termasuk: Ruam yang terutama merupakan ruam fotosensitif ketika antibodi spesifik yang disebut SSA (Ro) ada Kelelahan Nyeri sendi Pembengkakan internal Memakai tabir surya dan mengoleskan tabir surya. Anda dapat membeli tabir surya dan pakaian tabir surya secara online. Lihat tips kami untuk perlindungan UV.

pengobatan lupus

Saat ini tidak ada obat untuk lupus, tetapi obat tersedia untuk membantu mengelola gejala lupus dan mencegah kambuhnya lupus. Dokter mempertimbangkan gejala lupus dan tingkat keparahannya saat merekomendasikan pengobatan untuk lupus. Untuk dilakukan. Sangat penting untuk menemui dokter Anda secara teratur. Hal ini memungkinkan mereka untuk memantau kondisi Anda dengan lebih baik dan menentukan apakah rencana perawatan untuk mengelola gejala Anda berhasil.

Gejala lupus juga dapat berubah seiring waktu. Untuk alasan ini, dokter Anda dapat mengubah obat Anda atau menyesuaikan dosis obat Anda saat ini. National Health Service (NHS) mengatakan bahwa selain pengobatan, dokter dapat merekomendasikan perubahan gaya hidup untuk mengelola gejala lupus Ini adalah sesuatu.

obat lupus

Obat yang Anda terima tergantung pada gejala dan tingkat keparahannya. Obat-obatan dapat membantu mengobati gejala lupus dengan beberapa cara, termasuk: Menenangkan sistem kekebalan tubuh Mengurangi pembengkakan dan peradangan yang Anda alami Membantu mencegah kerusakan sendi dan organ dalam Menurut review tahun 2019 Beberapa contoh obat lupus adalah: Obat anti inflamasi nonsteroid (NSAID). Ini dapat mengurangi pembengkakan dan rasa sakit.

Contohnya termasuk obat bebas seperti ibuprofen (Advil, Motrin) dan naproxen (Aleve). Obat antimalaria. Obat ini pernah digunakan untuk mengobati penyakit menular malaria. Dokter sekarang menggunakan obat baru untuk mengobati penyakit karena mikroba penyebab malaria telah mengembangkan resistensi obat. Obat antimalaria dapat mengobati gejala lupus, seperti ruam, nyeri sendi, dan kelelahan.

Ini juga membantu menghentikan kambuhnya lupus. Direkomendasikan selama kehamilan untuk mengurangi risiko komplikasi terkait kehamilan dan eksaserbasi penyakit orang tua. Kortikosteroid. Obat ini membantu menenangkan sistem kekebalan tubuh dan mengurangi rasa sakit dan pembengkakan. Mereka datang dalam berbagai bentuk, termasuk suntikan, krim topikal, dan tablet. Contoh kortikosteroid adalah prednison. Kortikosteroid dapat menyebabkan efek samping seperti infeksi dan osteoporosis. Meminimalkan dosis dan durasi penggunaan adalah penting.

Edukasi pasien: Systemic lupus erythematosus (Beyond the Basics)

Edukasi pasien: Systemic lupus erythematosus (Beyond the Basics) – Lupus eritematosus sistemik (juga disebut SLE atau hanya “lupus”) adalah penyakit kronis yang mempengaruhi banyak bagian tubuh. Lupus adalah penyakit autoimun, mengacu pada sistem kekebalan tubuh, yang “biasanya melindungi tubuh dari infeksi.” Ia menyerang jaringannya sendiri seolah-olah itu adalah benda asing. Hal ini dapat menyebabkan rasa sakit, bengkak, dan kerusakan pada organ seperti ginjal.

Edukasi pasien: Systemic lupus erythematosus (Beyond the Basics)

lupusmn – Penyebab lupus tidak dipahami dengan baik. Meskipun mungkin ada komponen genetik (artinya jika seseorang dalam keluarga Anda memiliki penyakit, orang itu berisiko lebih tinggi), faktor lingkungan juga dianggap berperan.

Orang dengan DA dapat berkembang pada usia berapa pun, tetapi paling sering mulai untuk mengembangkan gejala selama masa dewasa muda. Orang dengan lupus eritematosus sistemik sering mengalami gejala yang memburuk, diikuti oleh periode remisi ketika gejala membaik. Frekuensi flare ini bervariasi dari orang ke orang. Beberapa orang memiliki gejala ringan, sementara yang lain mengancam jiwa.

Baca Juga : Kaitan Microbiome Pada Penyakit Autoimun 

Namun, ada perawatan untuk meredakan gejala, mengurangi peradangan, dan meminimalkan kerusakan organ. Artikel ini membahas tentang gejala, diagnosis, dan pengobatan penyakit lupus pada orang dewasa. Perawatan ibu hamil dengan lupus dibahas secara terpisah. (“Pendidikan Pasien: Lupus eritematosus sistemik dan kehamilan (di luar dasar).

GEJALA SYSTEMIC LUPUS ERYTHEMATOSUS

Gejala lupus bisa bersifat umum, mempengaruhi seluruh tubuh, atau berhubungan dengan efek peradangan pada organ tertentu. Gejala sistemik – Kebanyakan orang dengan lupus mengalami kelelahan, demam, dan perubahan berat badan di beberapa titik selama penyakit mereka. Kelelahan – Kelelahan adalah gejala lupus yang paling umum dan dapat melemahkan. Kebanyakan orang dengan lupus akan mengalami kelelahan di beberapa titik, bahkan jika mereka tidak memiliki gejala lain.Mungkin perlu untuk menyingkirkan kemungkinan penyebabnya. Demam – Banyak orang dengan lupus mengalami demam saat penyakit mereka memburuk. Demam didefinisikan sebagai suhu di atas 100 ° F (37,8 ° C).

Nyeri otot – Nyeri otot dan nyeri tekan sering terjadi pada penderita lupus. Dalam kasus yang jarang terjadi, beberapa orang mungkin melihat kelemahan otot. Perubahan berat badan – Lupus dapat menyebabkan penurunan berat badan atau penambahan berat badan. ● Penurunan berat badan mungkin tidak disengaja dan mungkin karena penurunan nafsu makan atau masalah pencernaan (lihat “Sistem Pencernaan” di bawah). Ini juga bisa menjadi efek samping dari beberapa obat yang digunakan untuk mengobati lupus.

Kenaikan berat badan mungkin berhubungan dengan retensi garam dan air yang berhubungan dengan penyakit ginjal (lihat Ginjal di bawah) atau peningkatan nafsu makan (yang dapat terjadi pada orang yang memakai glukokortikoid) Ada sifatnya. Gejala organ spesifik – Lupus dapat mempengaruhi hampir semua organ dalam tubuh, menyebabkan berbagai gejala. Ini mempengaruhi bagian tubuh yang berbeda pada orang yang berbeda.

DIAGNOSIS SYSTEMIK LUPUS Eritematosus

Untuk mendiagnosis lupus, dokter yang berpengalaman akan mengambil riwayat kesehatan Anda, melakukan pemeriksaan fisik, mempelajari gejala Anda, dan memesan tes darah dan urin.Jika tidak jelas, Anda dapat memesan tes tambahan seperti: B. Pencitraan atau biopsi (misalnya, jika kulit atau ginjal terlibat).

Komunitas medis telah mengembangkan kriteria khusus untuk mengklasifikasikan pasien lupus. Kriterianya bervariasi, tetapi semuanya mencakup konfirmasi gejala minimal khas lupus dan hasil tes laboratorium tertentu. Kriteria ini dikembangkan untuk membantu penelitian, tetapi juga dapat digunakan dalam praktik medis untuk membantu proses diagnostik.

Pengobatan lupus eritematosus sistemik

Tidak ada obat untuk lupus, tetapi berbagai perawatan dapat meredakan gejala, membatasi kerusakan organ vital, dan mengurangi risiko kekambuhan. Sangat penting untuk memeriksa penyedia lupus Anda secara teratur. Pada kunjungan ini, dokter Anda akan menanyakan gejala Anda, melakukan tes, dan memesan tes laboratorium. Ini akan membantu mereka menentukan seberapa lanjut penyakit Anda dan apakah rencana perawatan Anda perlu diubah. Frekuensi kunjungan ini akan tergantung pada frekuensi dan tingkat keparahan gejala saat ini dan masa lalu.

Penting juga untuk menemui dokter Anda untuk pemeriksaan tahunan dan pemeriksaan kesehatan rutin lainnya. Dalam beberapa keadaan, tes kepadatan tulang mungkin disertakan. Skrining untuk hiperlipidemia, hipertensi, diabetes, dan/atau skrining untuk masalah seperti kanker serviks dan payudara. Perubahan gaya hidup dan tindakan pencegahan – Ada banyak hal yang dapat Anda lakukan untuk membantu mengelola kesehatan Anda.

Tabir surya – Paparan sinar ultraviolet (UV) dapat menyebabkan atau memperburuk gejala lupus, jadi penting untuk melindungi diri Anda dari sinar matahari. Ini termasuk memakai tabir surya dan menghindari sinar matahari langsung jika memungkinkan. (Lihat Sensitivitas Matahari, di atas.). Diet dan Nutrisi – Kebanyakan penderita lupus tidak memerlukan diet khusus dan malah harus makan diet seimbang, yaitu rendah lemak. Kaya akan buah-buahan, sayuran dan biji-bijian. Berisi daging, unggas, dan ikan dalam jumlah sedang. Namun, tergantung pada bagaimana lupus mempengaruhi tubuh Anda, Anda mungkin perlu mengubah pola makan Anda.

apa yang akan terjadi dengan hidupku?

Sulit untuk memprediksi bagaimana lupus akan mempengaruhi kesehatan dan kehidupan seseorang. Lupus dapat menyebabkan berbagai gejala. Beberapa orang memiliki penyakit yang relatif ringan, sementara yang lain memiliki penyakit yang parah dan melemahkan.

Harapan hidup bagi penderita lupus telah meningkat secara dramatis dalam beberapa dekade terakhir. Peningkatan kelangsungan hidup kemungkinan disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk deteksi dini penyakit melalui tes diagnostik yang lebih sensitif, inisiasi pengobatan dini, dan manajemen komplikasi yang cepat. Beberapa orang mengalami remisi, terkadang selama bertahun-tahun tanpa memerlukan perawatan.

uji klinis

Para peneliti terus melakukan uji klinis untuk mengobati lupus untuk menemukan cara yang lebih baik untuk mengobati penyakit ini Metode yang dikontrol dengan cermat untuk mempelajari seks.

Latihan – Jika lupus eritematosus sistemik menyebabkan kelelahan atau gejala lain (seperti kesulitan bernapas), mungkin sulit untuk bergerak. Namun, tidak aktif dapat melemahkan otot Anda dan membuat Anda merasa lebih buruk dalam jangka panjang. Bahkan sedikit olahraga ringan dapat membantu kesehatan Anda. Kegiatan yang menguntungkan termasuk kegiatan yang tidak terlalu membuat stres dan menyebabkan otot lebih kuat dan lebih panjang, seperti: B. Jalan kaki, tai chi, yoga, pilates, aerobik low-impact, dan berenang. Nasihat tentang cara mengintegrasikan olahraga ke dalam hidup Anda tersedia secara individual. (“Pendidikan Pasien: Arthritis dan Latihan (Melampaui Dasar)”.

Hindari Merokok – Merokok dikaitkan dengan eksaserbasi gejala pada penderita lupus dan memiliki banyak efek kesehatan yang merugikan lainnya. (“Pendidikan Pasien: Berhenti Merokok (melampaui dasar-dasar)”.

Vaksin – Vaksin untuk mencegah pneumonia, flu, dan penyakit coronavirus 2019 (COVID-19) direkomendasikan untuk penderita lupus. Beberapa orang perlu divaksinasi terhadap herpes zoster.

Sebaliknya, vaksin yang mengandung virus hidup (campak, gondongan, rubella, polio, cacar air, cacar, dll) tidak dianjurkan untuk penderita lupus, terutama yang sedang menjalani terapi imunosupresif seperti prednison. . (“Pendidikan Pasien: Vaksin dewasa (di luar dasar)

Potensi alergi obat – Alergi terhadap antibiotik lebih sering terjadi pada pasien lupus, terutama antibiotik yang mengandung sulfonamid (“sulfa”). Pastikan dokter Anda mengetahui bahwa Anda menderita lupus sehingga ia dapat meresepkan obat yang aman untuk Anda. Terapi obat – Berbagai obat digunakan untuk mengobati lupus, termasuk obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID), hidroksiklorokuin, glukokortikoid (juga disebut steroid), dan imunosupresan. Pilihan pengobatan untuk lupus sangat individual dan tergantung pada organ yang terkena dan tingkat keparahan gejalanya.

Hydroxychloroquine – Penderita lupus harus mengonsumsi Hydroxychloroquine (nama merek: Plaquenil), kecuali obat ini dikontraindikasikan. Manfaat obat ini untuk lupus luas dan termasuk menghilangkan gejala sistemik (seperti kelelahan dan demam), gejala muskuloskeletal dan kulit, dan pengurangan jumlah flare-up.

Kaitan Microbiome Pada Penyakit Autoimun

Kaitan Microbiome Pada Penyakit Autoimun – Dalam beberapa tahun terakhir, penyakit autoimun mulai dikenal di masyarakat dengan munculnya beberapa selebriti yang berbagi pengalamannya dengan penyakit autoimun. Dari Selena Gomez, Kim Kardashian, Laditya Dika, Cornelia Agatha hingga Ashanti, mereka membagikan kondisi mereka di media sosial dan di outlet berita untuk membantu lebih banyak orang mengetahui kondisi langka ini.

Kaitan Microbiome Pada Penyakit Autoimun

lupusmn – Jadi, apakah mikrobioma memiliki peran dan relevansi dalam penyakit autoimun ini?Mari kita lihat apa yang sedang dikerjakan para ilmuwan. Tahukah Anda bahwa tubuh manusia adalah rumah bagi sekitar 10 triliun bakteri, jamur, dan mikroorganisme lainnya? Kelompok mikroorganisme yang hidup dalam suatu ekosistem ini biasa disebut sebagai mikrobioma. Sebagian besar mikrobioma berada di usus, tetapi juga dapat ditemukan di mulut, saluran pernapasan, kulit, dan bagian tubuh lainnya.

Baca Juga : Peran Akupunktur Pada Penyakit Lupus SLE 

Secara numerik, mikrobioma jauh melebihi jumlah sel manusia itu sendiri, itulah sebabnya beberapa ilmuwan percaya mikrobioma dapat disebut organ.Dianggap sebagai agen penyebab dan pemicu potensial infeksi, para ilmuwan telah menemukan bahwa kehidupan manusia tidak dapat dipisahkan dari mikrobioma. Beberapa peran mikrobioma dalam kehidupan manusia sangat penting, seperti sistem pencernaan dan sistem kekebalan tubuh.

Mikrobioma membantu organ mencerna nutrisi yang tidak dapat mereka proses sendiri, menyerap lebih banyak nutrisi dan kalori dari makanan yang kita makan. Mikrobioma juga dapat bekerja dengan sistem kekebalan tubuh untuk melawan mikroba penyebab penyakit dan melindungi tubuh dari infeksi dan peradangan. Mikrobioma dapat menguji dan melatih sistem kekebalan tubuh, yang dapat membantu menjaga mikrobioma.

Keterlibatan Microbiome dan Penyakit

Para ilmuwan telah menemukan bahwa mikrobioma usus terlibat dalam beberapa penyakit autoimun seperti lupus, diabetes tipe 1, rheumatoid arthritis, dan multiple sclerosis. Sampai saat ini, tidak ada obat untuk beberapa penyakit autoimun seperti lupus dan rheumatoid arthritis. Beberapa obat digunakan untuk mengendalikan gejala dan memperlambat perkembangan penyakit.

Pada tahun 2019, peneliti Mayo Clinic menemukan bahwa ketidakseimbangan mikrobiota usus terkait dengan beberapa penyakit autoimun seperti contohnya rheumatoid arthritis, juga penyakit multiple sclerosis (MS), dan penyakit celiac. Meskipun hasil penelitian mereka belum dapat menentukan apakah disbiosis terjadi sebagai gejala atau penyebab dari penyakit autoimun itu sendiri, Prevotella histicola (P. histicola) diyakini menjadi kunci untuk memulihkan keseimbangan dalam mikrobioma dan mengurangi efek penyakit autoimun.

Peran potensial mikrobioma dalam terapi autoimun

Penyakit autoimun umumnya disebabkan oleh sistem kekebalan tubuh yang mencoba menghancurkan organisme yang dianggap menyerangnya, tetapi kemudian bereaksi berlebihan dan menyerang jaringan tubuh itu sendiri. Banyak hal yang bisa terjadi ketika jaringan tubuh tertentu dirusak oleh sistem kekebalan tubuh. Misalnya, pada orang dengan multiple sclerosis, sistem kekebalan menyerang lapisan lemak yang disebut myelin yang melindungi serabut saraf, menyebabkan gejala seperti mati rasa, kelemahan, dan penglihatan kabur.

Contoh lain pada penderita rheumatoid arthritis: Sistem kekebalan menyerang kolagen pada persendian, menyebabkan pembengkakan, erosi tulang, dan deformitas sendi. Pada penyakit celiac, makan makanan yang mengandung gluten memicu respon imun yang merusak dinding usus kecil, menyebabkan diare, penurunan berat badan, dan anemia.

Pengamatan oleh para ahli Mayo Clinic menunjukkan bahwa mikrobiota usus orang dengan penyakit ini berbeda dari kontrol. Yang mengkhawatirkan para ahli adalah munculnya penyakit autoimun di negara maju, yang penyebabnya masih belum diketahui, salah satu kemungkinan penyebabnya dikemukakan oleh ‘hipotesis kebersihan’. Ini berarti bahwa ketika manusia meningkatkan upaya mereka untuk mencuci dan membunuh bakteri dan lingkungan menjadi lebih bersih, sistem kekebalan tubuh akan semakin sedikit terpapar mikroba dan akan kehabisan sumber daya.

Studi tentang P. histicola pada rheumatoid arthritis sangat menarik dan menawarkan secercah harapan untuk terapi autoimun di masa depan. Para peneliti telah mengidentifikasi P. histicola memiliki potensi ‘efek kekebalan sistemik’. Sebuah studi peserta rekayasa genetika dengan arthritis yang diberikan secara oral P. histicola selama beberapa minggu. Akibatnya, para peserta memiliki insiden dan keparahan arthritis yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan kelompok kontrol.

Sebagai hasil dari percobaan ini, P. Histicola dapat mengontrol sistem kekebalan tubuh dan usus. Eksperimen serupa dilakukan pada peserta dengan MS, dengan hasil yang serupa. P. histicola telah menunjukkan kemampuan untuk mengurangi serangan sistem kekebalan tubuh dan mengurangi gejala dan perkembangan MS.

Microbiome untuk Masa Depan

Bagaimana mikrobioma bekerja dalam terapi autoimun masih dalam penyelidikan. Mikrobioma membantu mengatur respons imun tidak hanya di usus, tetapi di seluruh tubuh. P. histicola juga telah terbukti mengatasi usus bocor dan masalah sawar darah otak yang menjadi ciri pasien dengan penyakit autoimun.

Bakteri ini juga dianggap mengembalikan keseimbangan dan stabilitas ekosistem mikrobioma, sehingga mengurangi sinyal kimia yang menyebabkan peradangan. Dalam sebuah wawancara dengan situs Nature, ahli saraf Patrizia Casaccia dari City University of New York menyatakan harapan untuk pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana fungsi mikrobioma usus dalam mengatur sistem kekebalan.

Dengan cara ini, para profesional dapat mengembangkan kombinasi probiotik dan prebiotik untuk mendukung pertumbuhan bakteri menguntungkan sebagai pengobatan untuk berbagai masalah klinis. Sejauh ini, para peneliti hanya menemukan satu platform yang dapat mengidentifikasi antibodi antimikroba dalam darah. Anda dapat menggunakan ini untuk menentukan kemungkinan anak Anda terkena diabetes tipe 1.

Teknik ini harus memberikan wawasan yang lebih besar tentang mikrobiota usus, terutama selama tiga tahun pertama kehidupan, yang dapat digunakan sebagai deteksi dini dalam hal untuk sebuah pencegahan pada penyakit. Karena Intervensi ini juga dapat berupa sebuah pemberian komposisi mikrobioma yang dirancang untuk memungkinkan sistem kekebalan anak berkembang secara optimal tanpa mengurangi kemampuan mereka untuk melawan infeksi. Jika ada uji klinis pada manusia, tidak menutup kemungkinan bahwa pengobatan pasien autoimun bisa sangat sederhana.

Itu berarti ia datang dalam bentuk kapsul atau permen karet yang mengandung probiotik (bakteri ramah mikrobioma) yang secara permanen dapat menjajah usus Anda. Para ilmuwan juga telah menemukan bahwa bakterioterapi dapat dikembangkan dengan sangat murah sehingga dapat menjadi penemuan revolusioner dalam dunia kesehatan. Sementara itu, upaya menjaga mikrobioma usus yang sehat dan seimbang masih sangat sederhana dan bisa dilakukan sendiri di rumah dengan memperhatikan apa yang Anda makan.

Menjaga kesehatan mikrobioma dan tubuh dengan mengonsumsi makanan bernutrisi seimbang, memperbanyak makan buah dan sayur, mengonsumsi makanan fermentasi (termasuk probiotik), dan mengikuti pola hidup sehat dengan olahraga teratur. Anda juga harus menjaga kulit Anda bersih dan sehat. Karena kulit Anda juga memiliki kekebalan yang melindungi Anda dari potensi patogen, lingkungan, sinar UV, dll. Tentu saja, Anda tidak boleh mengabaikan perawatan kulit Anda, terutama kulit wajah Anda.

Coba pemindaian bioma Nusantics untuk membantu Anda memilih rangkaian perawatan kulit yang tepat. Pemindaian bioma menganalisis komposisi mikrobioma dan menganalisis kulit menggunakan metode uji usap yang diterapkan pada beberapa area wajah. Dengan cara ini Anda bisa mengetahui bahan-bahan alami mana yang baik untuk kulit Anda, sehingga Anda bisa menjadi microbiome-friendly dan natural, Anda juga bisa mencoba Biome Beauty Skincare yang merupakan microbiome dan eco-friendly untuk wanita segala usia.

Peran Akupunktur Pada Penyakit Lupus SLE

Peran Akupunktur Pada Penyakit Lupus SLE – SLE (systemic lupus erythematosus) adalah penyakit autoimun kronis yang disebabkan oleh peradangan pada jaringan dan organ tubuh seperti kulit, darah, persendian, ginjal, dan otak. Dalam keadaan normal, sistem kekebalan tubuh melindungi terhadap infeksi, tetapi ketika sistem kekebalan terganggu, tubuh dapat menyerang jaringannya sendiri. ) mampu mengidentifikasi Antigen dapat terkandung dalam bakteri, virus, mikroorganisme, dan sel kanker.

Peran Akupunktur Pada Penyakit Lupus SLE

lupusmn – Ketika sistem kekebalan tubuh rusak, ia menafsirkan jaringan tubuh sendiri sebagai benda asing dan menghasilkan antibodi abnormal (autoantibodi) atau menyerang sel kekebalan yang menyerang sel atau jaringan tubuh (reaksi autoimun). Respon ini menyebabkan peradangan dan kerusakan jaringan.

Baca Juga : SLE (Systemic Lupus Erythematosus) : Gejala

SLE tidak dapat diprediksi dan ditandai dengan keadaan eksaserbasi dan remisi. WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) melaporkan bahwa lupus sekitar 10 kali lebih sering terjadi pada wanita daripada pria. 1. Sekitar 2-8 per 100.000 orang di Amerika Serikat menderita lupus sistemik, pada kelompok usia 22-40 tahun, 80-90% pada tahun 2015 dan 17,2% (32,2%) pada tahun 2017 telah mencapai 3

Penyebab SLE belum diketahui, tetapi diyakini terkait dengan genetika, lingkungan, radiasi UV, trauma fisik, tekanan emosional, terapi obat, kalsinosis, dan vaskulitis. Akibatnya, gejala lupus bisa sangat beragam dan bervariasi. Efek samping yang umum termasuk demam, kelelahan, nyeri, sakit kepala, nyeri sendi, nyeri dada, ruam seperti kupu-kupu kemerahan di hidung dan pipi (eritema di pipi), rambut rontok, anemia, gangguan pembekuan darah, batuk, dan sesak napas. nafas, dan seterusnya. Angina pektoris .1 Dalam situasi tertentu, SLE dapat kambuh (flare) di mana kondisi memburuk. SLE semakin memburuk dari waktu ke waktu, dan kerusakan pada organ utama tubuh dapat mengancam jiwa.

Mendiagnosis SLE sulit. Tes tambahan, seperti tes riwayat medis awal, pemeriksaan fisik, dan tes darah, dilakukan untuk mendeteksi antibodi ANA (antibodi antinuklear), yang meningkat pada penyakit autoimun.

Pengobatan pasien SLE dapat berupa pendekatan holistik yang meliputi pendidikan, rehabilitasi, dan pengobatan. Tujuan pengobatan SLE adalah untuk mencapai remisi dan mencegah kekambuhan. Tujuan pengobatan jangka panjang adalah untuk mencegah kerusakan organ, mengendalikan penyakit penyerta, mengurangi toksisitas obat, dan mempertahankan kualitas hidup yang optimal. Farmakoterapi SLE meliputi pemberian kortikosteroid, metotreksat antiinflamasi nonsteroid, atau imunosupresan, tergantung pada tingkat keparahan penyakit SLE.

Akupunktur dikaitkan dengan SLE sebagai antiinflamasi dengan memodulasi aksis HPA (hipotalamus-hipofisis-adrenal) dengan meningkatkan CRH (corticotropin-releasing hormone) di PVN (nukleus paraventrikular) hipotalamus. ACTH (hormon adrenokortikotropik) di kelenjar hipofisis anterior. ACTH juga dapat merangsang sebuah pelepasan hormon glukokortikoid dari beberapa kelenjar adrenal. Ini memiliki efek anti-inflamasi yang secara luas dan juga dapat menyeimbangkan limfosit Th1 atau Th2 dan Th17/reg. Efek pada anti-inflamasi yang juga dapat terjadi dengan cara melalui sebuah peningkatan pada produksi beta endorfin.

Ignatovsky melakukan penelitian tahun 2020 terhadap wanita 24 tahun yang menderita SLE selama empat tahun. Penyakit yang dialami antara lain nyeri sendi, kelelahan yang luar biasa, dan kecemasan yang mengganggu aktivitas sehari-hari. Pasien menerima akupunktur setelah diberikan terapi ganja medis, chiropractic, dan obat-obatan dan suplemen lainnya. Akupunktur diberikan 6 kali selama 6 minggu dan dinilai menggunakan Kuesioner Nyeri, Kecemasan dan Kelelahan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa akupunktur dapat mengurangi gejala utama SLE, meningkatkan kualitas hidup, secara signifikan mengurangi rasa sakit, kecemasan dan kelelahan, dan meningkatkan kelelahan yang cukup untuk mengurangi penggunaan ganja.

Pasien SLE diberikan dukungan sosial untuk mencegah kekambuhan dan gejala melalui gaya hidup sehat, menghindari pemicu SLE, proaktif mengelola stres, dan menjalani pemeriksaan kesehatan secara teratur.

Akupuntur Bantu Melawan Penyakit Lupus

Penyakit lupus, atau lupus eritematosus sistemik, adalah jenis penyakit yang menyerang sistem kekebalan tubuh. Penyakit ini biasa disebut sebagai penyakit autoimun yang baru-baru ini menyerang citta citata. Lupus terutama menyerang wanita berusia antara 15 dan 44 tahun, tetapi pria dan anak-anak juga bisa terkena penyakit ini. Penyakit ini juga menyerang semua ras, dengan orang kulit hitam lebih rentan.

Penyakit ini terjadi ketika sistem kekebalan tubuh tidak dapat membedakan zat asing dari luar tubuh dari sel dan jaringan tubuh sendiri. Gejala penyakit ini hampir sama. Demam, kaku dan lelah karena nyeri sendi, kelelahan, ruam berbentuk kupu-kupu di wajah menutupi pipi dan pangkal hidung, memutih dan kebiruan pada jari tangan dan kaki saat masuk angin, dll. Lupus tidak menular, tetapi ibu yang terkena penyakit ini dapat memiliki anak dengan penyakit yang sama. Jadi genetika dapat menyebabkan penyakit autoimun dan lupus.

Lalu bagaimana cara kita mengatasi penyakit ini? Salah satu cara untuk mengobati penyakit autoimun adalah akupunktur. Obat ini juga sering digunakan oleh Chita Chita untuk mengobati penyakit. Akupunktur dapat meningkatkan fungsi sistem kekebalan tubuh Anda saat ini dan membantu melawan radikal bebas serta virus dan bakteri yang masuk ke tubuh Anda. Terapi ini juga dapat mengobati gejala lupus.

Misalnya, demam, kelelahan, dan ruam pada wajah dapat diobati dengan akupunktur. Perawatan ini melibatkan memasukkan jarum ke area tubuh tertentu. Jarum khusus juga digunakan. Jika Anda ingin mengobati lupus dengan akupunktur, bicarakan dengan profesional tepercaya. Sebelum menerima pengobatan akupunktur dan moksibusi, jangan lupa untuk berkonsultasi terlebih dahulu.

Sistem kekebalan tubuh manusia melindungi tubuh dari penyakit dan infeksi eksternal. Namun dalam kondisi tertentu, sistem imun tubuh dapat memproduksi autoantibodi dan menyerang sel/jaringan/organ yang sehat. Ini adalah apa yang disebut penyakit autoimun yang menjadi semakin umum akhir-akhir ini.

Penyakit autoimun ini bisa menyerang bagian tubuh mana saja. Sampai saat ini, lebih dari 80 penyakit autoimun telah diidentifikasi (National Institute of Environmental Health Sciences/NIEHS, USA). Beberapa sangat umum, seperti diabetes tipe 1, multiple sclerosis/multiple sclerosis, lupus, dan rheumatoid arthritis, tetapi ada banyak lainnya yang jarang dan sulit didiagnosis.

Sedikit yang diketahui tentang penyebab penyakit autoimun. Konsensus yang berkembang dari penelitian terbaru menyatakan bahwa penyakit ini disebabkan oleh interaksi antara faktor genetik, lingkungan dan mikrobioma, dan mungkin atau mungkin tidak mengembangkan penyakit autoimun.

Secara epigenetik, gen yang membawa autoantibodi dapat diaktifkan dengan adanya stresor/beban karena faktor internal atau eksternal seperti: B. Guncangan emosional, stres terus-menerus, virus, bahan kimia tertentu, makan makanan yang tidak pantas seperti tembakau atau alkohol. Mikrobioma adalah ekosistem bakteri dalam saluran pencernaan manusia. Mikroba spesifik ini tidak hanya membantu pencernaan kita, tetapi juga menyeimbangkan sistem kekebalan yang terlalu aktif.

Beberapa penelitian NIEHS dan National Toxicology Program/NTP telah menemukan beberapa agen lingkungan yang sangat berkorelasi dengan penyakit autoimun tertentu. Zat ini menginduksi enzim tertentu yang menyebabkan mutasi pada DNA dan diduga terlibat dalam pembentukan autoantibodi. Senyawa yang teridentifikasi termasuk zat yang ditemukan dalam pengencer, deterjen, cat kuku, tembakau, kaca kuarsa, bagian arloji seperti granit, gluten, dan L-triptofan. (NIEHS, ATP)

Ada banyak jenis penyakit autoimun. Berbagai jenis penyakit autoimun memiliki gejala yang berbeda. Organ yang diserang dan antibodi yang menyerang organ tersebut juga berbeda. Secara garis besar penyakit autoimun dapat dibedakan menjadi dua jenis berdasarkan organ yang diserang oleh autoantibodi yang terbentuk.

  • Organ-specific (pembentukan antibodi spesifik untuk organ tertentu).
  • Non-organ-spesifik (autoantibodi yang tidak spesifik organ).

Perawatan yang tersedia saat ini untuk penyakit autoimun ditujukan untuk mengurangi gejala yang muncul dan belum mencapai penyebab penyakit yang mendasarinya.

Strategi akupunktur yang digunakan juga berbeda untuk setiap jenis penyakit autoimun.

Mekanisme kerja akupunktur pada penyakit autoimun sangat kompleks. Salah satu yang paling penting adalah sifat anti-inflamasi alaminya. Mekanisme anti-inflamasi akupunktur terjadi melalui beberapa jalur regulasi. Mekanisme anti-inflamasi akupunktur dengan memodulasi sumbu HPA (hipotalamus-hipofisis-adrenal) telah dibuktikan dalam berbagai penelitian ilmiah.

Akupunktur sekarang dikenal untuk meningkatkan CRH (hormon pelepas kortikotropin) dan menginduksi produksi ACTH (hormon adrenokortikotropik). ACTH merangsang pelepasan glukokortikoid dari kelenjar adrenal. Kelenjar adrenal memiliki efek antiinflamasi yang luas dan berperan dalam memulihkan rasio limfosit Th1/Th2 dan Th17/Treg.

Efek anti-inflamasi akupunktur juga dapat dicapai melalui peningkatan produksi endorfin. Sekarang diketahui bahwa sel imun seperti limfosit B, limfosit T, sel natural killer (NK), granulosit, monosit, dan trombosit memiliki reseptor opioid. Interaksi -endorfin dengan sel imun meningkatkan keseimbangan sitokin pro dan anti inflamasi.

Pengungkapan fakta bahwa pro-opiomelanocortin (POMC) mRNA juga ditemukan pada leukosit menunjukkan bahwa leukosit melepaskan ACTH dan endorfin dari pro-molekul sehingga endorfin dapat bertindak secara autokrin dan parakrin untuk mempengaruhi sel imun lainnya. itu dapat disintesis.

Peningkatan CRH melalui stimulasi akupunktur juga dapat meningkatkan produksi endorfin. Melalui modulasi sistem kekebalan ini, akupunktur berkontribusi positif terhadap pengobatan autoimun dan mencegah kerusakan jaringan lebih lanjut.

SLE (Systemic Lupus Erythematosus) : Gejala

SLE (Systemic Lupus Erythematosus) : Gejala – Lupus eritematosus sistemik, atau biasa disingkat SLE, adalah jenis penyakit lupus yang menyebabkan peradangan pada hampir setiap organ tubuh, termasuk persendian, kulit, paru-paru, jantung, pembuluh darah, ginjal, sistem saraf, dan sel darah. SLE adalah jenis lupus yang dialami kebanyakan orang. Kebanyakan orang dengan SLE dapat menjalani kehidupan normal tanpa masalah dengan pengobatan teratur. banyak

SLE (Systemic Lupus Erythematosus) : Gejala

lupusmn – SLE dapat berkisar dari ringan hingga mengancam jiwa. Penyakit tersebut harus ditangani oleh dokter atau tim dokter dengan keahlian khusus dalam merawat pasien penyakit tersebut. Seberapa umumkah lupus eritematosus sistemik (SLE). SLE adalah salah satu jenis lupus yang paling umum. Penyakit ini dapat dialami oleh semua orang tanpa diskriminasi, baik anak-anak, dewasa, orang tua, pria maupun wanita.

Baca Juga : Patogenesis dan Patofisiologi SLE Penyakit Lupus

Namun demikian, menurut berbagai penelitian, wanita lebih mungkin mengembangkan SLE daripada pria. Wanita dengan lupus bisa hamil dengan aman, dan kebanyakan wanita memiliki kehamilan normal dan bayi yang sehat. Namun, semua wanita dengan lupus mungkin memiliki peningkatan risiko kehamilan.

Gejala

Pada dasarnya, gejala lupus bervariasi dari orang ke orang, tergantung pada usia, tingkat keparahan penyakit, riwayat kesehatan, dan kondisi pasien secara keseluruhan. Selain itu, gejala lupus biasanya dapat berubah seiring waktu.

Namun, beberapa tanda dan gejala khas lupus dapat diamati dan dikenali.Di bawah ini adalah beberapa tanda dan gejala khas SLE.

  • Lemah, lesu, kurang energi
  • Nyeri dan bengkak atau kaku, biasanya di tangan, pergelangan tangan, atau lutut
  • B. Wajah (pipi dan hidung) dengan benjolan merah di bagian tubuh yang sering terkena sinar matahari
  • Fenomena Raynaud, perubahan warna dan nyeri pada jari saat dingin
  • sakit kepala
  • Rambut rontok
  • Pleuritis (radang selaput paru-paru) dengan sesak napas
  • Keterlibatan ginjal dapat menyebabkan tekanan darah tinggi dan gagal ginjal

Gejala SLE yang tercantum di atas mungkin mirip dengan penyakit lain. Karena itu, jika Anda memiliki kekhawatiran tentang gejala tertentu, bicarakan dengan dokter Anda. Dokter Anda mungkin merekomendasikan serangkaian tes untuk memastikan diagnosis yang akurat. penelitian

Kapan saya harus ke dokter

Ada banyak sekali jenis penyakit yang sangat berhubungan dengan sebuah gangguan pada sistem kekebalan, tetapi SLE adalah salah satu yang paling umum. Cari bantuan medis jika Anda mengalami ruam merah yang tidak terduga, demam terus-menerus, nyeri organ, atau sering merasa sangat lelah.

Penyebab

Faktanya, penyebab SLE masih belum diketahui. Namun, para ahli percaya bahwa faktor genetik dan lingkungan dapat meningkatkan risiko terkena SLE. Orang yang sering terpapar sinar matahari, tinggal di lingkungan yang terkontaminasi virus, atau sering terpapar stres lebih mungkin terkena penyakit ini.Jenis kelamin dan hormon juga merupakan beberapa penyebab SLE.

Diyakini ada. SLE lebih sering terjadi pada wanita daripada pria. Wanita juga lebih cenderung memiliki gejala lupus, yang memburuk selama kehamilan dan menstruasi. Untuk alasan ini, para ahli percaya bahwa hormon estrogen wanita memainkan peran penyebab dalam SLE. Namun, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk membuktikan teori ini. Ya, banyak peneliti menduga bahwa hormon estrogen terlibat dalam perkembangan lupus.

Faktor risiko

Faktor-faktor yang meningkatkan risiko mengembangkan SLE meliputi:

  • Karena lupus lebih sering terjadi pada wanita,
  • sering berjemur atau terlalu lama terpapar sinar matahari
  • memiliki riwayat penyakit autoimun
  • Apakah Anda sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu? Penyakit ini dapat disebabkan oleh beberapa jenis obat antiepilepsi, obat tekanan darah, dan antibiotik. Orang dengan lupus yang diinduksi obat biasanya menjadi lebih baik ketika mereka berhenti minum obat.
  • SLE dapat mempengaruhi orang-orang dari segala usia, tetapi paling sering didiagnosis antara usia 15 dan 40 tahun.

Tidak memiliki faktor risiko tidak berarti Anda tidak akan sakit. Faktor-faktor ini hanya untuk referensi. Untuk informasi lebih lanjut, silakan berkonsultasi dengan dokter Anda.

Komplikasi

SLE dapat mempengaruhi kehidupan seseorang baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Diagnosis dini dan pengobatan yang efektif dapat membantu mengurangi efek SLE dan meningkatkan kemungkinan peningkatan fungsi fisik dan kualitas hidup. Kurangnya akses ke fasilitas kesehatan, diagnosis yang tertunda, kurangnya pengobatan yang efektif, dan ketidakpatuhan terhadap pengobatan dapat memperburuk efek merugikan dari SLE, yang menyebabkan komplikasi ganda dan peningkatan risiko kematian. adalah

Penyakit ini dapat membatasi fungsi fisik, mental, dan sosial pasien. Pembatasan ini dapat mempengaruhi kualitas hidup Anda, terutama jika Anda menderita kelelahan. Kelelahan adalah gejala umum yang mempengaruhi kualitas hidup orang dengan kondisi ini.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit mengatakan bahwa karena pekerjaan adalah pusat kehidupan orang, banyak sekali penelitian yang menggunakan contoh pekerjaan sebagai sebuah ukuran dengan kualitas hidup orang dengan penyakit. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa semakin lama durasi SLE, semakin kecil kemungkinannya untuk menjadi bagian dari angkatan kerja. Rata-rata, hanya 46% pasien SLE yang dilaporkan bekerja.

Diagnosis

Seorang dokter dapat membuat diagnosis berdasarkan riwayat medis, pemeriksaan fisik, dan tes laboratorium. Rontgen juga bisa dilakukan oleh dokter.

Tes laboratorium termasuk laju sedimentasi (ESR), hitung darah lengkap (CBC), antibodi antinuklear (ANA), dan urin.

Tes ANA menunjukkan sistem kekebalan yang terstimulasi. Kebanyakan orang dengan lupus memiliki tes ANA positif, tetapi kebanyakan orang dengan hasil tes ANA positif tidak memiliki penyakit lupus. Jika tes ANA Anda positif, dokter Anda mungkin menyarankan untuk melakukan tes antibodi yang lebih spesifik.

Dokter juga dapat melakukan tes anti-DNA yang lebih spesifik untuk menentukan perkembangan SLE pada pasien. Dokter mungkin juga menyarankan pasien untuk menemui rheumatologist (spesialis lokal) untuk diagnosis lebih lanjut.

Anda mungkin juga diminta untuk menjalani tes lain sehingga dokter Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang kondisi Anda. Pemeriksaan tersebut meliputi:

  • Komponen Pelengkap (C3 dan C4)
  • Antibodi terhadap DNA untai ganda
  • Tes Cryoglobulin Live Coombs
  • ESR dan CRP
  • tes darah fungsi ginjal
  • Tes darah fungsi hati
  • faktor rheumatoid
  • Tes pencitraan jantung, otak, paru-paru, persendian, otot, dan usus.

Pengobatan

SLE adalah suatu penyakit autoimun yang bersifat kronis. Artinya, yaitu sebuah kondisi ini milik pasien seumur hidup. Kabar baiknya adalah bahwa gejala SLE dapat dikurangi dengan pengobatan yang tepat. Penting untuk diingat bahwa serangan lupus berbeda dari orang ke orang. Oleh karena itu, perawatan dan pengobatan yang diresepkan oleh dokter akan berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan masing-masing pasien. Dalam kasus lupus ringan, obat-obatan mungkin termasuk penghilang rasa sakit dan obat anti-inflamasi. merokok

Ya, obat anti inflamasi (NSAID) sering diberikan pertama kali oleh seorang dokter sebagai sebuah pertolongan yang pertama. Selain itu, seorang dokter mungkin juga meresepkan prednison. Jika perawatan di atas tidak bekerja dengan baik, obat pengubah penyakit yang diresepkan oleh dokter dapat membantu. Ini termasuk hidroksiklorokuin, metotreksat, azatioprin, dan siklofosfamid.

Bagaimana lupus eritematosus sistemik (SLE) dapat dicegah dan diobati

Berikut adalah beberapa perubahan gaya hidup dan pengobatan rumahan yang dapat Anda lakukan untuk mengobati SLE:

Berhenti Merokok

Merokok dapat juga meningkatkan suatu risiko penyakit seperti contohnya kardiovaskular dan dapat pula memperburuk suatu efek penyakit lupus pada pada jantung dan juga pembuluh darah. merokok

Memakan Makanan Yang Sehat

Diet sehat buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian. Anda mungkin perlu membatasi diet Anda, terutama jika Anda memiliki tekanan darah tinggi, kerusakan ginjal, atau masalah pencernaan.

Berolahraga Secara Teratur

Olahraga dapat membantu Anda pulih dari gatal-gatal, mengurangi risiko serangan jantung, melawan depresi, dan meningkatkan kesehatan Anda secara keseluruhan.

Hindari Paparan Sinar Matahari

Sinar UV dapat menyebabkan ruam merah, jadi kenakan pakaian pelindung (topi, lengan panjang, celana panjang, dll.) dan gunakan tabir surya SPF setiap kali Anda pergi keluar.

Istirahat Yang Cukup

Orang dengan lupus eritematosus sistemik sering mengalami kelelahan jangka panjang yang, tidak seperti kelelahan normal, tidak selalu hilang dengan istirahat. Jadi, istirahatlah yang banyak di malam hari dan tidur siang di siang hari atau istirahat sesuai kebutuhan.

Ikuti Saran Dokter Anda.

Jika Anda memiliki pertanyaan, bicarakan dengan dokter Anda untuk menemukan solusi terbaik untuk masalah Anda. Hello Health Group tidak memberikan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Patogenesis dan Patofisiologi SLE Penyakit Lupus

Patogenesis dan Patofisiologi SLE Penyakit Lupus – Memahami etiologi SLE dan patofisiologi SLE sangat penting untuk pengobatan yang tepat dari penyakit ini. Seperti yang Anda ketahui, SLE atau lupus eritematosus sistemik adalah penyakit autoimun yang ditandai dengan hilangnya toleransi sistem imun terhadap komponen self-antigen akibat kerusakan autoantibodi pada jaringan dan organ tubuh.

Patogenesis dan Patofisiologi SLE Penyakit Lupus

lupusmn – Salah satu autoantibodi dalam tubuh dapat dideteksi dengan tes ANA (antibodi antinuklear). Artikel ini menjelaskan tentang etiologi dan mekanisme patofisiologi dari penyakit lupus ini.Yang terbukti pada penyakit lupus adalah hilangnya toleransi sistem imun terhadap tubuh sendiri atau antigen diri. Ilustrasi berbagai faktor yang terlibat dalam etiologi lupus atau SLE.

Baca Juga : Gejala dan Manajemen Penyakit Lupus Sebagai Penyakit Autoimun

Lupus eritematosus sistemik (LES) adalah penyakit autoimun inflamasi kronis dengan manifestasi klinis. lebar. Perjalanan penyakit dan prognosis SLE bervariasi. faktor lingkungan, imunologi, Hormon dan genetika diketahui berperan dalam perkembangan SLE. Peningkatan penyakit SLE. Ini menyerang wanita, terutama mereka yang berusia subur. Etiologi SLE dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain: Keturunan, hormon, faktor lingkungan, terutama sinar UV.

Faktor Genetik dan Epigenetik

Etiologi SLE berhubungan dengan faktor genetik. Data menunjukkan bahwa kembar monozigot dengan SLE berisiko mengalami penyakit yang sama hingga 30-40 kali. Hal ini menunjukkan bahwa genetika berperan penting dalam patogenesis atau proses SLE. Beberapa gen yang terkait dengan SLE yang telah ditemukan adalah:

  • Gen yang terkait dengan respons imun dan peradangan (HLA-DR, PTPN22, STAT4, IRF5, BLK, OX40L,
  • FCGR2A, BANK1, SPP1, IRAK1, TNFAIP3, C2, C4, CIq, PXK). Gen seperti CIq menyebabkan defisiensi komplemen.
  • Gen terkait perbaikan DNA (TREX1)
  • Gen yang terlibat dalam adhesi sel imun ke endotelium (ITGAM)
  • Gen yang terkait dengan respons kerusakan sel (KLK1, KLK3)

Beberapa gen juga berhubungan dengan keparahan SLE. Misalnya, gen STAT4, yang juga merupakan faktor risiko rheumatoid arthritis dan SLE, dikaitkan dengan SLE parah. Faktor epigenetik juga terlibat dalam perkembangan SLE.

Mekanisme epigenetik ini terkait dengan fakta bahwa ada berbagai bentuk SLE yang terjadi pada kembar monozigot. Perbedaan yang terjadi tidak hanya dapat dijelaskan oleh faktor genetik, tetapi juga mencakup mekanisme epigenetik.

Mekanisme epigenetik ini berupa perubahan ekspresi gen yang bukan merupakan hasil dari proses perubahan urutan DNA. Perubahan ini mungkin dalam bentuk metilasi DNA yang diinduksi secara genetik dan lingkungan atau modifikasi histone pasca-translasi.

Faktor Lingkungan

Faktor lingkungan berperan dalam memicu lupus. Faktor genetik yang diperkenalkan oleh seseorang tidak selalu berkembang menjadi lupus kecuali dipicu oleh faktor lingkungan. Beberapa faktor lingkungan yang terkait dengan lupus termasuk paparan sinar UV, agen demethylating, dan infeksi virus. Sinar UV adalah faktor berbeda yang menyebabkan lupus. Bahkan pada penderita lupus, sinar UV merupakan faktor pemicu eksaserbasi atau kambuhnya lupus. Virus yang diidentifikasi adalah virus Epstein-Barr (EBV). EBV menginfeksi sel B dan berinteraksi dengan dan mempromosikan sel dendritik plasmacytoid yang mensekresi interferon-alpha (IFN-α).

Beberapa obat dapat menginduksi pelepasan autoantibodi pada beberapa pasien. Untungnya, tidak semua pasien ini mengembangkan penyakit autoimun. Lebih dari 100 obat telah diidentifikasi yang dapat menyebabkan drug-induced lupus (DIL). Memang, etiologi DIL kurang dipahami, tetapi kecenderungan genetik berperan dalam beberapa kasus. Secara khusus, obat-obatan yang dimetabolisme melalui mekanisme asetilasi, seperti procainamide dan hydralazine dengan DIL, kemungkinan besar terjadi pada individu dengan metabolisme asetilasi lambat. Agen-agen ini mengubah ekspresi gen dalam sel CD4 dengan menghambat metilasi DNA dan menginduksi ekspresi berlebih dari antigen LFA-1, sehingga meningkatkan autoreaktivitas.

Faktor Hormon

Pada model tikus dengan penyakit lupus, penambahan estrogen atau prolaktin dapat menginduksi fenotipe autoimun dengan peningkatan sel B autoreaktif afinitas tinggi yang matang. Nurse’s Health Study menemukan hubungan dalam bentuk risiko lupus yang sedikit lebih tinggi pada orang yang menggunakan kontrasepsi oral (risiko relatif dibandingkan dengan mereka yang tidak pernah menggunakan kontrasepsi oral). Meskipun jelas bahwa faktor hormonal dapat mempengaruhi perkembangan penyakit autoimun, penggunaan kontrasepsi oral tidak meningkatkan angka kekambuhan pada wanita dengan penyakit yang stabil.

Kehamilan dapat, dalam beberapa kasus, menyebabkan kekambuhan pada orang dengan lupus.Tingkat kedua hormon ini menurun selama trimester ketiga. Faktor imunologis
Selain peran APC dalam bertindak sebagai cabang dari proses imun adaptif pada SLE, imunitas bawaan juga ditemukan berperan dalam proses perkembangan lupus. Hal ini terkait dengan aktivasi plasmablast oleh mekanisme ekstrafolikular.

Suatu jenis sel dendritik, sel dendritik plasmasitoid, dapat menghasilkan IFN-α dengan adanya antigen dari residu apoptosis. Interferon ini merangsang plasmablas untuk menghasilkan autoantibodi. Autoantibodi yang terbentuk sebenarnya mampu mengikat BCR dan TLR, selanjutnya mempercepat pematangan sel limfosit B. Oleh karena itu, selain aktivasi T helper, aktivasi sel B juga didukung oleh adanya autoantibodi yang digerakkan oleh sel dendritik.

Etiologi SLE

Kami telah menyebutkan sebelumnya bahwa perkembangan SLE adalah hasil interaksi yang dipicu oleh berbagai jenis faktor dan faktor lingkungan. Dengan demikian, proses SLE atau urutan etiologi dimulai dengan paparan sel somatik terhadap faktor lingkungan seperti sinar ultraviolet. Sinar UV dapat merusak sel, terutama DNA. Sel yang gagal memperbaiki kerusakan akhirnya mengalami apoptosis atau kematian sel terprogram. Konsekuensi dari apoptosis adalah paparan bagian sel atau antigen ke tubuh atau lingkungan antar sel. Memang, pada individu normal, antigen dengan cepat dibersihkan dari proses apoptosis ini oleh makrofag dan komplemen.

Proses pembersihan apoptosis ini rusak pada individu dengan gen risiko SLE. Entah karena ketidakmampuan makrofag untuk membersihkan produk apoptosis dengan cepat, atau karena defisiensi atau defisiensi komplemen. Akibatnya, antigen seluler tubuh sendiri bertahan lebih lama. Diakui oleh sel penyaji antigen seperti sel dendritik. Sel dendritik kemudian memproses antigen ini dan menjadi aktif untuk mengangkut antigen ke kelenjar getah bening regional. Peningkatan produk sisa apoptosis juga dapat menginduksi makrofag untuk melepaskan sitokin seperti IFN-α. Oleh karena itu, IFN-α dapat mempercepat proses pematangan sel dendritik.

Aktivasi Sel T pembantu oleh APC

Ketika sel APC menyerang kelenjar getah bening, mereka bereaksi dengan limfosit T penolong atau limfosit CD4. Proses ini memungkinkan sel T pembantu menjadi matang dan menjadi aktif. Sel T helper ini mengaktifkan sel B dengan bantuan CD40 dan IL-21. Sel B ini kemudian aktif berproliferasi menjadi sel B memori. Sel memori B mengingat antigen seumur hidup atau menjadi sel plasma. Sel plasma ini kemudian menghasilkan autoantibodi, yang bereaksi dengan antigen tubuh dan menyebabkan kerusakan. Proses aktivasi dapat ditemukan di bagian selanjutnya.

Diagram yang menggambarkan aktivasi sel B yang didahului oleh aktivasi T helper oleh APC. Setelah APC memasuki KGB, mereka mengaktifkan sel CD4 yang belum matang menjadi sel T helper yang matang. Sel T pembantu dengan MHC kelas II dan CD40 dan IL-21 mengaktifkan sel B, yang mengekspresikan BCR dan menjadi sel T memori atau sel plasma. Sel plasma kemudian memproduksi autoantibodi yang menyerang antibodi pasien sendiri dan menyebabkan gejala SLE.

Patofisiologi SLE

Autoantibodi yang dihasilkan oleh sel plasma beredar dalam darah dan mulai menyerang antigen dalam tubuh pasien. Autoantibodi yang menangkap antigen yang bersirkulasi yang dihasilkan dari apoptosis juga membentuk kompleks antigen-antibodi. Autoantibodi ini mengaktifkan sistem inflamasi dan merusak organ target. Kerusakan organ dan sel semakin meningkatkan pelepasan antigen ke dalam darah. Antigen yang bersirkulasi ini menginduksi sel B memori, yang kemudian dengan cepat membelah untuk membentuk lebih banyak sel plasma. Sel plasma ini kemudian menghasilkan lebih banyak autoantibodi, memperburuk respon inflamasi dan gejala SLE.

Dalam beberapa kasus, saat SLE mati, kerusakan berikut dipicu: B. Paparan sinar matahari atau infeksi virus, kontak dengan apoptosis baru. Apoptosis ini kemudian membangkitkan kembali sel B memori, yang menyebabkan kekambuhan atau kekambuhan lupus atau SLE. Perjalanan patofisiologi SLE Perkembangan gejala SLE disebabkan oleh pembentukan autoantibodi.

Kesimpulan

Lupus, atau SLE, adalah proses yang melibatkan banyak faktor. Proses terpenting adalah pembentukan autoantibodi sebagai proses pematangan sel B. Proses ini dimulai dengan faktor lingkungan yang menyebabkan kerusakan jaringan dan memulai proses autoreaktivitas yang bermanifestasi sebagai lupus atau SLE. Gejala SLE yang melemahkan disebabkan oleh respon inflamasi yang dimediasi oleh autoantibodi. Selain artikel ini, di bawah ini adalah video tentang etiologi dan patofisiologi SLE.

Gejala dan Manajemen Penyakit Lupus Sebagai Penyakit Autoimun

Gejala dan Manajemen Penyakit Lupus Sebagai Penyakit Autoimun

lupusmn – Lupus adalah sebuah penyakit autoimun secara sistemik yang dapat terjadi ketika suatu sistem kekebalan didalam tubuh dapat menyerang jaringan dan juga organ di sekitarnya sehingga menyebabkan peradangan. Faktanya, selama ini lupus lebih banyak menyerang wanita daripada pria. Kejadian lupus juga umum di antara orang Asia yang memiliki kulit gelap dan menggunakan kontrasepsi oral. Selain itu, banyak kelompok yang menderita lupus, yang menyebabkan menarche (menstruasi pertama) lebih awal dari wanita pada usia yang sama. gejala dan

Gejala dan Manajemen Penyakit Lupus Sebagai Penyakit Autoimun – Lupus tidak dapat disembuhkan. Namun, dokter dapat mengambil langkah-langkah untuk meredakan gejala, mencegah penyakit berulang, dan meminimalkan risiko kerusakan organ.

Gejala dan Manajemen Penyakit Lupus Sebagai Penyakit Autoimun

Gejala dan Manajemen Penyakit Lupus Sebagai Penyakit Autoimun

Karena timbulnya penyakit lupus dapat berubah, pilihan obat dan pengobatan pasien dapat berubah seiring waktu. Oleh karena itu, efek yang diberikan disesuaikan dengan gejala dan tingkat keparahan penyakit.

gejala lupus

Lupus dapat dikenali setelah beberapa gejala muncul, antara lain:

1. Hal ini disertai dengan demam, kelelahan akut, nyeri sendi dan kekakuan, dan kadang-kadang bengkak. Ruam merah muncul di wajah, di sekitar pipi, dan di sepanjang tepi tulang hidung.
2. Muncul ruam-ruam merah di area wajah, sekitaar pipi dan tepian tulang hidung.
3. Lesi muncul di kulit dan diperparah oleh paparan sinar matahari.
4. Sesak napas, sakit kepala, mata kering.
5. Peradangan terjadi pada persendian dan organ jantung, paru-paru dan ginjal.

Berdasarkan tingkat keparahan gejalanya, lupus dapat dibagi menjadi tiga kategori:

1. Pada gejala ringan, hanya nyeri sendi, orang mungkin mengalami ruam merah pada kulit dan sering merasa lelah.
2. Sedang jika peradangan paru-paru, jantung, atau ginjal berlanjut setelah munculnya gejala ringan.
3. Parah, peradangan pada organ dalam bahkan bisa membahayakan nyawa pasien ketika mengancam kesehatan jantung, paru-paru, otak, dan ginjal.

Penyebab Lupus

Penyebab pasti dari lupus tidak diketahui. Beberapa faktor yang memicu berkembangnya gejala lupus adalah paparan sinar matahari, infeksi, dan minum obat atau terapi medis.Paparan sinar matahari menyebabkan lesi kulit dan reaksi pada organ lain dalam tubuh.Ada kemungkinan. Pada beberapa orang, infeksi dapat menyebabkan kambuhnya penyakit lupus. Penggunaan obat-obatan dan antibiotik untuk mengontrol tekanan darah dapat memicu berkembangnya gejala lupus. Gejala biasanya hilang dengan sendirinya ketika obat-obatan ini dihentikan.

Penyebab pasti dari lupus tidak diketahui. Beberapa faktor yang memicu berkembangnya gejala lupus adalah paparan sinar matahari, infeksi, dan minum obat atau terapi medis.Paparan sinar matahari menyebabkan lesi kulit dan reaksi pada organ lain dalam tubuh.Ada kemungkinan. Pada beberapa orang, infeksi dapat menyebabkan kambuhnya penyakit lupus. Penggunaan obat-obatan dan antibiotik untuk mengontrol tekanan darah dapat menyebabkan berkembangnya gejala lupus. Gejala biasanya hilang dengan sendirinya ketika obat ini dihentikan.

Baca Juga : Mengenal Genetika Lupus Foundation of Minnesota

manajemen lupus

Perlindungan dari sinar UV, seperti tabir surya dan tabir surya, sangat penting bagi penderita lupus, terutama di luar ruangan.Sebaiknya tabir surya atau tabir surya yang digunakan mengandung SPF 50 atau lebih tinggi. Penting juga untuk menjaga pola hidup sehat, makan makanan bergizi, dan berolahraga secara teratur. Untuk mengurangi gejala yang terjadi, dokter biasanya menggunakan ibuprofen dan kortikosteroid sebagai pengobatan medis. Penderita lupus juga disarankan untuk menggunakan imunosupresan khusus untuk mencegah lupus menjadi lebih parah.

Opsi perawatan berikut dimungkinkan:
Beberapa obat yang dapat diberikan kepada penderita lupus adalah:

obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) seperti naproxen atau ibuprofen untuk mengobati rasa sakit dan demam
obat antimalaria, seperti hydroxychloroquine, untuk mencegah kekambuhan dan meredakan gejala lupus
Kortikosteroid seperti prednison digunakan untuk mengobati peradangan yang terjadi pada lupus dengan mengontrol cara kerja sistem kekebalan tubuh.
Imunosupresan seperti methotrexate dan azathioprine, yang menekan sistem kekebalan tubuh
Biologis seperti belimumab dan rituximab mengurangi jumlah protein tertentu yang menyebabkan lupus

Perubahan Gaya Hidup
Lupus adalah penyakit jangka panjang menggunakan tanda-tanda yg bisa hilang timbul. Oleh lantaran itu, selain memakai obat menurut dokter, pasien jua akan dianjurkan buat menjalani gaya hayati sehat supaya pengobatannya efektif.Gaya hayati sehat yg dimaksud adalah:

Melindungi kulit menurut gambaran sinar mentari secara langsung, contohnya menggunakan memakai sandang tertutup & mengoleskan tabir mentari Berolahraga rutin, buat menjaga kekuatan otot, tulang, dan memperbaiki suasana hatiBeristirahat & tidur yg relatifMengendalikan stres menggunakan baik
Menerapkan pola makan sehat, misalnya memperbanyak konsumsi buah, sayur, & biji-bijian utuh
Mengonsumsi vitamin & suplemen, misalnya vitamin D atau suplemen kalsium, bila disarankan dokter
Menghindari konsumsi minuman beralkohol, lantaran alkohol sanggup berinteraksi menggunakan beberapa obat buat lupus
Berhenti merokok, lantaran norma ini berdampak jelek dalam kesehatan tubuh, termasuk paru-paru & jantung
Melakukan inspeksi ke dokter bila mengalami penyakit infeksi

Penderita lupus jua disarankan buat melakukan kontrol rutin sinkron jadwal yg diberikan sang dokter. Hal ini bertujuan supaya syarat & kemajuan pengobatan sanggup terpantau. Dengan tekun menjalani pengobatan & menerapkan gaya hayati sehat, kurang lebih 80–90% penderita lupus bisa hayati normal menggunakan nomor asa hayati yg tinggi.

Mengenal Genetika Lupus Foundation of Minnesota

Mengenal Genetika Lupus Foundation of Minnesota

lupusmn – Lupus Foundation Genetics disebut dengan cara yang berbeda. Ini adalah “penyakit wanita”. Ini adalah penyakit keluarga. Referensi ini menunjukkan salah satu faktor penting tentang lupus lebih akurat. Penyakit ini tampaknya memiliki bagian drop.

Mengenal Genetika Lupus Foundation of Minnesota – Ada lebih banyak pertanyaan karena bertaruh pada para profesional medis genetika untuk mendukung diagnostik dan perawatan.

Mengenal Genetika Lupus Foundation of Minnesota

Mengenal Genetika Lupus Foundation of Minnesota

“Masa depan penelitian yang bergerak cepat ini adalah untuk melihat fluktuasi genetik bahwa seseorang mungkin rentan terhadap lupus, dan apakah mereka biasanya beristirahat dan ketat untuk memprediksi apakah itu penyakit atau apa yang diberikan perawatan. Saya berumur 11 tahun dan sangat cocok untuk orang dengan variasi genetik tertentu. Dia dan Shanhan dimulai ketika mereka berusia 17 tahun. Setelah lulus dari perguruan tinggi, Shannon ingat bahwa John menghabiskan lebih banyak waktu di rumah sakit dan tampaknya lebih rentan terhadap infeksi. Pasangan itu menikah pada tahun 1990, dan seiring waktu daftar gejala John meningkat, membuat dampaknya semakin serius. Demam yang tidak disengaja dan gejala seperti flu berlangsung selama beberapa hari. Sakit perutnya berubah dari sering menjadi setiap hari.

Shannon, seorang ibu rumah tangga di Huntsville, Alabama, mengenang, “Suatu hari saya merasa lebih baik dan minggu berikutnya saya mungkin mengalami demam dan ruam.” Banyak dokter yang bertemu John selama bertahun-tahun tidak mengantisipasi lupus atau percaya itu mungkin. “Dokter memberi tahu kami bahwa itu bukan penyakit orang kulit putih,” kata Shannon. “Selalu ada kemungkinan bahwa Anda tidak.” Memang, wanita 9-10 kali lebih mungkin terkena lupus daripada pria, dan ras kulit berwarna 3-4 kali lebih mungkin terkena lupus daripada kulit putih. mahal. Namun, ayah dan kakek John sama-sama menderita komplikasi ginjal yang tidak dapat dijelaskan—salah satu gejala lupus yang paling parah.

Selain itu, keluarga penderita lupus, terutama anak-anak dan saudara kandung, lebih mungkin terkena lupus daripada mereka yang tidak mempengaruhi keluarga. Ini karena gen kita diwariskan oleh anak-anak dan memiliki gen yang mirip dengan saudara kandung kita. Jika gen mengandung mutasi, mutasi itu juga diwariskan.

Perburuan sedang dilakukan untuk mengidentifikasi semua gen yang terkait dengan lupus
Sejak 2010, peneliti genetik telah mengidentifikasi sekitar 30 varian genetik yang terkait dengan lupus. Jumlah itu meningkat menjadi hampir 100, kata Chriswell. Pikirkan variasi genetik sebagai salah cetak resep. Kode DNA pada dasarnya adalah resep atau instruksi untuk membuat suatu organisme. Jika resepnya mengatakan 2,5 cangkir, tetapi sebaliknya mengatakan 5,2, kue akan keluar secara berbeda.

Hal yang sama berlaku untuk kesalahan cetak DNA yang terkait dengan lupus. Kode ini dimaksudkan untuk menginstruksikan sistem kekebalan agar berfungsi dengan cara tertentu, tetapi kesalahan ketik menyebabkan sesuatu yang lain.

DNA manusia terdiri dari 23 pasang kromosom. Contoh spesifik dari mutasi genetik yang terkait dengan urtikaria adalah gen pada pasangan kromosom nomor 6 yang disebut TNFAIP3, Dr. Courtney Montgomery, anggota asosiasi dari Oklahoma Medical Research Foundation di Oklahoma City, menulis dalam jurnal Nature Genetics pada Februari 2011. Diumumkan . Kami telah menunjukkan bagaimana gen TNFAIP3 mengkodekan protein yang dapat menyebabkan peradangan dengan adanya jenis mutasi tertentu. Montgomery menyatakan bahwa ada beberapa mutasi gen lain yang mirip dengan TNFAIP3. Dan seperti gen lainnya, mereka dapat diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya.

Baca Juga : Drug Induced Lupus/Lupus yang Diinduksi Obat

gen mempengaruhi orang yang mengembangkan lupus dan tingkat keparahannya
Lupus sangat tidak seragam — yaitu, bervariasi dari orang ke orang. “Beberapa orang memiliki gejala ringan, sementara yang lain pergi ke ruang gawat darurat setiap kali mereka mengalami kekambuhan,” kata Montgomery. Nilai dari mengetahui mutasi genetik apa yang mereka miliki adalah bahwa para peneliti dapat mempelajari bagaimana penyakit itu berkembang sebagai hasilnya.

John akhirnya didiagnosis menderita lupus pada tahun 2002, ketika Shannon mengandung putri keduanya. Sayangnya dia meninggal pada Oktober 2011. Shannon masih terdengar terkejut bahwa dokter telah lama mengabaikan kemungkinan lupus hanya karena dia berkulit putih dan laki-laki. Mereka juga mencari tahu mengapa kelompok etnis tertentu lebih atau kurang rentan terhadap gejala lupus yang parah daripada yang lain.

Uji klinis yang komprehensif adalah kunci untuk pemahaman yang lebih baik tentang genetika lupus
Selama lima tahun terakhir, studi klinis telah dengan sengaja mencoba memasukkan orang non-Eropa dengan lupus untuk menyelidiki bagaimana warisan genetik mempengaruhi timbulnya atau gejala lupus. Misalnya, fluktuasi TNFAIP3 paling kuat di antara orang Korea dan Eropa dengan lupus, kata Montgomery. Studi terbaru juga menyelidiki apakah variasi genetik bersama menjelaskan mengapa orang Asia dan Afrika-Amerika lebih mungkin mengembangkan urtikaria yang lebih parah daripada orang Eropa. “Tidak ada keraguan bahwa orang-orang dari nenek moyang benua yang berbeda cenderung memiliki bentuk atau tingkat keparahan penyakit yang berbeda,” kata Chriswell.

Bukan hanya karena kecenderungan genetik-penelitian lebih lanjut menunjukkan peran pemicu lingkungan
Baik atau buruk, perkembangan lain selama lima tahun terakhir menunjukkan bahwa genetika bukanlah satu-satunya faktor. Menurut Chriswell, mutasi genetik tertentu dapat membuat Anda lebih mungkin terkena lupus, tetapi itu tidak berarti Anda harus melakukannya. Dalam kondisi lingkungan tertentu, mutasi genetik ini perlu didorong untuk bekerja. Faktor lingkungan ini dapat mencakup pengobatan atau pengobatan, infeksi, dan stres.

Kemajuan dalam diagnosis dan pengobatan membawa harapan bagi generasi berikutnya
Butuh waktu puluhan tahun bagi dokter untuk membuat diagnosis yang tepat untuk John, tetapi Shannon segera mengalami apa yang terjadi ketika putri sulungnya, Katie Ann, mulai melihat darah dalam urinnya dan mengalami mual di perutnya.Aku tahu itu. Gejalanya dimulai ketika dia berusia 13 tahun dan tidak jauh lebih tua dari ayahnya ketika gejalanya dimulai.

Yang Harus anda Ketahui Gejala Lupus Minnesota

Yang Harus anda Ketahui Gejala Lupus Minnesota

lupusmn – Ketika Anda menderita lupus, sesuatu terjadi dalam sistem pertahanan alami tubuh Anda (sistem kekebalan Anda) buat membuatnya bekerja secara nir sahih. Bukan hanya menargetkan hal-hal jelek misalnya virus & bakteri, namun pula menyerang sel & jaringan sehat. Ada beberapa jenis lupus, & setiap masalah berbeda. Gejala Yang Harus anda Ketahui Gejala Lupus Minnesota – Anda mungkin berkembang menggunakan cepat, atau mungkin timbul perlahan. Beberapa mampu ringan & lainnya parah.

Yang Harus anda Ketahui Gejala Lupus Minnesota

Yang Harus anda Ketahui Gejala Lupus Minnesota

Tanda & tanda-tanda
– Gejala yg Anda alami tergantung dalam bagian tubuh mana yg terkena lupus. Namun yg paling generik bisa berupa:
– Kelelahan yg intens
– Demam
– Kesulitan bernapas
– Praktis memar
– Nyeri sendi, kaku & bengkak
– Nyeri otot
– Ruam kulit dalam paras atau tubuh
– Sensitivitas mentari yg ekstrim
– Penurunan berat badan
– Sakit dada
– Hidung, mulut, atau sakit tenggorokan
– Pembesaran kelenjar getah bening
– Sirkulasi yg jelek pada jari tangan & kaki
– Bercak botak & rambut rontok
Gejala yg kurang generik meliputi:
– Kebingungan
– Kejang
– Anemia
– Pusing
– Sakit ketua

Kemungkinan akbar mereka akan timbul sesekali, atau pada apa yg dianggap dokter Anda sebagai “suar”. Gejala Anda akan acapkalikali sebagai lebih jelek & lalu sebagai lebih baik. Beberapa mampu sahih-sahih hilang, namun yg lain mungkin nir membaik sama sekali.

Kapan Anda Harus Menghubungi Dokter Anda?
Selalu beri memahami dokter Anda mengenai tanda-tanda baru yg Anda alami. Mereka mampu sebagai pengaruh samping berdasarkan obat Anda, suar baru, atau sejumlah hal lainnya. Hubungi pula dokter Anda bila tanda-tanda Anda memburuk. Mereka bisa mempertimbangkan perawatan baru atau obat-obatan yg bisa membantu.

Kapan Anda Harus Menghubungi 911?
Ada kalanya Anda perlu menerima perawatan medis segera. apabila Anda mempunyai keliru satu tanda-tanda berikut, hubungi 911 & beri memahami teknisi medis bahwa Anda menderita lupus.

– Sakit parah pada perutmu
– Sakit dada
– Sesak napas
– Kejang
– Kebingungan
– Beberapa tanda-tanda, misalnya sakit ketua parah menggunakan leher kaku & demam

Inilah Tanda Awal Lupus Yang Praktis Diketahui

1. Kelelahan
Sekitar 90 % pengidap lupus hadapi sebagian strata keletihan. Tidur siang memanglah bermanfaat buat beberapa orang, tetapi tidur sangat poly pada siang hari mampu mengakibatkan nir mampu tidur pada malam hari. Ini mampu jadi susah, tetapi apabila Kamu mampu permanen aktif dan mengikuti rutinitas tiap hari, Kamu mampu jadi mampu melindungi strata energi Kamu permanen tinggi. Bicaralah menggunakan dokter Kamu apabila Kamu hayati menggunakan kelelahan yg melemahkan. Sebagian penyebab kelelahan mampu diatasi.

2. Demam yg nir bisa dijelaskan
Salah satu indikasi awal lupus adalah demam ringan tanpa alasan yg nyata. Sebab mampu jadi berkisar antara 98. 5˚F( 36. 9˚C) dan 101˚F( 38. 3˚C), Kamu mampu jadi nir berasumsi untuk menemui dokter. Orang menggunakan lupus mampu jadi hadapi demam tipe ini selalu. Meriang enteng bisa jadi indikasi peradangan, infeksi, ataupun peningkatan yg akan segera terjadi. Jika Kamu hadapi meriang enteng yg kesekian, untuk akad berjumpa menggunakan dokter Kamu.

Baca Juga : Ciri-Ciri Penyakit Lupus

3. Rambut rontok
Penipisan rambut kerapkali artinya keliru satu indikasi awal lupus. Rambut rontok adalah output berdasarkan infeksi dalam kulit dan kulit ketua. Sebagian orang menggunakan lupus kehabisan rambut karena rumpun. Lebih kerap, rambut berkurang lama- lama. Sebagian orang juga hadapi penipisan jenggot, alis, bulu mata, dan rambut tubuh yg lain. Lupus dinamakan “rambut lupus” karena dapat menyebabkan rambut terasa lemah, rapuh, dan tampak sedikit kusut. Pemeliharaan lupus umumnya menyebabkan pertumbuhan kembali rambut. Namun, jika ada lesi di kulit kepala, kerontokan rambut di area tersebut bisa bersifat permanen.

4. Ruam atau lesi kulit
Salah satu gejala lupus yang paling menonjol adalah ruam berbentuk kupu-kupu yang muncul di sisi lain batang hidung dan di kedua pipi. Sekitar 50 persen penderita lupus mengalami ruam ini. Ini mungkin muncul tiba-tiba atau setelah terpapar sinar matahari. Terkadang ruam muncul tepat sebelum kambuh. Lupus juga dapat menyebabkan lesi yang tidak gatal di area tubuh lainnya. Dalam kasus yang jarang terjadi, lupus dapat menyebabkan gatal. Banyak orang dengan lupus sensitif terhadap sinar matahari dan bahkan cahaya buatan. Warna jari tangan dan kaki Anda bisa berubah.

5. Masalah paru-paru
Infeksi paru-paru adalah tanda lain yang mungkin dari lupus. Paru-paru menjadi meradang dan pembengkakan dapat menyebar ke pembuluh darah paru. Selain itu, membran dapat diambil. Semua situasi ini dapat menyebabkan nyeri dada saat mencoba menahan napas. Keadaan ini sering disebut sebagai nyeri dada pleura. Pada saat yang sama, masalah pernapasan yang disebabkan oleh lupus dapat mengurangi ukuran sistem pernapasan. Situasi ini ditandai dengan nyeri dada yang terus-menerus dan sesak napas. Kadang-kadang disebut penghilangan (atau sindrom kehilangan saluran napas). Otot-otot diafragma sangat lemah sehingga tampak bergerak ke atas pada CT scan dari Lupus Foundation of America.

6. Nefritis
Orang dengan lupus dapat mengembangkan infeksi ginjal yang disebut nefritis. Peradangan mempersulit ginjal untuk menyaring racun dan produk limbah dari darah. Menurut Yayasan Lupus di Amerika Serikat, pielonefritis biasanya dimulai dalam waktu lima tahun setelah timbulnya lupus.
Gejalanya adalah:
Pembengkakan pada tungkai bawah dan kaki
Tekanan darah tinggi
Darah dalam urin
urin gelap
Anda perlu buang air kecil lebih sering di malam hari
Sakit di sisimu
Gejala awal tidak disadari. Setelah diagnosis, pemantauan fungsi ginjal dianjurkan. Nefritis lupus yang tidak diobati dapat menyebabkan penyakit ginjal stadium akhir (ESRD).

7 Nyeri sendi dan bengkak
Peradangan dapat menyebabkan rasa sakit yang terlihat, kekakuan, dan pembengkakan pada persendian, terutama di pagi hari. Ini ringan pada awalnya dan secara bertahap menjadi terlihat. Seperti halnya gejala lupus, masalah persendian bisa datang dan pergi. Jika obat penghilang rasa sakit yang dijual bebas (OTC) tidak bekerja, temui dokter Anda. Mungkin ada pilihan pengobatan yang lebih baik. Namun, dokter perlu menentukan apakah masalah sendi disebabkan oleh lupus atau kondisi lain, seperti radang sendi.

Ciri-Ciri Penyakit Lupus

Ciri-Ciri Penyakit Lupus

lupusmn – Lupus Foundation of Minnesota adalah keliru satu Yayasan yg poly menangani pasian penderita penyakit lupus pada Minnesota. Penyakit lupus adalah keliru satu penyakit yg sporadis sekali didengar sang masyarakat.

Ciri-Ciri Penyakit Lupus – Padahal penyakit ini poly poly diderita & jua bisa menyerang siapa saja. Penyakit lupus sendiri adalah inflamasi kronis yg penyakitnya ditimbulkan lantaran sistem imun yg nir bekerja menggunakan normal. Bagi orang yg menderita penyakit lupus, maka sistem imun yg seharusnya bisa dimanfaatkan buat menghalangi penyakit datang, malah menyebabkan agresi kedalam organ & jaringan tubuh itu sendiri.

Ciri-Ciri Penyakit Lupus

Ciri-Ciri Penyakit Lupus

Perkembangan organisasi nirlaba yang menyangkut soal kesehatan tentu sudah semakin baik. Seperti kita tahu ada satu organisasi nirlaba yang fokus menangani penyakit lupus yakni Lupus Foundation of Minnesota dimana sanggup memberikan sarana terbaik dan juga sering dijadikan acuan untuk sebuah wadah bagi penderita lupus dalam mengembangkan semua kemampuan diri.

Perlunya wadah bagi penderita lupus sudah disadari di kota-kota maju seperti Minnesota. Kemudian dari sisi cara-cara pengembangna organisasi nirlaba ini juga menggantungkan pada pemberian ataupun donasi di masyarakat dunia. Tak heran sampai sekarang 70% kebuthuan Lupus Foundation of Minnesota menggantungkan pada pemberian ataupun pendonor dana.

Inflamasi dalam organ akan menyerang paru-paru & jua sel darah. Hal ini berakibat tubuh sebagai gampang terjangkit aneka macam penyakit yg menciptakan penderitanya sanggup saja seakan mengalami komplikasi lantaran sistem imun yg nir ada. Penyakit lupus jua acapkalikali diklaim menggunakan nama penyakit seribu paras lantaran penyakit ini bisa meniru misalnya penyakit lain & sangat lihai bersembunyi. Adanya ketidaktepatan diagnosa lantaran terlihat misalnya penyakit lain mengakibatkan penyakit lupus sebagai kurang sempurna ditangani. Ada beberapa jenis penyakit lupus yg sanggup dibedakan yg dinamakan menggunakan SLE yaitu penyakit yg menyerang sistem tubuh.

Faktor apa saja yg lalu berakibat seorang bisa terjangkit penyakit lupus? Ada beberapa faktor, keliru satunya merupakan ras. Ras yg paling poly mengidap penyakit lupus merupakan Afrika, Asia & jua ras Hipanik. Apakah lalu ras lain akan terbebas menurut penyakit lupus? Tentu saja hal ini sanggup terjadi dalam siapa saja, tetapi memang ditemukan perkara yg relatif poly dalam ras-ras tersebut. Jenis kelamin perempuan ternyata lebih akbar peluangnya buat mengidap penyakit ini & usia rentang 15 sampai 40 tahun jua adalah usia yg rentan terhadap penyakit ini. Faktor lain misalnya gambaran stress, sinar mentari , norma merorok, lingkungan, kasus hormone & genetic jua sebagai keliru satu menurut poly faktor seorang sanggup mengidap penyakit lupus.

Penyakit lupus sanggup dibedakan sebagai, lupus lantaran obat, lupus yg hanya menyerang kulit & lupus menggunakan tanda-tanda ringan. Semua ini wajib diketahui menggunakan niscaya supaya pengobatan jua sanggup diadaptasi menggunakan syarat penderita waktu ini.

Kemudian apa saja yg sebagai perindikasi menurut penyakit lupus? Tentunya waspada merupakan hal yg sangat krusial lantaran semakin maju kehidupan, penyakit jua semakin poly jenis & gejalanya. Pola hayati sehat & higienis adalah keliru satu cara buat menjaga tubuh supaya nir terpapar penyakit lupus. Banyak mobilitas & olahraga, tetapi relatif istirahat akan menciptakan badan anda permanen bugar & terhindar menurut aneka macam macam penyakit.

Gejala yg umumnya bisa dirasakan sang para penderita penyakit lupus merupakan nyeri dalam beberapa persendirian. Pada poly perkara, nyeri dalam bagian kaki & jua tangan dan sendi-sendi adalah tanda-tanda yg paling generik terjadi. Terdapat ruam dalam beberapa bagian tubuh misalnya pipi & jua hidung. Ruam yg terlihat misalnya ruma kupu-kupu & dalam beberapa penderita akan mengalami ruam yg lebih parah jika terkena sinar mentari secara langsung.

Baca Juga : Mengenal Genetika Lupus Foundation of Minnesota

Rasa lelah jua bisa sebagai tanda-tanda dimana penderitanya akan mengalami kelelahan yg relatif acapkalikali. Contohnya hanya saat melakukan pekerjaan tempat tinggal tangga yg sederhana tetapi mengalami lelah yg sangat ekstrem sebagai akibatnya penderita bahkan nir bisa melakukan apapun. Gejala generik misalnya sakit kepala, rambut rontok, pusing, tekanan darah yg tinggi, demam, sariawan & jari jari kaki yg membiru.

Mengenal Lupus Eritematosus Sistemik

Mengenal Lupus Eritematosus Sistemik – Lupus Eritematosus Sistemik (selanjutnya disingkat LES) merupakan penyakit autoimun multisistem yang berat, dimana tubuh berbagai jenis antibodi, antibodi terhadap antigen nuklear (ANAs), sehingga menyebabkan berbagai kerusakan organ.

Mengenal Lupus Eritematosus Sistemik

lupusmn – Manifestasi klinisnya tergantung organ mana yang terkena. Dengan demikian tampilan klinis LES sangat bervariasi baik berat-ringannya maupun gejala dan tandanya. Hal ini tentu saja memudahkan dokter untuk mendiagnosis secara dini.

Melansir erwinedwar, Jika pasien terdiagnosis dalam keadaan sudah jelas semua tanda dan gejala yang timbul, biasanya penyakitnya sudah parah, penatalaksaannya lebih sulit, butuh obat-obatan yang lebih mahal dan prognosisnyapun lebih buruk.

Sembilan puluh persen pasien LES adalah wanita usia produktif. puncak insidensinya usia antara 15-40, dengan perbandingan pria dan wanita 6-10:1. Namun untuk onset dapat bervariasi mulai dari bayi sampai usia lanjut, dan pada kelompok usia ini perbandingan antara pria dan wanita adalah 2:1. Pada populasi secara keseluruhan mengenai 1: 2000 orang, dan dipengaruhi oleh jenis kelamin, ras, etnis, dan status ekonomi sosial.

Baca juga : Fakta Menarik Tentang Lupus yang Perlu Diketahui

LES berkaitan erat dengan hubungan kekerabatan, frekuensinya lebih tinggi pada kerabat dekat pasien (seperti: kakak, adik, ibu). Penyakit ini terjadi pada kembar monozigot sekitar 25%-50% dan 5% pada kembar dizigot.

Etiologi.

Etiologi lupus secara pasti masih belum jelas. Menurut anggapan sekarang penyakit LES dapat ditimbulkan karena gangguan sistem imun pada sel B dan sel T, atau pada interaksi antara kedua sel tersebut. Hal tersebut akan menyebabkan aktivasi sel-sel B poliklonal, sehingga terjadi pembentukan autoantibodi secara berlebihan.

Autoantibodi adalah antibodi patologik yang terbentuk akibat sistem imun tubuh tidak dapat membedakan antara “self” dan “nonself”. Selain itu banyak faktor lain yang berperan terhadap timbulnya penyakit LES, antara lain genetik, defisiensi komplemen, hormon, lingkungan, stres, obat-obatan dan faktor-faktor lain.

Patogenesis.

LES ditandai dengan adanya kompleks produksi autoantibodi, pembentukan imun, dan episode aktivasi komplemen yang tidak terkendali. LES disebabkan oleh interaksi antara gen yang diduga berperan pada LES dan faktor lingkungan yang menghasilkan respons imun abnormal.

Respon tersebut terdiri dari hiperaktivitas sel T helper sehingga terjadi hiperaktivitas sel B juga. Terjadi gangguan mekanisme downregulating yang menimbulkan respon imun abnormal antara lain produksi autoantibodi yang beberapa diantaranya membentuk kompleks imun, dan depositnya di jaringan yang menyebabkan kerusakan sistematik.

Diagnosa.

Kriteria ACR untuk Klasifikasi Lupus Eritematosus Sistemik.

1. Ruam malar / Ruam pada wajah.

Eritema yang rata atau sedikit menimbul diatas permukaan kulit muka, menyerupai kupu-kupu, biasanya tidak mengenai plika nasolabialis.

2. Lupus diskoid.

Ruam berbentuk bulatan menimbul di atas pemukaan kulit dengan lapisan terkelupas yang menarik folikel. Pada lesi yang lama mungkin berbentuk jaringan parut.

3. Fotosensitif.

Ruam kulit timbul sebagai reaksi hipersensitivitas terhadap sinar matahari, diperoleh dari anamnesis atau pemeriksaan fisik.

4. Ulserasi oral atau nasofaring.

Biasanya tidak terasa nyeri, didapatkan dari pemeriksaan fisik.

Radang sendi.
Artritis non erosif mengenai 2 sendi atau lebih, bengkak dan terasa nyeri atau terdapat efusi sinovial.

5. Serositis.

Pleuritis – adanya bunyi bunyi pleura atau bunyi bunyi pleura pada pemeriksaan atau ada efusi pleura.
Perikarditis – dari EKG atau didapatkannya bunyi perikardium atau ada efusi perikardium.

Lupus Foundation of Minnesota

Lupus Foundation of Minnesota

a. Yayasan Lupus Amerika memperkirakan bahwa 1,5 juta orang Amerika, dan setidaknya lima juta orang di seluruh dunia, memiliki bentuk lupus.

b. Lupus kebanyakan menyerang wanita usia subur. Namun, pria, anakanak, dan remaja juga mengidap lupus.

lupusmn – c. Sembilan puluh persen (90%) orang yang hidup dengan lupus adalah wanita. Kebanyakan orang dengan lupus mengembangkan penyakit ini antara usia 1544 tahun.

Lupus Foundation of Minnesota

Lupus Foundation of Minnesota

Lupus Foundation of Minnesota – d. Orang dengan lupus bisa hadapi gejala yang penting, semacam rasa sakit, kLupus Foundation of Minnesotaeletihan ekstrim, rambut rontok, permasalahan kognitif, serta kendala fisik yang pengaruhi tiap aspek kehidupan mereka. Banyak orang menderita penyakit kardiovaskular, stroke, ruam kulit, dan nyeri sendi. Bagi yang lain, mungkin tidak ada gejala yang terlihat.

e. Perkiraan terbaik berdasarkan data insiden yang tersedia adalah 16.000 kasus baru per tahun. Angka-angka ini diperkirakan akan berubah karena Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) saat ini mengumpulkan data terkini untuk semua subpopulasi etnis di Amerika Serikat. Faktanya tetap bahwa lupus adalah penyakit yang menghancurkan dan mengubah hidup yang saat ini belum ada obatnya.

Apa dampak ekonomi dari lupus? Menurut sebuah studi tahun 2016 yang diterbitkan di Nature Review Rheumatology, rata-rata biaya medis langsung tahunan untuk penderita lupus adalah $33.223.

Studi ini menemukan bahwa rata-rata biaya produktivitas tahunan (waktu hilangnya produktivitas ekonomi karena keropeng) berkisar antara $1.522 sampai $20.046. Rata-rata total biaya tahunan (total biaya langsung dan tidak langsung) untuk penderita lupus adalah $50.000, yang bisa mencapai $50.000. Perkiraan ini bisa lebih tinggi pada orang dengan lupus nephritis dan lupus yang lebih parah atau aktif.

Sebuah studi oleh Yayasan Lupus di Amerika Serikat melaporkan bahwa 55% pasien Lupus kehilangan semua atau sebagian dari pendapatan mereka karena mereka tidak dapat bekerja penuh waktu karena komplikasi Lupus. Satu dari tiga telah dinonaktifkan sementara oleh penyakit, dan satu dari empat saat ini menerima pembayaran cacat.Survei yang sama ini menemukan bahwa satu dari empat pasien menerima perawatan kesehatan mereka melalui program yang disponsori pemerintah, seperti Medicare atau Medicaid.

Apa peran genetika pada lupus? a. Gen memanglah berfungsi dalam predisposisi kemajuan lupus. Terdapat lusinan versi genetik yang dikenal terkait dengan lupus. Gen gen ini mempengaruhi siapa yang terkena lupus serta seberapa parahnya. b. 20 persen pengidap lupus akan mempunyai orang tua ataupun kerabat kandungan yang telah mengidap lupus ataupun bisa jadi menderita lupus. Sekitar 5 persen dari anak anak yang lahir dari orang dengan lupus akan meningkatkan penyakit itu.

Walaupun lupus bisa bertumbuh pada orang yang tidak mempunyai riwayat keluarga lupus, mungkin terdapat penyakit autoimun lain pada sebagian anggota keluarga. Satu dari tiga pasien yang menanggapi survei kami melaporkan memiliki penyakit autoimun lain selain lupus, dan hampir setengahnya memiliki kerabat lupus.

Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mendiagnosis lupus? sebuah. Ada banyak tantangan dalam mencapai diagnosis lupus. Lupus dikenal sebagai “peniru yang sangat baik” karena gejalanya mirip dengan banyak penyakit lainnya. Gejala lupus juga bisa tidak jelas, bisa datang dan pergi, dan bisa berubah. b. Ratarata, dibutuhkan waktu hampir enam tahun bagi penderita lupus untuk didiagnosis, sejak pertama kali mereka menyadari gejala lupus.[
6]
c. Mayoritas (63%) orang dengan lupus yang disurvei melaporkan salah didiagnosis. Dari mereka yang melaporkan diagnosis yang salah, lebih dari setengahnya (55%)Telah dilaporkan bahwa empat atau lebih penyedia layanan kesehatan yang berbeda bertemu tentang gejala lupus sebelum diagnosis yang akurat dibuat.

Apa beban terbesar hidup dengan lupus? Menanggapi survei kami, sebagian besar pasien lupus melaporkan bahwa mereka dapat mengatasinya dengan baik (78%) dan bahwa keluarga lain memahami dan mendukung mereka (72%). 84% penderita lupus menyebut keluarga lain sebagai pendukung terpenting mereka. Para peserta menyebutkan rasa sakit (65%), perubahan gaya hidup (61%), dan masalah emosional terkait lupus (50%) sebagai aspek tersulit dalam menangani lupus.

Bagaimana keadaan kesadaran lupus Anda? A. Lupus adalah penyakit yang umum, tetapi kesadaran akan penyakit ini tertinggal dari banyak penyakit lainnya. Enam puluh tiga persen orang Amerika yang disurvei tidak pernah mendengar tentang lupus atau tahu sedikit atau tidak sama sekali tentang penyakit tersebut, dan gejala mereka yang tidak disebutkan namanya menunjukkan peluang dan kebutuhan penting untuk pendidikan publik yang berkelanjutan.

Baca Juga : Drug Induced Lupus/Lupus yang Diinduksi Obat

B. Lebih dari setengah (61%) responden percaya bahwa dibutuhkan waktu kurang dari 6 bulan bagi seseorang untuk didiagnosis lupus secara akurat, secara signifikan meremehkan waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan diagnosis lupus yang akurat.

1 2 4
Pages: